Yelu Chucai adalah satu-satunya intelektual dan filsuf ditengah-tengah bangsa Mongol yang membantu Jenghis Khan dalam melakukan tata kelola administrasi negaranya.
Orang yang mempunyai tubuh tinggi dan jenggot panjang ini berasal dari Cina bagian utara, ayahnya adalah seorang pejabat di kementerian dinasti Jin.
Dari sekian banyak bala tentara Mongol dan rakyatnya, Yelu Chucai tampil sebagai orang yang berbeda sekali. Hal tersebut jelas dikarenakan berkat wawasannya yang luas dalam melihat sebuah persoalan.
Setiap kali bala tentara Mongol berhasil melakukan penaklukan, maka seluruhnya bahu membahu untuk mengumpulkan harta rampasan perang.
Hanya Yelu yang memilih untuk mengumpulkan buku, dedaunan untuk ramuan pengobatan dan segala sesuatu yang mampu menunjang peningkatan pengetahuannya.
Berkat perhatiannya terhadap ilmu pengetahuan, menjadikan dirinya sebagai seorang arif bijaksana. Tidak hanya sekedar membantu Khan Mongol untuk melakukan ekspansinya, tetapi juga memberi sokongan terhadap beberapa kebijakan yang dinilai penting dalam pengembangan negara.
Yelu pula lah yang meyelamatkan bangsa Mongol dari serangan wabah penyakit yang mematikan, berdasarkan buku-buku kedokteran yang dimilikinya.
Beberapa kali cendekia dari Cina ini juga berhasil mempengaruhi Jenghis Khan untuk mengurungkan niatnya melakukan pembantaiansecara sadis saat pasukan Mongol berhasil meduduki sebuah wilayah.
Pernah suatu ketika melakukan operasi militer terhadap Gansu yang dipimpin langsung oleh Jenghis Khan, pasukan diintruksikan untuk tidak melakukan pembantaian atau penawanan.
Sebagai ganti wilayah yang ditaklukan, maka sekitar sepuluh juta penduduknya diharuskan untuk menggembala kuda-kuda prajurit Mongol dan membayar upeti.
Atas saran Yelu, ternyata pandangan tersebut lebih bermanfaat, karena tidak ada gunanya apabila mereka dibunuh. Jenghis Khan sendiri memberikan apresiasi terhadapnya.
Di masa Ogedai, putra dari Jenghis Khan, Yelu juga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kekaisaran.
Secara pribadi, ia pernah mengkritik moral Khan penerus Jenghis tersebut, dimana ia sangat gemar sekali meminum-minuman keras, yang tidak baik bagi perkembangan tubuh.
Dalam memberikan nasehat kepada orang nomor satu di bangsa Mongol, Yelu membuat sebuah analogi menarik dengan cara mempraktikkannya langsung, bagaimana bahanya alkohol bagi tubuh.
Pada suatu hari ia mengambil sebuah wadah yang terbuat dari besi seraya ditunjukkan kepada Ogedai. Kemudian ia menuangkan alkohol kedalamnya.
Selang beberapa waktu waktu tersebut menjadi rusak, kemudian Yelu menunjukkan wadah tersebut dan berkata,”lihatlah wadah ini, jika alkohol dapat membuat wadah dari besi menjadi seperti ini, maka pikirkanlah sendiri apa yang dapat dibuatnya terhadap dirimu”. Ogedai pun tersentuh dan mulai berpikir untuk tidak meminum alkohol.
Di akhir hayatnya, Yelu Chucai dituduh oleh sejumlah perwira telah melakukan korupsi pada saat ia menduduki jabatan pada era Jenghis Khan dan Ogedai Khan.
Akhirnya, setelah Yelu meninggal, mereka melakukan penggeledahan rumahnya. Namun tidak didapati harta yang dimaksud. Di rumah cendekiawan asal Cina tersebut ditemukan alat musik kuno, beberapa literatur, peta-peta, tabel astronomi dan beberapa batu yang ditulis dengan cara dipahat.