FRENSIA.ID – Ratusan umat lintas agama memadati aula Hotel Fortune Granade Jember, Selasa (29/10), dalam acara Bedah Buku “Tuhan Kita Esa, Pencipta Alam Semesta” yang diselenggarakan oleh Pusat Moderasi Beragama UIN KHAS Jember. Acara ini menjadi momentum penting bagi lahirnya gagasan moderasi beragama berbasis eco-theology, yang mengaitkan nilai keimanan dengan kepedulian terhadap kelestarian alam.
Buku tersebut ditulis secara kolaboratif oleh sejumlah penulis dari berbagai latar belakang agama dan profesi, di antaranya Shoni Rahmatullah Amrozy, Mashur Imam, Yusuf Deswanto, dan beberapa penulis lain yang tergabung dalam Komunitas Griya Moderasi Beragama. Komunitas ini dibentuk oleh KUA Kaliwates dan UIN KHAs Jember.
Jadi karya tersebut merupakan hasil kajian lintas tempat ibadah—baik masjid maupun gereja—yang menyoroti pentingnya kesadaran teologis dalam menghadapi krisis ekologi global.
Mashur Imam, salah satu penulis sekaligus Penyuluh Agama Islam KUA Kaliwates, menjelaskan bahwa buku ini tidak hanya menawarkan refleksi teoretis, tetapi juga aksi nyata dalam membangun spiritualitas ekologis.
“Buku ini adalah buah dari dialog iman dan pengalaman sosial. Menjaga bumi bukan isu sekuler, tapi panggilan iman lintas agama,” ujarnya.
Senada dengan itu, Yusuf Deswanto, Penyuluh Agama Kristen Jember, menilai buku ini unik karena ditulis oleh para penyuluh dan akademisi dari berbagai agama.
“Mungkin satu-satunya buku di Indonesia yang ditulis lintas iman dengan semangat bersama menyelamatkan bumi,” katanya.
Sementara itu, Shoni Rahmatullah Amrozy, Kepala Pusat Moderasi Beragama UIN KHAS Jember sekaligus salah satu penulis, menegaskan bahwa kegiatan ini tidak berhenti pada bedah buku semata.
“Dari forum ini, UIN KHAS Jember akan menyiapkan rekomendasi akademik untuk memperkuat moderasi beragama berbasis eco-theology sebagai respons nyata terhadap krisis lingkungan,” tandasnya.
Acara yang dihadiri ratusan umat dari Islam, Kristen, Hindu, dan Budha itu menjadi simbol harmoni lintas iman. Dari Jember, semangat moderasi dan cinta bumi kini menggema, menegaskan bahwa iman sejati adalah yang menyapa alam dan seluruh ciptaan Tuhan.








