Frensia.id- KL Nature Park, adalah hasil kolaborasi Politeknik Jember (Polije) dengan desa Kemuning Lor berhasil dalam menguatkan wisata lokal. Kerjasama tersebut terbukti dapat menguatkan seluruh potensi wisata yang ada di desa tersebut.
Polije memiliki perhatian besar pada perkembangan wisata desa. Utamanya pasca pandemi kemarin, sejumlah akademisinya berinisiatif untuk menjalin kerjasama dengan salah satu desa di Kabupaten Jember.
Desa yang dipilihnya adalah Kemuning Lor. Desa ini disebutkan memiliki nilai 228 dalam data 8 kriteria wisata di Kemenkref.
Polije akhirnya menggelar kerjasama untuk mengembangkan potensi desa ini dengan konsep Natural Study Life Balance. Beberapa tim akademisi yang diturunkan untuk melakukan pelaksanaan kerja pengembangannya adalah Mushthofa Kamal, Retno Sari Mahanani, Bagus P. Yudhia Kurnia, Budi Hariono, Rosa TriHertamawati, Ida Adha Anrosana P, Khafidurrohman Agustianto, Syamsiar Kautsar dan Andarula Galushasti2.
Kerjasama dilaksanakan dengan pembagian job pengembangan yang mutual antara Polije dan pemerintah desa Kemuni Lor. Target mereka adalah mengembangkan wahana wisata yang mereka sebut sebagai KL Natura Park.
Pada laporan penelitian yang telah diterbitkan dalam J-Dinamika tahun ini, 2024, dilaporkan bahwa malai 2022 hingga 2023, pihak desa bersedia melengkapi fasilitas rekreasi. Beberapa yang dibangun adalah Pujasera indoor dan outdoor, dan juga wahana ATV serta flying fox.
Sementara itu, adapun Tim Pelaksana Polije kebagian melakukan proses pelatihan pengelolaan desa wisata dan penggunaan teknologi informasi. Mereka merancang konsep dan menjamin penguatan SDM wisatanya.
Proses kolaborasi untuk mengembangkan KL Natura Park, tercatat dilakukan dengan kegiatan-kegiatan penting. Sebagaimana dilansir dalam laporannya, diringkas oleh Frensia.id berikut ini;
- Pengembangan Fasilitas Rekreasi: Melengkapi fasilitas rekreasi dengan membangun pujasera indoor dan outdoor, wahana ATV, dan flying fox.
- Pelatihan dan Penggunaan Teknologi Informasi: Tim Polije memberikan pelatihan mengenai pengelolaan desa wisata dan penggunaan teknologi informasi kepada masyarakat desa.
- Kolaborasi Multistakeholder: Melibatkan Pemerintah Desa, Pokdarwis, pelaku UMKM, Karang Taruna, PKK, serta mahasiswa dalam pengembangan desa wisata.
- MoU dan Program MBKM: Kerjasama antara Polije dan Desa Kemuning Lor melalui MoU untuk menjadikan KL Nature Park sebagai sarana belajar bagi mahasiswa Polije.
- Integrasi Konsep Natural Study Life Balance: Mengembangkan produk-produk daya tarik wisata dengan konsep yang terintegrasi untuk keseimbangan studi dan kehidupan alami.
Beberapa kegiatan ini tampak memberikan hasil yang nyata. Hal paling konkret adalah menjadikan KL Nature Park agar tidak hanya jadi wahana rekreasi. Keberadaannya bisa juga dipakai sebagai sarana belajar bagi mahasiswa Polije.
Dalam laporannya mereka, juga dijelaskan bahwa taman yang telah ada tersebut sering dijadikan kegiatan perkuliahan, praktikum, dan studi independen dan semacamnya. Tentu semua itu didasarkan pada Memorandum of Understanding (MoU) yang telah disepakati. (*)