Frensia.id- Beyond Sherlock Holmes, merupakan buku ilmiah yang berupaya menangkap pesan cerita novel terkenal berjudul Sherlock Holmes. Novel tersebut merupakan karya dari penulis mashur bernama Sir Arthur Conan Doyle.
Sir Arthur Conan Doyle adalah penulis yang terkenal berkat karakter ikoniknya, Sherlock Holmes, seorang detektif cerdas dengan kemampuan deduksi yang luar biasa. Serial novel dan cerita pendek Holmes telah menginspirasi banyak karya di berbagai negara, termasuk Jepang.
Salah satu contoh paling terkenal adalah serial manga dan anime Detective Conan (dikenal juga sebagai Case Closed di beberapa negara), yang mengambil nama “Conan” dari Arthur Conan Doyle sebagai penghormatan terhadap pengaruh besar Doyle dalam genre detektif.
Dalam serial Detective Conan, karakter utama adalah seorang detektif muda yang terjebak dalam tubuh anak kecil namun tetap memecahkan berbagai kasus kriminal, mirip dengan kejeniusan dan deduksi tajam Sherlock Holmes. Kombinasi ini membuat Doyle menjadi salah satu figur penting yang terus dikenang dalam dunia sastra detektif dan terus mempengaruhi budaya pop di seluruh dunia.
Hal uniknya cerita yang disusun ternyata tidak lepas dari fakta yang terjadi. Hal ini banyak diakui beberapa pihak termasuk beberapa pakar.
Buku Beyond Sherlock Holmes yang disusun oleh M. Esfand, diterbitkan pada tahun 2014, tampaknya menyelidiki hubungan antara kisah-kisah fiksi Sherlock Holmes karya Sir Arthur Conan Doyle dengan kasus nyata yang terjadi pada masanya. Buku ini mungkin mengeksplorasi bagaimana cerita detektif yang diciptakan oleh Doyle tidak hanya murni hasil imajinasi, tetapi juga dipengaruhi oleh peristiwa dan kasus kriminal nyata yang terjadi di dunia nyata.
Buku ini bisa memberikan perspektif menarik tentang bagaimana Doyle menggabungkan fakta dengan fiksi, dan bagaimana ceritanya mungkin dipengaruhi oleh investigasi kriminal yang terjadi saat itu. Doyle dikenal sebagai penulis yang sangat teliti dalam risetnya, dan dia bahkan terlibat dalam penyelesaian beberapa kasus nyata, sehingga karya seperti ini dapat memberikan wawasan lebih mendalam tentang dunia yang menginspirasi Sherlock Holmes.
Cerita Sir Arthur yang diangkat Esfand dalam bukunya, adalah Pembunuhan di Queens Terrace. Kisah seri Sherlock Holmes ini bahkan diidentifikasi telah mengubah putusan hasil pengadilan di Inggris kala itu.
Sebenarnya, tidak hanya cerita Doyle. Esfand juga mengangkat karya penulis lain. Beberapa di antaranya, Agatha Christie, Patricia Cornwell, Edgar Allan Poe, dan Steve Hodel dan lain sebagainya.