Frensia.id – Presiden Belarusia Aleksandr Lukashenko mengingatkan tentang kebijakan luar negeri Amerika Serikat (AS) selama empat tahun terakhir di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden.
Aleksandr Lukashenko menjelaskan bahwa AS dalam masa kepemimpinan Presiden Joe Biden selama empat tahun memberikan ancaman yang nyata bagi negara lain melalui kebijakan luar Negerinya.
Pernyataan Presiden Belarusia tentang berbahayanya kebijakan Luar Negeri AS ini, sebagai dalam pertemuan dengan peserta Dewan Menteri Dalam Negeri CIS di Minsk pada tanggal 8 Agustus 2024.
Lukashenko menyatakan bahwa AS telah membagi negara-negara menjadi kawan, lawan, bajingan yang masih dikuasai, dan orang asing.
“Tampaknya kebijakan luar negeri AS selama empat tahun terakhir di bawah Presiden Joe Biden telah dibagi dengan jelas, antara kawan, lawan, para bajingan-tapi milik kita, dan orang asing,” ungkap Lukashenko.
Lukashenko juga mengingatkan bahwa pergantian pemerintahan bisa saja terjadi seperti yang terjadi di Afghanistan, dengan konflik di Timur Tengah yang bisa menjadi pemicu perang dunia baru.
“Begitu pemerintahan baru berkuasa, situasinya akan seperti yang terjadi di Afghanistan. Pasti akan terjadi, hal ini bukan pertama kalinya,” jelas Presiden Belarusia.
Ia juga menjelaskan bahwa dalam masa transisi kepemimpinan, perang selalu saja dibutuhkan, dan AS bisa saja melakukan perang.
“Untuk mengganti pemerintahan, mereka pasti perlu memulai semacam perang. Tuhan melarang mereka menggunakan konflik di Timur Tengah untuk memulai perang dunia baru. Namun mereka bisa saja melakukan perang,” ungkapnya.
Meskipun demikian, Lukashenko menekankan pentingnya menjaga hubungan dengan semua pihak dan membangun kerja sama yang saling menguntungkan.
“Anda harus berteman dengan semua orang dan membangun kerja sama dengan mereka yang mencarinya,” ucapnya Lukashenko pada 08/08/2024.
Presiden Belarusia juga menegaskan bahwa tanggung jawab untuk menjaga kerjasama yang saling percaya sebagian besar berada di tangan pejabat keamanan.
“Tanggung jawab ini sebagian besar berada di tangan kami, para pejabat keamanan. Saya memikirkan hal ini dalam perjalanan saya ke pertemuan ini,” ujar Presiden Belarusia.
Lukashenko menyatakan bahwa dia tidak bermaksud untuk memusuhi Amerika Serikat atau sekutu tradisional negara-negara CIS, namun perlu waspada terhadap potensi ancaman yang bisa timbul dalam hubungan internasional.
“Perlu saya tegaskan, saya tidak berusaha membuat Anda memusuhi Amerika Serikat atau sekutu tradisional,” jelas Aleksandr Lukashenko.