Dmitry Peskov Kritik NATO dan Stoltenberg atas Sikap Tidak Bertanggung Jawab

Ilustrasi gambar "Dmitry Peskov Kritik NATO dan Stoltenberg atas Sikap Tidak Bertanggung Jawab" sumber edit by elriyadh

Frensia.id – Tensi antara Rusia dan NATO semakin meningkat setelah pernyataan terbaru dari Sekretaris Pers Presiden Federasi Rusia, Dmitry Peskov, yang menyatakan bahwa sinyal yang sangat jelas dan tidak ambigu telah dikirimkan kepada NATO.

Dalam wawancara eksklusif dengan jurnalis VGTRK 22 September 2024 Pavel Zarubin, Peskov menanggapi komentar yang dibuat oleh Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, yang menurut Peskov, telah mengeluarkan pernyataan tidak bertanggung jawab terkait sikap defensif NATO terhadap Rusia.

“Beberapa hari setelah kami mengirimkan sinyal yang jelas, kami mendengar pernyataan dari Stoltenberg yang pada dasarnya mengatakan, Kami tidak perlu takut, Rusia tidak akan menanggapi. Namun, apakah benar-benar tidak ada yang perlu ditakutkan?” tanya Peskov selama wawancara.

Bacaan Lainnya

Peskov mengkritik keras pendekatan NATO yang menurutnya terobsesi dengan “melawan kami sampai orang Ukraina terakhir”.

Ia menambahkan, Dalam kasus Stoltenberg, dia membiarkan dirinya mengeluarkan pernyataan yang tidak bertanggung jawab.

“Sayangnya, saya pikir banyak orang di Eropa yang memiliki mentalitas seperti dia,” ujarnya pada tanggal 22/09/2024.

Komentar ini datang di tengah-tengah pernyataan yang lebih luas dari berbagai pejabat Eropa yang mengecilkan potensi respons Rusia terhadap sanksi dan tekanan politik dari Barat.

Peskov menyatakan keprihatinannya bahwa banyak pernyataan dari Eropa yang menyatakan bahwa tidak perlu takut pada Rusia atau Putin, bahwa mereka tidak boleh dianggap serius, dapat meremehkan situasi yang sebenarnya.

“Kami telah mendengar banyak pernyataan sembrono dari Eropa yang menyatakan bahwa tidak perlu takut pada Rusia atau Putin, bahwa mereka tidak boleh dianggap serius,” ujar Dmitry Peskov.

Pernyataan Peskov ini mengindikasikan bahwa Moskow merasa frustrasi dengan pendekatan yang diambil oleh NATO dan beberapa anggotanya terhadap konflik yang berlangsung di Ukraina, serta tanggapan terhadap kebijakan luar negeri Rusia secara lebih umum.

Ketegangan ini tidak hanya mencerminkan perbedaan dalam kebijakan keamanan, tapi juga dalam persepsi dan komunikasi antara Rusia dan NATO.

Di tengah situasi yang semakin tegang, komentar Peskov ini menandakan kemungkinan peningkatan ketegangan lebih lanjut antara Rusia dan NATO.

Analis politik dan keamanan internasional menunggu untuk melihat bagaimana aliansi dan anggotanya akan menanggapi pernyataan terbaru dari Kremlin ini, yang bisa jadi merupakan titik balik dalam dinamika kekuatan regional saat ini.