Serah Terima Jabatan: Kepemimpinan Pemkab Jember Dikembalikan ke Hendy-Firja’un Saat Tengah Malam

Serah Terima Jabatan: Kepemimpinan Pemkab Jember Dikembalikan ke Hendy-Firja'un Saat Tengah Malam (Sumber foto: Sigit Frensia.Id)

Frensia.Id- Kepemimpinan Pemerintah Kabupaten Jember telah kembali ke tangan Hendy-Firja’un. Serah terima jabatan berlangsung pada tengah malam, pada Sabtu 23/11/2024.

Prosesi serah terima jabatan ini, menandakan bahwa secara resmi berakhirnya masa tugas Pejabat Sementara Bupati (PJs). Hendy Siswanto kembali sebagai Bupati Jember, bersama Firja’un sebagai Wakil Bupati.

Serah terima jabatan dilaksanakan dengan penuh khidmat di Pendopo Wahyawibawagraha, yang merupakan simbol pusat pemerintahan daerah tersebut.

Bacaan Lainnya

Peristiwa tersebut menghadirkan suasana yang penuh simbolisme dan menandai kembalinya kepemimpinan Hendy Siswanto dan Firja’un.

Momen ini bukan hanya seremonial belaka, tetapi juga waktu pelaksanaannya tidak biasa.

Hendy Siswanto pun mengakui bahwa ini kali pertama prosesi kenegaraan dilakukan pada tengah malam menuju dini hari di Pendopi Wahyawibawagraha.

“Saya tidak akan berpanjang lebar. Sudah malam ini. Sudah jam 12, baru pertama kali saya berdiri di sini selama jadi bupati 3,5 tahun sekarang nambah lagi dikit. Mudah-mudahan nambah terus,” kata Hendy.

Seusai proses pengembalian kekuasaan ke tangan Hendy-Firjaun, para birokrasi diminta tetap menjalankan tugas dengan profesuinal.

Hendy menegaskan, bahwa posisinya sebagai bupati dan Firjaun sebagai wakil bupati hanya status.

“Namun esensinya kami adalah pelayan masyarakat Jember. Maka kepada teman-teman, mohon bantuannya, mari kita layani masyarakat Jember sebaik-baiknya,” ujar Hendy menambahkan.

Sebelumnya, Imam Hidayat resmi bertugas menjadi Pejabat Sementara Bupati Jember pada 24 September 2024.

Dia menjalankan tugas-tugas pemerintahan selama Hendy-Firjaun cuti untuk mengikuti masa kampanye pemilihan kepala daerah.

Menurut Imam, ada hal menarik selama menjadi pejabat sementara bupati.

“Ini adalah penugasan pertama saya menjadi seorang bupati, walau hanya sementara. Tapi bagaimana kemudian mengorkestrasi seluruh kepentingan, seluruh kebijakan yang bisa bermuara ke kesejahteraan masyarakat, menurut kami membutuhkan effort yang sangat-sangat luar biasa perhatiannya,” ucapnya.

Selama beberapa waktu menjadi bupati, dirinya merasa banyak mendapatkan hal baru. Imam juga meminta maaf, pasalnya apa yang dikerjakan selama menjadi PJs Bupati tidak luput dari kesalahan.

“Tentunya apa-apa yang kami pelajari, apa-apa yang kami amati, apa-apa yang kami kerjakan selama ini tidak luput dari kesalahan, tidak luput dari kekurangan, sekali lagi saya mohon maaf sebesar-besarnya,” pungkasnya.