Dua Peneliti STIE Yogyakarta Kupas Tuntas Strategi Toko Madura Yang Ditakuti Pesaingnya

Ilustrasi Toko Madura (Sumber; Istimewa)
Ilustrasi Toko Madura (Sumber; Istimewa)

Frensia.id- Kupas tuntas strategi toko kelontong Madura, demikian tema besar penelitian yang dianggkat oleh dua peneliti asal STEI Yogyakarta, Andriyani Widyastuti dan Sielavit Anggelina Virga Ningtyassari. Temuannya menggambarkan bahwa toko Madura pantas ditakuti para pesaingnya.

Isu dilarangnya Toko Madura tampak memang berkaitan dengan kekhawatiran  minimarket besar seperti indomeret dan alfamaret yang khawatir tersaing. Pasalnya, dilihat dari jam buka dan kesediaan bahannya hampir senada.

Tampaknya, bukan hanya itu. Penelian Andriyani Astuti dan rekannya, menkonfirmasi dengan temuan riset yang baru diterbitkan di Aktiva: Jurnal Manajemen Bisnis pada 2024.

Bacaan Lainnya

Keduanya diawal risetnya, menjelaskan bahwa Toko kelontong Madura, yang dikelola oleh orang-orang Madura, memiliki karakteristik yang unik dan mencirikan budaya serta kebiasaan dari daerah tersebut.

Salah satu ciri khasnya adalah keberadaannya yang selalu buka 24 jam, memberikan kemudahan bagi pelanggan untuk berbelanja kapan saja, bahkan di tengah malam sekalipun.

Selain itu, toko kelontong Madura sering kali berlokasi dekat dengan pom bensin mini, menambah kenyamanan bagi pelanggan yang ingin mengisi bahan bakar sambil berbelanja kebutuhan sehari-hari.

Riset mereka mengambil lokasi di Yogyakarta. Di daerah ini, pedagang kelontong Madura membentuk sebuah paguyuban bernama Paguyuban Pedagang Kelontong Madura Daerah Istimewa Yogyakarta (PPKM DIY).

Kedua akademisi menyoroti pentingnya strategi yang diadopsi oleh toko kelontong Madura dalam menghadapi tantangan bisnis. Mereka menganalisis faktor internal dan eksternal serta merumuskan strategi dengan pendekatan SWOT.

Hasil temuan keduanya menunjukkan bahwa toko Madura memiliki potensi besar untuk memanfaatkan kekuatan internal dan peluang eksternal guna mengatasi tantangan yang dihadapi.

Perhitungan bobot faktor kekuatan (strength) yaitu dengan score 2,386364, kemudian bobot faktor kelemahan (weakness) dengan score 1,340909. kemudian bobot faktor peluang (opportunities) dengan score 2,28 dan bobot faktor ancaman (threats) dengan score 1,44 yang menunjukan posisi kuadran I“, catatnya dalam riset yang terbit pada bulan Januari 2024 ini.

Hasil analisis demikian menempatkan toko kelontong Madura di kuadran I. Artinya, menunjukkan keunggulan yang signifikan dalam strategi agresif/progresif. Tentu, situasi demikian sangat menguntungkan dan Istimewa.

Berdasarkan hasil analisisnya, kedua peneliti memberkan rekomendasi strategi alternatif guna mempertahankan keunggulannya. Tentu dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada, dan menghindari ancaman dari faktor internal dan eksternalnya.

Adapun strategi yang diusulkan untuk bertahan dalam persaingan bisnis adalah memaksimalkan layanan 24 jam dan memanfaatkan lokasi strategis untuk menarik pangsa pasar potensial. Sekaligus juga berupaya meningkatkan aktivitas penjualan secara keseluruhan.

Dengan strategi yang disarankan, toko kelontong Madura dapat memperkuat posisinya di pasar. Sekaligus juga akan mampu mengoptimalkan potensi yang dimilikinya.