FRENSIA.ID – Kabar menyejukkan akhirnya datang dari Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. Setelah ketegangan internal memuncak selama satu bulan terakhir, Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dan Rais Aam PBNU KH. Miftachul Akhyar akhirnya sepakat untuk islah.
Momen bersejarah yang menjadi titik balik konflik di tubuh Nahdlatul Ulama ini terjadi pada Kamis (25/12/2025)
Suasana haru menyelimuti pertemuan Rapat Konsultasi Syuriyah PBNU tersebut. Diiringi lantunan selawat, Gus Yahya tampak membungkuk dan menyalami Kiai Miftach dengan takzim. Peristiwa ini terasa istimewa karena disaksikan langsung oleh jajaran Mustasyar dan Masyayikh Sepuh NU yang hadir sebagai juru damai.
Jabat tangan ini secara simbolis mengakhiri gejolak yang sempat memanas sejak 20 November 2025, ketika Rais Aam mengeluarkan keputusan pemberhentian terhadap Ketua Umum.Hasil pertemuan menyepakati satu solusi final: menggelar Muktamar ke-35 secepatnya secara bersama-sama. Juru Bicara Pesantren Lirboyo, KH. Abdul Mu’id, dalam konferensi pers menegaskan bahwa penyelenggaraan Muktamar dikembalikan sepenuhnya kepada PBNU.
Artinya, Rais Aam dan Ketua Umum akan kembali bekerja sama sebagai mandataris Muktamar Lampung untuk menyusun kepanitiaan, dengan melibatkan bimbingan para Mustasyar dan pengasuh pesantren sepuh.”Konflik ini hanya dapat diakhiri dengan Muktamar, dan Muktamar yang dapat menyelesaikan konflik adalah yang dilaksanakan bersama-sama,” tegas Rais Syuriyah PBNU, KH. Muhibbul Aman Aly.
Ia juga menekankan bahwa pertemuan di Lirboyo ini adalah agenda resmi Syuriyah PBNU atas perintah Rais Aam, bukan agenda liar. Kiai Muhibbul menggarisbawahi bahwa rekonsiliasi ini adalah satu-satunya jalan agar tidak ada masalah hukum atau legitimasi di kemudian hari.Mengenai waktu pelaksanaan, para Masyayikh merekomendasikan agar digelar “secepat-cepatnya”.
Mengingat tahun 2025 akan segera berakhir, Muktamar diproyeksikan bakal berlangsung pada awal 2026. Kesepakatan ini menjadi oase bagi warga Nahdliyin, memastikan bahwa transisi dan penyelesaian masalah di tubuh ormas Islam terbesar ini akan berjalan dalam koridor keteduhan dan persatuan.







