The Pinokio Disease: Karya Hebat Seno Gumirah, Ajarkan Nilai Anti Korupsi

The Pinokio Disease: Karya Hebat Seno Gumirah, Ajarkan Nilai Anti Korupsi
Gambar The Pinokio Disease: Karya Hebat Seno Gumirah, Ajarkan Nilai Anti Korupsi (Sumber: AI/Imam)

Frensia.idThe Pinokio Diseasa, judul karya Seno Gumirah Ajidarma yang ternyata telah ditulis sebelum viralnya Pinokoi Jawa di Koran Tempo.

Sebelumnya viral sosok Pinokio Jawa yang ditulis oleh Sukidi di tempo. Tulisan yang renyah dibaca ini menggambarkan sosok yang membumi kebohongan agar terlihat biasa.

Ternyata jauh sebelum tulisan ini ditulis, ada karya sastra yang memiliki tema senada. Salah satunya adalah The Pinokio Disease. Karya ini menarik, dan telah dikaji oleh sejumlah akademisi.

Bacaan Lainnya

Salah satunya dikaji oleh Dipa Nugraha dari Universitas Muhammadiyah Surakarta. Temuannya disusun dalam bentuk jurnal dan diterbitkan dalam rumah Jurnal KEMBARA pada tahun 2020 lalu.

Dipa sangat perhatian pada penggunaan cerpen sebagai media dalam mengajarkan nilai-nilai antikorupsi di Indonesia yang masih sangat minim. Menurutnya, selama ini, pendidikan nilai antikorupsi lebih banyak memanfaatkan buku berseri atau buku cerita dalam proses pembelajarannya.

Untuk itu, tentu sangat menarik dan penting mengkaji atau mengungkap potensi cerpen berjudul “The Pinocchio Disease” karya Seno Gumira Ajidarma.  Karya ini dianggapnya, sebagai alternatif bahan ajar sastra yang dapat mendukung pendidikan nilai-nilai antikorupsi.

Dipa melihat bahwa karya ini menyajikan perspektif yang unik dan menarik dalam membahas isu kebohongan dan penipuan, yang merupakan elemen penting dari tindakan korupsi. Dengan gaya naratif yang menggugah dan pesan moral yang kuat, cerpen ini dianggap dapat menjadi alternatif bahan ajar yang efektif dalam pendidikan antikorupsi, di samping buku-buku konvensional yang sering digunakan.

Bagi Dipa, cerpen “The Pinocchio Disease” mengandung unsur sarkasme yang tajam terhadap berbagai nilai antikorupsi yang sangat penting, seperti kejujuran, kepedulian, kedisiplinan, tanggung jawab, kerja keras, kesederhanaan, dan keadilan. Melalui pendekatan ini, cerpen tersebut mampu menghadirkan kritik yang kuat terhadap perilaku korup yang kerap mengabaikan nilai-nilai moral tersebut.

Dengan demikian, “The Pinocchio Disease” tidak hanya sekadar menjadi karya sastra, tetapi juga berfungsi sebagai alat yang efektif dalam pendidikan antikorupsi. Cerpen ini memberikan contoh konkret bagaimana penyimpangan dari nilai-nilai ini dapat berakibat buruk, sehingga sangat cocok digunakan sebagai bahan ajar untuk memperkenalkan dan memperkuat pemahaman tentang antikorupsi di kalangan siswa.

Selain itu, penelitian terhadap cerpen ini menunjukkan bahwa “The Pinocchio Disease” juga memiliki potensi besar dalam mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher-Order Thinking Skills/HOTS). Dengan menyajikan konflik moral dan dilema yang kompleks, cerpen ini mendorong siswa untuk berpikir kritis, menganalisis situasi, dan membuat penilaian yang mendalam tentang nilai-nilai yang dihadapi oleh karakter dalam cerita.

Hal ini menjadikan karya Seno Gumirah ini sebagai materi bacaan yang tidak hanya memperkaya wawasan sastra siswa, tetapi juga membentuk karakter mereka dengan cara yang relevan dan bermakna dalam konteks pendidikan modern.