Warga Keluhkan Gas LPG 3KG Langka, Mendag Apresiasi BUMN Penyedia

Ilustasi Mendag Zulkifli Hasan Apresiasi BUMN Penyedia Gas LPG 3Kg (Sumber: Instagram/@tvonenews, kemendag.go.id)

Frensia.id – Gas LPG 3KG kembali langka di beberapa Kecamatan di Kabupaten Jember. Kesulitan mendapatkan gas ini salah satunya dikeluhkan warga Jatisari Kecamatan Jenggawah yang telah berkeliling mencari gas ke penjual eceran hingga ke agen, dari tetangga desa ke tetangga desa yang lain

Satu diantaranya Azkiyah (29), warga di Dusun Sukosari Jatisari ini harus mencari 2 hingga 4 tabung untuk kebutuhan memasak dan persediaan.

“Sudah sejak tiga hari lalu, saya mencari gas LPG ke penjual dan agen sekitar rumah, namun kosong semua”, ujar Azmi pada Frensia.id pada Kamis, 6 Juni 2024.

Bacaan Lainnya

Azkiyah pun mengaku sudah minta tolong pada suaminya untuk mencarikan tabung gas LPG 3Kg ke desa Sruni, Jatimulyo dan Karang Anyar yang bersebelehan dengan desanya. Bahkan, suaminya pun telah mencari ke Kecamatan Ambulu yang lumayan banyak agen-agen disana, hasilnya nihil.

Padahal menurutnya, sebagai mantan Wakil Gubernur Mahasiswa Fakultas Syariah UIN KHAS Jember yang melek informasi, mengungkapkan beberapa waktu lalu (1/6) Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengapresiasi langkah Pertamina Patra Niaga yang bergerak cepat melakukan pengawasan di Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) yang mengisi LPG 3 kilogram (kg). Dengan begitu, katanya hak masyarakat jadi lebih terjamin.

Tidak hanya itu, pada Senin (3/6) Mendag juga menerima kunjungan direktur Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut yang membahas mengenai pengawasan bersama antara Kemendag dan PT Pertamina Patra Niaga agar BBM dan elpiji dapat disalurkan dengan tepat kepada konsumen sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Selain itu, Suminah (47) warga Desa Ajung mengeluhkan kelangkaan LPG 3Kg, kali ini persis kondisinya dengan kesulitan mendapatkannya pada waktu-waktu menjelang lebaran.

“Bahkan dulu saat menjelang coblosan, kita yang mau beli LPG, harus membawa fotokopi KTP, harganya pun sampai 25ribu”, jelasnya.

Sementara itu, Bu Pono (52) sebagai penjual tabung gas LPG 3Kg di Perumahan Graha Citra Mas Kaliwates mengaku hampir tidak pernah kehabisan stok.

“Kalau di toko saya selalu ada, karena saya agen resmi”, tuturnya.

Bahkan, berdasarkan penuturan dari agen resmi lainnya Mulyadi (42) warga asal Slawu Gebang Kecamatan Patrang, mengungkapkan bahwa ia mendapatkan jatah 100 per-hari dan itu pun selalu habis, pun tak jarang pelanggannya berasal dari Kecamatan Ambulu.

Demikian juga, ia mengaku pernah menjual tabung Gas LPG 3 Kg dengan harga yang cukup fantastis, Rp30.000/ tabung.

“Kalau harga dari distributor ya tetep sama, hanya saja ketika permintaan pasar tinggi. Orang-orang berani beli dengan harga lebih mahal”, pungkasnya.

Sehingga dari penuturan narasumber diatas, dapat dipahami bahwa hal yang menjadi pembahasan Kemendag dengan BUMN penyedia LPG 3Kg tersebut, terkait pengawasan yang dilakukan untuk memastikan penyaluran tabung gas dengan tepat kepada konsumen serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan harus benar-benar dilaksanakan dengan maksimal.