- Penulis; Hafidz Hasyim
Jauh sebelum ditetapkan pasangan Amin (Anis Muhaimin) sebagai capres cawapres oleh KPU, telah beredar isu, rumor atau mungkin juga strategi politik, kalau Anies sudah diinginkan oleh suara langit untuk jadi presiden. Beberapa kyai kharismatik, seperti lora Holil As’ad, Gus Baidlowi telah menyampaikan ke cak Imin panggilan akrab Muhaimin Iskandar untuk bergandengan dengan Anies Baswedan. Usul itu didasarkan atas hasil istihoroh atau juga semacam bisikan dari langit, bukan semata mata kalkulasi rasional politik.
Dinamika politik, secara alami telah betul betul mempertemukan kedua pasangan Amin. Bertemunya Pasangan ini diklaim oleh pendukungnya sebagai isyarat dari langit, karena tanpa rekayasa, kebetulan, berjalan mulus, walaupun sempat muncul tuduhan pengkhianat, tidak setia, kepentingan pragmatis terhadap kedua pasangan yang mantan aktivis mahasiswa ini.
Tapi biarlah Anjing menggonggong kabilah berlalu, kedua pasangan capres cawapres tetap melanjutkan kompetisinya. Dan kini hasil survey pasangan Amin mengungguli pasangan Ganjar Mahfud. Tp masalah menariknya apakah suara langit ini akan menjadi kenyataan?
Suara Langit adalah Tradis Santri
Hanya pasangan Amin yang menggunakan suara langit sebagai salah satu jurus kampanye dan tidak terdengar dari pasangan lain.
Mungkin banyak orang tertawa kalau urusan politik yang serba kalkulasi rasional dan kepentingan pragmatis dikaitkan dengan sesuatu yang spritual, bisa dianggap konyol dan takhayul. Akan tetapi, dlm kacamata santri hal-hal yang spritual lebih bermakna dari yang material, yang sakral lebih bernilai dari yang profan, yang abadi lebih utama dari yang sementara.
Tradisi santri dalam proses pengambilan keputusan, termasuk memilih pasangan presiden dan wakilnya selalu menjadi pertimbangan utama apa yang disebut suara langit, bisikan yang menelusup ke relung hati yang paling dalam, dan mendapat bimbingan murni dari pengalaman batin.
Kalau begitu bisa dimaknai sejak dari prosesnya pasangan Amin adalah pasangan santri dan bergelut dengan tradisi dan keyakinan santri. Tidak salah jika pendukung pasangan Amin adalah mayoritas dari kalangan santri, baik santri kota maupun desa, santri tradisional dan modern, santri yang mondok maupun yang di boarding school.
Bisakah pasangan santri memenangkan pertarungan?
Pertanyaan itu bisa dijawab dengan pasti ‘bisa’. Pasti bisa kalau suara langit itu memang benar, dan suara langit memiliki kekuatan untuk merekayasa semua. Suara langit adalah sebaik baik perekayasa.
Selain itu, solidaritas suara santri. Kekompakan, kebersatuan adalah penentu kemenangan, begitulah hukum alam bekerja. Tapi nyatanya suara santri tidak bisa bulat bersatu, begitu sejak dulu, sejak Indonesia berdiri, bahkan mungkin sejak Walisongo, mungkin sejak Islam itu lahir di dunia, begitulah sejarah berbicara.
Walaupun begitu, adakah kemungkinan menang. Mungkin kita tunggu saja pilpres 2 putaran, kemana suara nasionalis akan berlabuh?, dan suara langit akan menggerakkan hati mereka?
- Penulis adalah ketua Yayasan Sahabat Ulul Albab
- Artikel ini merupakan pendapat pribadi dari penulis opini, Redaksi Frensia.id tidak bertanggungjawab atas komplain apapun dari tulisan ini.