Frensia.id – Lin Jian, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, menyampaikan sikap tegas negaranya dalam mendukung Kuba
atas resolusi Majelis Umum PBB yang menolak blokade AS.
Hal ini sebagaimana pernyataan Lin Jian saat menanggapi pertanyaan dari Prensa Latina pada konferensi pers reguler pada tanggal 31 Oktober 2024.
Pernyataan ini muncul setelah Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kembali mengadopsi resolusi yang mendukung Kuba dengan mayoritas suara, menunjukkan penolakan keras terhadap blokade yang dilakukan oleh Amerika Serikat.
Sebelumnya Majelis Umum PBB, dalam pemungutan suara yang menghasilkan 187 suara mendukung resolusi tersebut, sekali lagi menyoroti dukungan internasional kepada Kuba dalam perjuangan mereka menjaga kedaulatan dan menolak campur tangan eksternal.
“Ini adalah bentuk kecaman keras dari komunitas internasional terhadap tindakan sepihak dan intimidasi AS yang melanggar tujuan serta prinsip-prinsip Piagam PBB,” ujar Lin Jian menanggapi pertanyaan dari Prensa Latina.
Ia menambahkan bahwa dukungan besar ini menunjukkan bahwa dunia menentang kebijakan koersif AS yang terus berlanjut terhadap Kuba.
Blokade yang diterapkan AS telah berjalan selama lebih dari enam dekade dan membawa dampak buruk bagi masyarakat Kuba.
Berdasarkan data yang dilaporkan oleh pemerintah Kuba, kerugian ekonomi akibat blokade ini mencapai lebih dari US$160 miliar, dengan kerugian lebih dari US$5 miliar tercatat antara Maret 2023 hingga Februari 2024.
Lin Jian mengungkapkan bahwa kebijakan ini mengganggu hampir seluruh aspek kehidupan rakyat Kuba, mulai dari akses pangan, obat-obatan, hingga kebutuhan energi dan bahan bakar.
Tiongkok sendiri telah secara konsisten memberikan dukungan kepada Kuba sejak 1992 dalam upaya mereka melawan blokade ini. Selama 32 tahun berturut-turut, Tiongkok terus memberikan suaranya mendukung resolusi yang menyerukan pengakhiran blokade AS terhadap Kuba.
Dukungan tersebut, menurut Lin Jian, adalah bentuk komitmen Tiongkok terhadap keadilan internasional dan penghormatan terhadap kedaulatan setiap negara.
“Tiongkok akan tetap berdiri di sisi keadilan dan kesetaraan internasional,” tegas Lin Jian pada tanggal 31/10/2024.
Ia menambahkan bahwa Tiongkok akan terus mendukung rakyat Kuba dalam melawan segala bentuk intervensi dan blokade eksternal, sembari mempertahankan kedaulatan dan martabat nasional mereka.
Dengan sikap Tiongkok yang tegas dan dukungan dari mayoritas anggota PBB lainnya, rakyat Kuba memperoleh solidaritas yang lebih luas dalam perjuangan mereka melawan blokade ekonomi AS.
Lin Jian menggarisbawahi bahwa kebijakan koersif seperti ini bertentangan dengan semangat kerja sama internasional dan hanya menambah penderitaan bagi rakyat yang terkena dampaknya.