Sejarah Kehidupan Mary dan Margaret ‘Si Kembar Siam’, Harmoni dalam Kepribadian yang Bertolak Belakang 

Sabtu, 27 April 2024 - 22:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mary dan Margaret - Si Kembar Siam

Mary dan Margaret - Si Kembar Siam

Frensia.id – Anak kembar dikatakan memiliki hubungan bawaan satu sama lain. Dilaporkan bahwa jika salah satu terluka, yang lain bisa merasakannya. Mereka juga dikatakan bisa membaca pikiran satu sama lain, dengan banyak bukti anekdot yang mendukung teori ini.

Bagi si kembar Mary dan Margaret Gibb, hubungan mereka lebih dari sekadar emosional; itu fisik. Mereka adalah kembar Pygopagus, jenis kembar siam langka yang biasanya menyatu saling membelakangi di dasar tulang belakang dan bokong.

Dua Individu Berbagi Satu Tubuh

Ketika gadis-gadis itu lahir, ibu Mary dan Margaret menolak tawaran operasi untuk memisahkan bayinya. Upaya apa pun untuk melakukan hal tersebut mempunyai risiko kematian yang tinggi, namun ibu mereka menolak untuk mempertimbangkannya.

Ketika gadis-gadis itu masih balita, lagi-lagi dokter mendekati keluarga Gibb dengan tawaran untuk melakukan operasi pada saudara perempuan siam tersebut. Tawaran itu langsung ditolak.

Ketika gadis-gadis itu tumbuh dewasa, situasi unik mereka tidak menghentikan mereka untuk berkembang seperti gadis muda lainnya. Meskipun mereka tidak dapat disangkal terhubung, semua organ mereka terpisah, kecuali rektum. Mereka masing-masing memiliki anggota tubuh masing-masing dan belajar menyesuaikan diri agar dapat berjalan selaras satu sama lain.

Baca Juga :  Program Makan Bergizi, Telah Lama Digagas di Jepang

Hebatnya, tidak ada saudara kembar yang merasakan sakit satu sama lain meskipun ada daging yang mengikat mereka bersama. Kepribadian gadis-gadis itu menjadi bertolak belakang ketika mereka berkembang menjadi remaja.

Ibu mereka menggambarkan kepribadian mereka seperti kapur dan keju, menggambarkan Margaret sebagai orang yang neurotik dan mengkhawatirkan, sedangkan Mary jauh lebih santai.

Namun, mereka tidak bersekolah seperti gadis-gadis lain seusia mereka dan hanya dibimbing di rumah. Hal ini tidak memengaruhi keinginan mereka untuk meninggalkan rumah dan mencari kemandirian, seperti yang mereka lakukan saat masih berusia 14 tahun.

Menjelajah Dunia

Si kembar pindah ke New York City untuk mengejar impian mereka bekerja di dunia hiburan. Mereka ingin mengejar karir di vaudeville, sebuah kata dalam bahasa Paris yang menggambarkan “lelucon dengan musik.”

Baca Juga :  Percaya? Wong Jowo Terlibat Sejak Era Kolonial Dalam Bisnis Narkoba

Bentuk hiburan Prancis menjadi populer di Amerika Serikat dari pertengahan tahun 1890an hingga awal tahun 1930an. Pertunjukan tersebut akan terdiri dari 10 atau lebih aksi individu, sering kali menampilkan pesulap, akrobat, komedian, pemain sulap, dan penyanyi.

Si kembar Gibb senang tampil di depan orang banyak dan terlahir sebagai penghibur. Tindakan mereka segera menjadi cukup populer untuk membayar tagihan.

Mereka mendapat gaji nyata pertama mereka pada usia 16 tahun ketika mereka melakukan tur Eropa dengan aksi vaudeville mereka. Kakak beradik ini dikenal sebagai “Si Kembar Siam Amerika,” dan pertunjukan mereka menarik banyak pelanggan yang penasaran.

Si kembar dijemput oleh Cole Bros yang terkenal dan Barnum & Bailey Circus, yang membawa gadis-gadis itu keliling dunia. (*)

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Yayasan Sahabat Ulul Albab Gelar Halal Bihalal Harlah PMII ke-65, Prof. Hepni: UIN KHAS Jember Peletak Dasar NDP PMII
Program Makan Bergizi, Telah Lama Digagas di Jepang
Percaya? Wong Jowo Terlibat Sejak Era Kolonial Dalam Bisnis Narkoba
Geliat Kerajinan Sangkar Burung di Desa Dawuhan Mangli Jember, Mampu Bertahan Sejak Tahun 1955
Dua Periset UNIB Teliti K.H.R. Ach. Fawaid As’ad Situbondo, Ulama’ Politik Yang Menata Bangsa Dari Kehidupan Nyata
Akademisi UNESA Teliti Kasus Nenek Asyani, Dorong Perbaikan Hukum di Indonesia
Diteliti, Waly Al-Khalidy Berperan Besar dalam Desain Otoritas Agama di Aceh
Cerita Alexander The Great kepada Aristoteles tentang Penjelajahannya di India

Baca Lainnya

Sabtu, 26 April 2025 - 00:52 WIB

Yayasan Sahabat Ulul Albab Gelar Halal Bihalal Harlah PMII ke-65, Prof. Hepni: UIN KHAS Jember Peletak Dasar NDP PMII

Senin, 7 April 2025 - 06:56 WIB

Program Makan Bergizi, Telah Lama Digagas di Jepang

Sabtu, 29 Maret 2025 - 04:57 WIB

Percaya? Wong Jowo Terlibat Sejak Era Kolonial Dalam Bisnis Narkoba

Jumat, 28 Februari 2025 - 17:02 WIB

Geliat Kerajinan Sangkar Burung di Desa Dawuhan Mangli Jember, Mampu Bertahan Sejak Tahun 1955

Minggu, 16 Februari 2025 - 11:31 WIB

Dua Periset UNIB Teliti K.H.R. Ach. Fawaid As’ad Situbondo, Ulama’ Politik Yang Menata Bangsa Dari Kehidupan Nyata

TERBARU

Babi hutan liar saat sudah diburu warga (Sumber foto: istimewa)

Regionalia

Pasutri di Jember Diseruduk Babi Hutan Liar Saat Mandi

Jumat, 25 Apr 2025 - 17:19 WIB

Opinia

Fatayat NU, Geliat Perempuan dan Wajah Keadilan

Kamis, 24 Apr 2025 - 21:45 WIB