Frensia.id – Haidar Bagir, sosok cendekiawan Indonesia pendiri Mizan Publishing ini sempat memberikan ide segarnya.
Terutama berkaitan dengan cara menjalani kehidupan beragama, khususnya cara bermazhab bagi umat Islam.
Dilansir dari salah satu karyanya berjudul “Inilah Mazhabku, Mazhab di Atas Mazhab (Risalah Sederhana untuk Kaum Muslim Ahlus-Sunnah dan Syi’ah),” Haidar Bagir menuliskan ide besarnya.
Salah satu sub bab dari buku tersebut berbunyi “Mazhab-Mazhab itu hanya jalan, tujuan beragama itu sama saja. Maka, jangan sibuk berdebat berkepanjangan, apalagi berseteru soal Mazhab”.
Haidar menuliskan bahwa pertanyaan paring awal yang harus dipertanyakan pada setiap orang beragama adalah apa tujuan akhir agama.
Baginya, kunci dan tujuan seseorang beragama Islam hanyalah beriman kepada Allah dan Rasulnya, yang dibuktikan dengan kesaksiannya berupa syahadat.
Ia juga menjelaskan bahwa sampai hari ini, golongan Muslim Ahlusunnah dan Syi’ah nampaknya menjadi representasi Islam yang esensial.
Kedua Mazhab besar ini hampir sepakat pada hal-hal prinsipil dalam agama.
Namun, bagi Haidar jelas terdapat perbedaan jika kedua Mazhab ini diterjemahkan secara detail.
Haidar menuliskan bahwa jangan sampai rasa fanatisme kebermazhaban dapat menjadi racun pada esensi adanya agama itu sendiri. (*)