Frensia.id – Perpustakaan Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Shiddiq (UIN KHAS) Jember terus berupaya mengoptimalkan inovasi GLAM.
Salahsatunya dengan agenda Lokakarya yang mendatangkan Guru Besar Bidang Filologi dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Oman Fathurrahman, M.Hum., dan Ketua Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa), Dr. Munawar Holil, pada Selasa 26 November 2024.
Kepala UPT Perpustakaan UIN KHAS Jember, Hafidz, S.Ag., M.Hum menyampaikan dari inovasi GLAM (Gallery, Library, Archive dan Museum), masih banyak kekurangan-kekurangan yang harus dilengkapi. Utamanya dalam “Museum”.
Sehingga, acara yang berlangsung di Aula Perpustakaan itu sebagai bentuk semangat untuk mengoptimalkan inovasi dalam hal Museum.
Menurutnya, selama ini Mahasiswa dan Dosen yang menggeluti sejarah dan pernaskahan tidak dapat menemukan referensi yang disediakan oleh kampus.
“dan Kita tidak memiliki sumber dalam hal itu,” ujar Hafidz.
Padahal, menurutnya hal tersebut juga merupakan sumber pengetahuan, yakni sumber pengetahuan yang dicatat dan diproduksi oleh orang-orang pada masa lalu.
Selain itu, ia mengakui UIN KHAS Jember tidak banyak mengambil peran pada usaha-usaha memuseumkan manuskrip, arca, dan lain sebagainya.
Oleh karenanya, agenda itu dalam rangka “Langkah Strategis Preservasi, Konservasi dan Ekstraksi Naskah-Naskah Keislaman di Ujung Timur Jawa”.
Hal tersebut kemudian juga menjadi tema besar dalam acara yang dihadiri oleh pegiat naskah kuno, manuskrip hingga pelukis.
Lebih dari itu, Hafidz juga berharap kegiatan yang berlangsung hingga 29 November itu menjadi optimalisasi pada inovasi GLAM poin yang lain.
Sepert dalam hal “Gallery dan Archive”. Gallery artinya bagaimana Perpustakaan bisa menampilkan seluruh aktivitas kampus.
“selama ini kampus punya aktivitas, tapi tidak bisa diakses oleh semua orang”, tutur Hafidz.
Sehingga, dengan adanya ‘Gallery’, Perpustakaan dapat menampilkan aktivitas kampus, dan seluruh mahasiswa mendapatkan informasi tentang hal itu.
Dalam hal ‘Archive’, mantan Wakil Dekan 1 FTIK itu berharap seluruh naskah dan hasil riset seluruh civitas UIN KHAS Jember dapat dibaca atau diakses di Perpustakaan.
“kampus itu sebenarnya memiliki banyak naskah, baik dari hasil riset atau reflektif pemikiran dosen dan mahasiswa, tapi kita tidak terarsipkan dengan”, lanjut Hafidz.
Naskah lain yang selama ini seharusnya dapat terarsipkan menurutnya adalah pidato Guru Besar saat pengukuhan.
“Pidato guru besar ada dimana, kita tidak tau ada dimana,” sambungnya.
Sebab itu, selain dapat menyediakan hal tersebut dapat dibaca dan diakses oleh seluruh pihak. Perpustakaan juga dapat menjadikan dan menyajikan kesemuanya menjadi riset monumental.