Frensia.Id- UNICEF datang ke Kabupaten Jember untuk berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam menangani Kejadian Luar Biasa (KLB) campak. Mereka juga memastikan ketersediaan vaksin yang dijamin oleh pemerintah pusat.
“Kami harus bersama-sama dengan Pemerintah Daerah agar masalah KLB ini bisa ditangani secara kolaboratif. Tujuannya, semua anak bisa hidup lebih sehat dan sejahtera,” kata spesialis kesehatan UNICEF, Armunanto, Senin (01/09/2025).
Selanjutnya kata dia, tugas ini merupakan tanggung jawab moral dari kelembagaan UNICEF karena merupakan bagian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Maka dari itu, setiap permasalahan kesehatan masyarakat didaerah menjadi perhatian mereka.
“Termasuk KLB campak yang juga menjadi perhatian UNICEF,” ujarnya.
Armunanto menambahkan, dari data Dinas Kesehatan, di Jember tidak ditemukan korban jiwa akibat kasus campak. Kata dia, hal ini tidak lepas dari investasi jangka panjang dalam program imunisasi yang sudah dilakukan sebelumnya.
“Meskipun ada anak yang belum mendapatkan imunisasi lengkap, perlindungan dari program imunisasi sebelumnya membuat tidak ada korban jiwa di Jember,” paparnya.
Mengenai vaksin, dia menegaskan, ketersediaannya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat. Pemerintah Kabupaten hanya perlu memberikan laporan kepada pemerintah Provinsi berdasarkan jumlah populasi target.
“Selanjutnya Pemprov akan melapor ke pemerintah pusat. Semuanya anak akan mendapatkan vaksin, seluruh daerah juga wajib segera melaksanakan imunisasi saat vaksin tiba,” tambahnya.
Armunanto juga mengingatkan, pentingnya kesadaran bersama. Pasalnya, penanganan KLB campak tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah.
Melainkan memerlukan kolaborasi dari semua pihak.
“Jika KLB di Jember terkendali, maka ini menjadi kontribusi besar bagi keberhasilan penanganan kesehatan ditingkat Jatim. Kalau Jatim berhasil mengendalikan campak, maka secara nasional juga akan terbantu,” ungkapnya.
“Karena Jatim ini adalah Provinsi dengan jumlah populasi terbesar kedua di Indonesia,” tandasnya.