Frensia.id – Bulan suci Ramadhan sudah setengah bulan berjalan, 15 hari lagi menuju hari raya.
Dilansir dari laman resmi NU Online, bahwa ternyata Ramadhan adalah momentum untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Hal ini tidak lain adalah bentuk dari tugas manusia diciptakan di muka bumi.
Faktanya Ramadhan beberapa dekade terakhir ini memang banyak mengundang budaya konsumtif berlebihan.
Ustad M Syarofuddin Firdaus, Dosen Darus-Sunnah International Institue for Hadith Sciences, menjelaskan pentingnya menjaga lingkungan hidup, apalagi pada momen Ramadhan.
Bagi Ustad Syarof, Ramadhan memang ibadah untuk selalu menahan diri dari berbagai perbuatan mudah bahkan haram.
Sebisa mungkin semua umat Islam menjaga dirinya dari perbuatan yang merugikan, salah satunya adalah merusak lingkungan.
Merusak lingkungan tidak hanya dipahami dalam sekup yang besar seperti usaha-usaha eksploitasi.
Namun setiap perbuatan kecil yang dapat mencemari lingkungan adalah salah satunya.
Ustad Syarof sempat mengutip ayat Alquran yang menerangkan bahwa kebanyakan perbuatan manusia seringkali merusak lingkungan.
“Telah tampak kerusakan di daratan dan laut sebab karena perbuatan tangan-tangan manusia, Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari akibat perbuatan mereka agar mereka kembali ke jalan yang benar,” terjemah QS. Ar-Rum: 41.
Beberapa tafsir ayat tersebut, seperti Imam Ad-Dhahak menerangkan bahwa awal mulanya bumi sangat hijau dan rindang,
Namun setelah peristiwa Qabil dan Habil menjadikan warna bumi berubah.
Hingga generasi hari ini, bumi tiada hentinya terus-menerus disakiti dengan kerusakan-kerusakan yang ditimbulkan manusia.
Menjaga kelestarian lingkungan adalah bentuk dari iman terhadap pencipta alam. (*)