Hikmah Dibalik Puasa Ramadhan : Membentuk Solidaritas Kemanusiaan (part 4)

Kamis, 29 Februari 2024 - 14:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Frensia.id – Hikmah puasa ramadhan tidak hanya monolitik pada dimensi relasi vertikal. Namun hikmah puasa jua memiliki relasi dengan dimensi kemanusiaan.

Dalam Istilah lain disebut hikmah puasa dari sisi sosial kemasyarakatan. Puasa ramadhan dapat memupuk solidaritas sosial (social solidarity) antar umat muslim khususnya dan masyarakat luas.

Hal itu tercipta dari rasa lapar dan haus dalam menjalankan ketentuan syariat yang menimbulkan perasaan setara dengan orang-orang miskin yang hidup kesehariannya sering merasakan kelaparan dan kehausan.

Situasi seperti ini akan menumbuhkan empati dan kepedulian bagi kalangan yang tergolong tidak mampu.

Baca Juga :  Sya'ban bulan Sholawat, Tiket Murah Menuju Rasulullah

Menarik apa yang ditulis oleh Imam Ibnul Qayyim dalam Zadul Ma’ad, Ia mengatakan puasa akan mengingatkan keberadaan orang-orang yang kelaparan dari kalangan orang-orang miskin.

Selain itu, dalam Fathul Qadir Imam Ibnu Humam mengatakan sesungguhnya tatkala orang yang puasa itu merasakan sakitnya rasa lapar pada sebagian waktu, hal itu akan mengingatkan pada seluruh keadaan waktu yang akan membawanya bersegera untuk peduli kepada orang yang kurang mampu.

Melalui puasa ramadhan sikap ta’awan dan solidaritas kemanusiaan yang luhur itu merupakan buah dari proses transendensi hubungan dengan Allah (hablu min Allah) yang menghasilkan sifat kemanusiaan yang luhur pula.

Baca Juga :  Asyik! Masyarakat Jember Ngabuburit Sambil Joging di Kampus UNEJ

Jika puasa ramadhan dengan segala usahanya yang besar menahan lapar dan dahaga sepanjang hari namun tidak ada resonansi solidaritas sesama manusia, tidak menghasilkan kepedulian dan kepekaan sosial, nampaknya sulit mencari piranti atau sarana lain untuk menumbuhkan solidaritas itu.

Apalagi situasi kehidupan yang serba mahal ditambah sifat individualistik yang kain menakutkan.

Ramadhan tidak hanya dioperasikan dan dimaknai sebatas kewajiban saja, lebih dari itu sebagai basis implementasi dari teologi antroposentrisme transendental untuk memanusiakan-manusia.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Mereguk Sahur, Meneguk Cahaya Ramadhan
Ramadhan dan Kita yang Sibuk Sendiri
Sekolah Tiga Bahasa Rukun Harapan Jember: Jodoh Perjuangan Gus Dur dengan Pendiri Yayasan
Bikin Haru, Jawaban Nyai Sinta Ketika Ditanya Tentang Kebiasaan Buka Puasa Gus Dur
Viral Pedagang Bakso Jember Diringkus Polisi Diduga Gelapkan Uang Arisan 3 M, Begini Kronologinya
Doa, Takdir, dan Candaan Tuhan
Tiga Tingkatan Puasa: Syariat, Thoriqoh, Hakikat
Dalil Dzikir Berjamaah Usai Salat Menurut Kiai Ali Mustafa Yaqub

Baca Lainnya

Selasa, 18 Maret 2025 - 18:52 WIB

Mereguk Sahur, Meneguk Cahaya Ramadhan

Sabtu, 15 Maret 2025 - 17:41 WIB

Ramadhan dan Kita yang Sibuk Sendiri

Sabtu, 15 Maret 2025 - 06:14 WIB

Sekolah Tiga Bahasa Rukun Harapan Jember: Jodoh Perjuangan Gus Dur dengan Pendiri Yayasan

Sabtu, 15 Maret 2025 - 03:59 WIB

Bikin Haru, Jawaban Nyai Sinta Ketika Ditanya Tentang Kebiasaan Buka Puasa Gus Dur

Jumat, 14 Maret 2025 - 12:00 WIB

Viral Pedagang Bakso Jember Diringkus Polisi Diduga Gelapkan Uang Arisan 3 M, Begini Kronologinya

TERBARU

Opinia

Negara atau Rentenir? STNK Mati, Motor Ikut Pergi

Rabu, 19 Mar 2025 - 05:57 WIB

Kolomiah

Mereguk Sahur, Meneguk Cahaya Ramadhan

Selasa, 18 Mar 2025 - 18:52 WIB

Dag Solstad Tutup Usia (Ilustrasi: Prase)

Destinia

Dag Solstad, Sastrawan Terbesar Norwegia Tutup Usia

Senin, 17 Mar 2025 - 22:14 WIB