Frensia.id – Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, Malam Jumat Keliwon dianggap sebagai malam yang istimewa dan penuh dengan misteri.
Malam ini jatuh setiap 35 hari sekali, yaitu ketika hari Jumat bertepatan dengan penanggalan Jawa Keliwon.
Dalam kitab Primbon Jawa, disebutkan bahwa Malam Jumat Keliwon adalah malam yang sakral dan penuh berkah. Kutipan dari Primbon Jawa:
“Dina Jumat Keliwon iku dina kang wingit lan mulya, becike sira among-among lan ngedohi saka tumindak ala.” (Hari Jumat Keliwon adalah hari yang sakral dan mulia, sebaiknya engkau berhati-hati dan menjauhi perbuatan buruk).
Selain itu, dalam kitab Serat Centini karya Paku Buwana V, juga disebutkan tentang kekuatan magis Malam Jumat Keliwon:
“Ing dina Jumat Keliwon, para lelembut lan makhluk alus padha medal saka panggonane, mulane aja kokwani lunga ing wayah bengi, mundhak kacilakan.” (Pada malam Jumat Keliwon, para makhluk halus keluar dari tempat persembunyiannya, maka jangan berani keluar di malam hari, agar tidak celaka).
Dalam kepercayaan Jawa, Malam Jumat Keliwon dianggap sebagai malam yang tepat untuk melakukan ritual-ritual spiritual, seperti memohon berkah, membersihkan diri secara spiritual, atau bahkan melakukan ilmu kebatinan tertentu.
Namun, di sisi lain, malam ini juga dianggap berbahaya karena makhluk gaib dipercaya lebih aktif pada malam tersebut.
Banyak orang Jawa yang masih memegang teguh kepercayaan terhadap Malam Jumat Keliwon ini. Mereka akan melakukan ritual-ritual khusus atau setidaknya berhati-hati dalam bertindak pada malam tersebut.
Terdapat berbagai mitos dan legenda yang berkembang di masyarakat Jawa terkait dengan Malam Jumat Keliwon.
Salah satu mitos yang paling populer adalah kepercayaan bahwa pada Malam Jumat Keliwon, pintu gerbang alam gaib terbuka lebar. Makhluk-makhluk halus seperti jin, setan, dan roh-roh jahat diyakini memiliki kekuatan yang lebih besar pada malam ini. Oleh karena itu, masyarakat Jawa dianjurkan untuk berhati-hati dan tidak melakukan aktivitas yang dapat mengganggu alam gaib.
Selain itu, terdapat kepercayaan bahwa pada Malam Jumat Keliwon, seseorang dapat memperoleh kekuatan supranatural atau ilmu kebatinan jika melakukan ritual-ritual tertentu. Ritual-ritual ini biasanya dilakukan oleh para pelaku spiritual, seperti dukun atau kyai, dengan tujuan untuk mendapatkan kekuatan atau ilmu tertentu.
Dalam tradisi Jawa, Malam Jumat Keliwon juga dianggap sebagai malam yang tepat untuk melakukan ritual-ritual tertentu, seperti meminta berkah, memohon perlindungan, atau memanjatkan doa-doa khusus.
Banyak orang Jawa yang melakukan ritual-ritual ini dengan harapan agar kehidupan mereka menjadi lebih baik dan terhindar dari malapetaka.
Meskipun mitos-mitos tersebut masih dipercaya oleh sebagian masyarakat Jawa, namun banyak juga yang menganggapnya sebagai warisan budaya dan tradisi yang perlu dilestarikan.
Malam Jumat Keliwon menjadi momen yang unik dalam budaya Jawa, di mana masyarakat dapat merefleksikan kepercayaan dan nilai-nilai spiritual yang telah dianut secara turun-temurun. (*)