Kwon Jong Gun, Dirjen Kementerian Luar Negeri Korea Utara: Tegaskan Hubungan Permusuhan dengan Amerika Serikat

Ilustrasi gambar Kwon Jong Gun dari laman kfaspain.es

Frensia.id – Direktur Jenderal Departemen Urusan Amerika Serikat Kementerian Luar Negeri Korea Utara, Kwon Jong Gun menegaskan bahwa hubungan antara Korea Utara dengan AS tengah bermusuhan.

Pernyataan hungan permusuhan antara Korut-AS yang diucapkan Kwon Jong Gun ini sebagaimana penyampaiannya pada pers di Pyongyang pada tanggal 18 Mei 2024.

Menurut Kwon Jon Gun, awal permusuhan ini disebabkan karena Departemen Luar Negeri AS menetapkan bahwa Korut dianggap tidak koperatif dalam memerangi terorisme.

Bacaan Lainnya

Baru-baru ini, Departemen Luar Negeri AS menetapkan Korea Utara sebagai negara yang tidak kooperatif dalam memerangi terorisme. Karena Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) tidak berkerjasama dalam upaya anti-teroris.

“Tidak perlu menjelaskan tentang semua praktik kebiasaan yang tiap tahun selalu terjadi pada negara-negara independen anti-AS. Tapi perlu untuk menjelaskan sikap kita (DPRK), mengingat AS berbicara tentang kerjasama tanpa memahami realitas,dan sama sekali tidak peduli akan hal tersebut. Kondisi terkini antara Korea Utara dan AS adalah konfrontasi” Ucap Kwon Jong Gun.

Dirjen Kemenlu Korea Utara menjelaskan bahwa tidak ada kerjasama antara DPRK dan AS, bahkan bisa dipastikan permusuhan anatara antara keduanya.

“Kesimpulannya, Korea Utara dan AS secara pasti berada dalam hubungan yang bermusuhan, dan dapat dikatakan tidak ada bidang kerjasama antara Korea Utara dan AS,” jelas Dirjen Kementerian Luar Negeri Kore Utara pada 18/05/2024.

Menurut Kwon Jong Gun, upaya anti-teroris yang dilakukan AS adalah pelanggaran terselubung terhadap kedaulatan, yang bertujuan untuk campur tangan dalam urusan internal negara lain dan membenarkan upaya tersebut untuk menjatuhkan sistem sosial dan tindakan agresi mereka.

Ia menganggap bahwa AS tidak serius untuk memberantas terorisme, tidak ada hubungannya dengan upaya internasional yang sungguh-sungguh untuk memberantas terorisme.

Intensifikasi AS terhadap upaya anti teroris justru menyebabkan munculnya berbagai kelompok teroris dan meningkatkan siklus balas dendam serangan teror. Hal menurut Kwon Jong Gun jauh dari upaya dalam meredakan bahaya terorisme di berbagai belahan dunia.

Hal itu menjadi penyebab slogan “anti-terorisme” AS kini diserang dan ditolak oleh komunitas internasional dan digunakan secara internasional sebagai istilah resmi untuk menggambarkan kebijakan luar negeri Washington yang agresif.

AS disarankan bekerja keras untuk menghentikan sekutu kecilnya di Timur Tengah yang sedang melakukan tindakan terorisme, yang didukung mereka.

Daripada membuang energinya dalam tindakan bodoh dengan menyebut negara lain sebagai “negara teroris” dengan dalih upaya melawan terorisme.

Kwon Jong Gun mennyebut bahwa dengan tidak bekerjasama dengan AS, adalah sikap konsisten Korea Utara untuk secara tegas menentang segala bentuk terorisme yang mengancam perdamaian dan stabilitas internasional.

“kami tidak memiliki niat maupun minat dalam berkerjasama dengan AS dalam upaya melawan terorisme yang secara eksklusif digunakan sebagai alat untuk campur tangan dan melakukan agresi terhadap negara-negara berdaulat lainnya,” jelas Kemenlu DPRK.

Korea Utara akan terus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengungkapkan kepada masyarakat internasional, campur tangan dan tindakan agresi yang secara terang-terangan oleh AS di bawah tanda “kerjasama dalam memerangi terorisme” dan untuk menggagalkannya secara menyeluruh.