Frensia.id – Puasa Ramadhan merupakan salah satu anasir rukun Islam yang wajib dilakoni ummat Islam.
Dalam lembaran sejarah, puasa Ramadhan pada tahun 2 hijriyah.Kanjeng Nabi Muhammad swa selama hidupnya berpuasa sebanyak sembilan kali.
Ibnul Qayyim dalam Zadul Ma’ad menuturkan bahwa puasa Ramadhan mengalami tiga fase sebelum akhirnya diwajibkan. Fase itu yaitu Fase pertama, fase kedua dan fase ketiga.
Fase pertama
Puasa diwajibkan dengan diberi pilihan. Artinya, puasa Ramadhan pada saat pertama kali diwajibkan pada saat itu disertasi alternatif atau pilihan apakah mengerjakan puasa atau memberi makan satu orang miskin setiap harinya. namun mengerjakan puasa lebih diutamakan.
Dengan Dasar firman Allah
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ ١٨٣ اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَۗ وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗۗ وَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ ١٨٤
Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa guna mendidik jiwa, mengendalikan syahwat, dan menyadarkan bahwa manusia memiliki kelebihan dibandingkan hewan, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu dari umat para nabi terdahulu agar kamu bertakwa dengan melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Allah. (Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka, siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, itu lebih baik baginya dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
Salamah bin Akwa’ berkata
‘’Kami ketika menghadapi Ramadhan pada zaman Rasulullah saw, barang siapa yang ingin puasa maka boleh berpuasa, dan barang siapa yang ingin berbuka maka dia memberi makan seorang miskin, hingga turunlah ayat Allah ini “Barang Siapa yang melihat bulan maka hendaknya dia berpuasa”
Fase Kedua
Wajib berpuasa Ramadhan, namu barang siapa tidur sebelum matahari tenggelam tidak boleh berbuka hingga hari berikutnya.
Fase Ketiga
Wajibnya puasa Ramadhan dimulai sejak terbit fajar kedua hingga tenggelamnya matahari. Apabila matahari telah terbenam maka orang puasa boleh berbuka.
Fase ketiga (terakhir) ini menghapus fase sebelumnya dan tetap berlaku hingga hari kiamat. Seperti itulah ketentuan yang disampaikan oleh Sa’id bin Ali al-Qahtani dalam ash-shiyam di Islam.
Semoga kita menjadi hamba Allah yang diberikan kekuatan oleh Allah untuk melaksanakan ibadah puasa ini.