Frensia.id – Ritual keagamaan masyarakat Muslim Indonesia dalam menyambut bulan suci Ramadhan memang beragam macam.
Termasuk apa yang dilakukan oleh masyarakat Sulawesi Selatan, mereka menyebut tradisinya dengan sebutan “Suru Maca”.
Tradisi ini tidak hanya dilakukan oleh masyarakat setempat, namun juga para pendatang luar juga ikut menikmatinya.
Bahkan ritual religius ini juga banyak diikuti oleh masyarakat sekitar yang non-Muslim.
Suru Maca sendiri adalah tradisi yang proses pelaksanannya dilalui dengan pembacaan ayat-ayat suci Alquran serta ditutup dengan doa-doa tertentu untuk menyambut bulan Ramadhan.
Selain itu, yang menarik dari tradisi tersebut adalah banyaknnya hidangan yang membersamainya. Berbagai jenis makanan khas daerah, mulai dari makanan ringan (kue atau camilan kering) hingga masakan khas Sulawesi Selatan.
Penelitian Abdul Rahman dkk (Univeritas Negeri Makassar) dalam karyanya yang berjudul “Suru Maca: The Tradition of Welcoming the Month of Ramadan in Pakkabba Village, Takalar Regency, South Sulawesi” mengungkapkan bahwa tradisi ini hidup serta lesatari karena memiliki nilai sakralitas (simbolik) yang diyakini masyarakat Sulwesi Selatan.
Tradisi ini adalah bukti bahwa agama Islam telah diterima dan telah menjadi bagian dari masyarakat Sulawesi Selatan.
Suru Maca banyak memuat fungsi hubungan sosial seperti ungkapan perasaan, pembaharuan moral, solidaritas, dan penguatan identitas. (*)