Frensia.id- Menyejukkan, KH. Azaim Ibrahimy, pimpinan Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, kembali memberikan pesan penuh makna pada momen pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024. Dalam video yang beredar luas, beliau mengingatkan masyarakat, terutama para alumni dan simpatisan pesantren, untuk tetap menjaga kondusifitas, kerukunan, dan etika selama pesta demokrasi berlangsung.
Nasehat beliau menjadi angin segar yang diharapkan mampu menyejukkan suhu politik yang kerap memanas menjelang pemilihan.
KH. Azaim membuka pesan dengan mengajak semua elemen masyarakat agar memiliki komitmen menjaga ketenangan selama kontestasi politik ini berlangsung.
“Harapan dan himbauan kepada seluruh masyarakat, seluruh alumni, seluruh simpatisan Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo beberapa pekan ke depan, beberapa waktu ke depan hari-hari ini tentu di berbagai daerah, suasana, kondisi masyarakat dalam kontestasi atau pesta demokrasi pemilukada dan pemilihan calon gubernur, wakil gubernur harus berkomitmen untuk menjaga kondusivitas,” ujarnya, dalam sebuah video yang beradi di Tiktok, @oonk229,12/10/2024.
Lebih lanjut, KH. Azaim menekankan pentingnya menghindari perbuatan yang dapat memecah belah dan merusak hubungan sosial. Beliau mengingatkan agar masyarakat tidak terjebak dalam cacian, hinaan, atau provokasi yang hanya akan menyulut pertengkaran.
“Dan menghindari cacian, celaan, serta provokasi yang arahnya kepada pertengkaran,” tegasnya.
Pesan beliau semakin menyentuh hati ketika mengaitkan perilaku menjaga kerukunan dengan kebahagiaan Rasulullah SAW. KH. Azaim menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW merasa sedih jika ada umatnya yang terluka atau terjebak dalam perpecahan. Beliau bahkan memberikan contoh bagaimana Rasulullah SAW sedih ketika ada umat yang berbuat kesalahan kecil, apalagi jika saling mencela dan menghina.
“Beliau ketika ada umatnya yang melakukan kesalahan sekecil, membuang kotoran di masjid, sedih. Apalagi kemudian sesama umat saling mencela, saling mencibir, saling menghina, saling menjatuhkan satu sama lain,” tutur KH. Azaim dengan nada penuh kasih.
Di tengah-tengah pesannya, KH. Azaim mengingatkan masyarakat untuk tetap menjalankan proses demokrasi dengan baik, memilih pemimpin dengan ikhtiar yang terbaik, tetapi tetap menjaga sopan santun dan menghormati perbedaan pendapat.
Beliau menekankan bahwa demokrasi tidak seharusnya memisahkan masyarakat, melainkan justru menjadi ajang mempererat kebersamaan.
“Silakan tentu berdemokrasi dengan baik, memilih pemimpin dengan ikhtiar yang terbaik, tetapi hormati perbedaan, hargai, jaga sopan santun,” ucap beliau.
KH. Azaim menutup pesan penuh harapan tersebut dengan doa, agar bangsa Indonesia menjadi negeri yang damai dan sejahtera, serta dipimpin oleh pemimpin yang terbaik dalam pandangan Allah SWT.
“Semoga dengan akhlak baik kita semua, dengan akhlak baik masyarakat, negeri ini menjadi baldatun tayyibatun wa rabbun ghafur, mendapatkan pemimpin yang terbaik dalam pandangan Allah SWT,” tutup beliau.
Nasehat KH. Azaim ini diharapkan menjadi pengingat bagi semua pihak untuk tetap menjaga keharmonisan, menjauhkan diri dari konflik, dan menjadikan Pilkada 2024 sebagai momentum yang membangun dan mempererat persatuan bangsa.