Istri Aktif di Organisasi Masyarakat? Terbukti, Semakin Baik Mengatur Keuangan Keluarga

Senin, 16 September 2024 - 00:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar Istri Aktif di Organisasi Masyarakat? Terbukti, Semakin Baik Mengatur Keuangan Keluarga (Sumber: canva)

Gambar Istri Aktif di Organisasi Masyarakat? Terbukti, Semakin Baik Mengatur Keuangan Keluarga (Sumber: canva)

Frensia.id- Istri yang aktif di organisasi masyarakat awalnya dianggap tidak baik dan melemahkan perannya dalam keluarga. Ternyata hasil riset membuktikan hal yang berbeda.

Dalam sebuah keluarga, bagaimana sumber daya dikelola sangat memengaruhi kesejahteraan anggota keluarga tersebut. Salah satu hal yang sangat penting adalah peran istri dalam mengelola keuangan keluarga. Mereka memiliki tanggung jawab untuk mengatur pengeluaran sehari-hari.

Jika tugas mereka berjalan dengan baik, bisa memberikan dampak besar terhadap kesejahteraan seluruh anggota keluarga. Karena itu, banyak pihak yang tak setuju jika perempuan aktif di organisasi masyarakat. Perempuan dikhawatirkan meninggalkan tugasnya sebagai pengelola aset keluarga.

Kolaborasi tim peneliti akademisi Yogyakarta dan Luar Negeri, ternyata membuktikan hal berbeda. Evita Hanie Pangaribowo, Daniel Tsegai & Sukamdi menemukan bahwa perempuan secara alami memiliki kehebatan dalam mengelola aset rumah tangga.

Temuan riset yang dipublikasi dalam Geojournal pada tahun 2019 lalu, menegaskan bahwa semakin banyak aset yang dimiliki perempuan, semakin besar kekuasaan mereka dalam menentukan bagaimana uang dibelanjakan di rumah tangga. Misalnya, perempuan yang memiliki aset lebih banyak biasanya lebih fokus menggunakan uang untuk kebutuhan dasar seperti makanan bergizi, pendidikan anak, dan kesehatan.

Baca Juga :  Bupati Jember Minta Ribuan Mahasiswa KKN Kolaboratif Bersinergi untuk Mengentaskan Kemiskinan

Sebaliknya, laki-laki dewasa dalam keluarga sering kali menggunakan lebih banyak uang untuk hiburan atau barang konsumtif.

Namun, aset fisik saja tidak cukup untuk mengukur baiknya perempuan dalam mengatur aset rumah tangga. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa modal sosial, atau hubungan sosial perempuan di masyarakat, juga sangat berperan.

Modal sosial ini bisa berupa keterlibatan perempuan dalam organisasi masyarakat, kelompok pengajian, atau kegiatan sosial lainnya. Dengan berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, perempuan mendapatkan lebih banyak pengetahuan dan dukungan dari orang lain.

Hal ini membantu mereka membuat keputusan yang lebih baik tentang bagaimana mengatur pengeluaran rumah tangga.

Perempuan yang aktif dalam komunitas seringkali lebih sadar akan pentingnya gizi yang baik dan pendidikan anak-anak. Mereka juga cenderung lebih berhati-hati dalam menggunakan uang, menghindari pengeluaran yang tidak perlu, dan mengalokasikan anggaran untuk hal-hal yang dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga secara keseluruhan. Ini menunjukkan bahwa selain aset fisik, modal sosial juga berperan penting dalam pemberdayaan perempuan.

Baca Juga :  Rektor UIN KHAS Baca Trilogi Ikrar Moderasi Beragama, Begini Isinya!

Oleh karena itu, kebijakan publik yang mendukung akses perempuan terhadap aset dan modal sosial sangat diperlukan. Misalnya, program pemerintah yang memberikan bantuan langsung kepada perempuan atau yang mendorong keterlibatan perempuan dalam organisasi masyarakat akan sangat membantu.

Kesimpulannya, pemberdayaan istri dalam mengelola sumber daya rumah tangga sangat penting untuk mencapai kesejahteraan yang lebih baik. Aset dan modal sosial memberikan para istri kekuatan untuk mengelola anggaran keluarga dengan lebih efektif, sehingga mereka bisa memastikan kebutuhan dasar seperti makanan bergizi, kesehatan, dan pendidikan anak-anak terpenuhi.

Dengan dukungan kebijakan yang tepat, para istri dapat menjadi penggerak utama dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat. (*)

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Digelar Kejari dan Dispendik, Siswa Jember Antusias Ikut Lomba Video Kreatif Restorative Justice
Bakal Calon Ketua DPD dan DPC Periode 2025-2030 Dijaring! PAC PDI Perjuangan Se-Banyuwangi Gelar Rapat Serentak
Hadiri Haul Ke-44 Kiai Hamid Pasuruan, Gus Firjaun Komentari Kenaikan Pajak
Gerakan PMII Cabang Jember Bukan Ruang Fomo
Membedah Fikih Lingkungan, UIN KHAS Jember Gelar Serial Kajian Ekoteologi
Dzikir, Fikir dan Amal Sholeh: Pesan Rektor UIN KHAS Jember Pada Closing PBAK 2025
Galakkan Gerakan “Wakaf Oksigen” Saat PBAK, UIN KHAS Jember Lawan Krisis Iklim
Ajak Masyarakat Peduli Lingkungan, Ribuan Mahasiswa Baru UIN KHAS Jember Bagikan Bibit Pohon Buah Kepada Pengguna Jalan

Baca Lainnya

Selasa, 2 September 2025 - 18:27 WIB

Digelar Kejari dan Dispendik, Siswa Jember Antusias Ikut Lomba Video Kreatif Restorative Justice

Selasa, 2 September 2025 - 11:13 WIB

Bakal Calon Ketua DPD dan DPC Periode 2025-2030 Dijaring! PAC PDI Perjuangan Se-Banyuwangi Gelar Rapat Serentak

Selasa, 2 September 2025 - 10:58 WIB

Hadiri Haul Ke-44 Kiai Hamid Pasuruan, Gus Firjaun Komentari Kenaikan Pajak

Minggu, 31 Agustus 2025 - 16:41 WIB

Gerakan PMII Cabang Jember Bukan Ruang Fomo

Rabu, 27 Agustus 2025 - 19:40 WIB

Membedah Fikih Lingkungan, UIN KHAS Jember Gelar Serial Kajian Ekoteologi

TERBARU