Frensia.id- Filsafat sek dalam pemikiran Thomas Aquinas memiliki dimensi moralitas. Ia memahami seksualitas sebagai sesuatu yang alamiah dan harus dilakukan oleh manusia.
Thomas Aquinas membahasnya dalam buku Summa Theologiae. Karya tersebut ditulis secara serius sejak 1265–1274.
Dalam karya itu, ia berupaya melakukan komparasi seksualitas hewan tingkat rendah, khususnya mamalia. Hasilnya, ia menegaskan bahwa dorongan alami dalam seksualitas manusia adalah guna berkembang biak, artinya mesti terjadi antara laki-laki dan perempuan.
Asumsi tersebut yang membuat yakin bahwa seksualitas telah diatur Tuhan pada seluruh makhluknya. Keberadaannya, melekat dan mendasar ada di setiap diri manusia. Aquinas juga percaya bahwa Tuhan menciptakan setiap bagian tubuh manusia dengan fungsi tertentu.
Dalam pandangannya, alat kelamin laki-laki secara khusus dirancang untuk menanamkan sperma ke dalam alat yang dimiliki perempuan. Tujuannya adalah prokreasi.
Karena itu, menyimpan sperma di tempat selain alat intim perempuan, bagi lelaki dianggap tidak alami dan melanggar rancangan Tuhan. Menurut Aquinas, tindakan semacam ini bukan hanya bertentangan dengan hukum alam, tetapi juga merupakan pelanggaran terhadap rencana ilahi.
Aquinas menganggap beberapa tindakan seksual sebagai tidak wajar dan tidak bermoral, termasuk bestialitas (hubungan seksual dengan hewan), homoseksualitas, dan masturbasi. Alasannya adalah karena tindakan-tindakan ini mengabaikan tujuan utama seksualitas, yaitu prokreasi, yang menurutnya merupakan perintah Tuhan.
Aktivitas ini melibatkan penggunaan organ seksual yang tidak sesuai dengan fungsi yang telah ditetapkan oleh Tuhan. Aquinas percaya bahwa jika tindakan-tindakan tersebut dilakukan dengan sengaja, itu akan merusak tatanan alam yang telah diciptakan oleh Tuhan.
Dengan kata lain, tindakan ini tidak hanya menyimpang secara moral, tetapi juga merupakan gangguan yang disengaja terhadap hukum alam.
Meskipun Aquinas tidak menyebutkan secara eksplisit tentang beberapa tindakan lain, seperti fellatio (hubungan seks oral), ia mengisyaratkan bahwa tindakan ini juga salah secara moral jika berakhir dengan orgasme. Sperma yang dihasilkan tidak ditempatkan di dalam rahim perempuan, sehingga prokreasi tidak mungkin terjadi.
Menurut pandangan Aquinas, setiap bentuk hubungan seksual yang tidak melibatkan penis memasuki vagina dianggap tidak alamiah dan karenanya tidak bermoral. Ini termasuk kombinasi anatomi lain seperti memasukkan penis, jari, atau organ lain ke dalam anus.
Kriteria Aquinas mengenai seks yang alami berfokus pada aspek anatomi dan fisiologi tubuh manusia, bukan pada psikologi manusia. Baginya, tindakan seksual yang benar harus menghasilkan prokreasi, dan setiap penyimpangan dari tujuan ini dianggap sebagai pelanggaran terhadap tatanan alam yang telah dirancang oleh Tuhan.
Pandangan ini penting untuk menjadi pertimbangan para penyuka sesama jenis.