Frensia.Id- Jember diguyur hujan deras dalam waktu yang lama, mengakibatkan 8 Desa di Kecamatan Tempurejo dan Kecamatan Wuluhan terendam banjir. Jumlah total Kepala Keluarga (KK) yang terdampak di Kecamatan Tempurejo sekitar 2248 kk dengan jumlah 7331 jiwa dan 67 KK dengan jumlah 201 jiwa di Kecamatan Wuluhan.
Tujuh desa di Kecamatan Tempurejo yang teredam banjir ialah Desa Sanenrejo, Wonoasri, Curah Nongko, Curah Takir, Andongrejo, Sidodadi dan Pondokrejo. Sementara di desa Wuluhan terdapa satu desa yang terendam banjir, yakni Desa Glundengan.
Berdasarkan laporan yang didapatkan dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalobs) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Jember, selain disebabkan oleh intensitas hujan yang cukup lama, kenaikan debit air sungai di Mayang, Bedadung, Kalisanen dan Curahnongko juga menjadi salah satu faktornya.
Terdata sejak pukul 09:30 WIB, hujan deras mengguyur semua wilayah di kabupaten Jember. Pada pukul 11:40 WIB, mulai terjadi kenaikan debit air di sungai Mayang, Bedadung, Kalisanen dan Curahnongko.
Tepat pada pukul 12:20, air sungai meluap ke pemukiman dan terjadi banjir di beberapa titik wilayah kecamatan Tempurejo. Ketinggian air terdata kurang lebih mencapai 60 centimeter hingga 140 centimeter, pada hari Minggu (22/12/2024).
Dalam upaya menanggulangi hal tersebut, BPBD dan sejumlah instansi bekerjasama untuk melakukan evakuasi. Menurut David Handoko Seto, ketua Baret Rescue yang juga ikut melakukan evakuasi warga, banyak juga warga yang tidak mau untuk dievakuasi. Mereka kepikiran soal hewan ternak dan beberapa harta benda yang masih belum dipindahkan.
“Ternyata ada banyak warga juga yang tidak mau dievakuasi. Karena masih berpikir ternak mereka juga terendam, terutama bapak-bapak. Dan ada harta benda mereka yang juga masih tertinggal, seperti sepeda motor dan sebagainya yang tidak bisa dipindah atau masih belum dipindah,” ujarnya, Minggu (22/12/2024.
Saat ini, kondisi banjir di beberapa desa di Kecamatan Tempurejo mulai surut. Warga sudah mulai membersihkan rumah mereka yang terdampak.
Sementara dua Desa masih terendam banjir. Dua Desa tersebut yakni desa Wonoasri Kecamatan Tempurejo dan Desa Glundengan di Kecamatan Wuluhan.
Banjir masih menggenangi pemukiman dan jalan desa Wonoasri, sehingga warga banyak yang mengungsi ke Balai Desa Wonoasri.
Sementara desa Glundengan Kecamatan Wuluhan, banjir masih merendam pemukiman dengan ketinggian air 80 centimeter.