Orang-Orang yang Berpengaruh Terhadap Pemikiran Kahlil Gibran, Ternyata Ada Niezsche

Minggu, 11 Agustus 2024 - 14:49 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

pengaruh NIezsche kapada Gibran

pengaruh NIezsche kapada Gibran

Frensia.id- Terbentuknya sosok penyair Libanon, Kahlil Gibran tidak bisa disebut berasal hanya dari satu atau dua pengaruh pikiran luar yang masuk ke dalam inti gagasannya dan terucap dalam syair-syairnya.

Jelas melalui pergulatan hidup yang menguras emosi cukup deras dan panjang, begitu pula dengan beberapa orang besar yang hidup sebelum atau bersamanya juga memberi kontribusi untuk mengkarakterisasi dan mencetak pikirannya tersebut.

Tercatat beberapa nama yang dianggap mempunyai pengaruh terhadap pesan-pesan dalam syairnya. Salah satu diantaranya adalah Salim Dahir, seorang sufi pengembara. Ia mengajarkan kepada Gibran tentang filsafat dan renungan-renungan sufisme.

Gibran belajar ke Salim Dahir sebelum ia pindah ke Boston dan setelah tinggal disana saat megunjungi Libanon untuk urusan pendidikan.

Selanjutnya ada pengaruh dari kebudayaan China dan India. Saat tinggal di Boston, Gibran banyak bergaul dengan orang China. Interaksi sosial yang ia dapatkan sedikit banyak juga memberikan warna baru terhadap sudut pandang yang ia miliki.

Sedangkan pengaruh dari kebudayaan India, terlihat jelas berdasarkan pengakuan yang ia berikan, bahwa dirinya merupakan seorang pengagum Rabindranath Taghore, seorang penyair-filosof India. Masterpiece Gibran, The Prophet, dianggap mempunyai kemiripan dengan Gitanyali-nya Taghore.

Baca Juga :  Timbreng Ulu, 5 Pesona Daerah Perbatasan Pinggiran Kota Situbondo

Sebagai penganut agama Kristen dari sekte Maronit, Injil memberikan pengaruh terhadap tema-tema dalam tulisannya. Penekanannya akan cinta kasih salah satunya didapat dari kitab suci agama yang ia anut tersebut.

Hanya saja Gibran dianggap menyimpang dari doktrin resmi agama Kristen berdasarkan tulisannya, hal ini dikarenakan ia mempelajari dan menafsirkannya secara otodidak, sehingga keluar dari pola resmi para rohaniawan agama.

Tidak hanya dari agama, cinta kasih ia pelajari, lebih-lebih dalam praktiknya bukan sekedar teori, ia dapatkan lebih dulu dari Ibunya, Kamila Rahmelah. Dari ibunya pula, Gibran belajar bahasa Prancis, Arab dan musik.

Selain itu ternyata ada pikiran-pikiran dan gaya tulisan Friedrick Nietzsche yang turut serta berkontribusi untuk membentuk sosok Gibran yang diketahui oleh para pembacanya sampai hari ini.

Baca Juga :  Jobin, Novel Terbaru Pidi Baiq di Awal Tahun 2025

Gagasan Gibran mengenai penghapusan total batasan yang memilah-milah manusia, seperti politik, ekonomi, budaya, agama dan menggantinya dengan satu kesatuan manusia yang berlandaskan cinta kasih, dianggap sebagai pengaruh dari pemikir besar Jerman tersebut, lewat bukunya yang berjudul Thus Spoke Zarathustra.

Berkaitan dengan hal tersebut ada pula yang tidak setuju, dengan memberikan sanggahan berupa perbedaan orientasi antara keduanya. Gibran dengan konsepnya ingin mewujudkan tatanan masyarakat yang benar-benar harmonis atas dasar cinta. Sedangkan Nietzsche berorientasi pada konspenya yang lain, yaitu kehendak alami manusia untuk berkuasa.

Antara Gibran dan Niezsche, berdasarkan keterangan dari teman terdekatnya, Mary Elizabeth Haskell pengaruh terbesar yang diberikan adalah gaya bahasanya yang liris dan memuat nuansa kesendirian yang dalam.

Selain itu, para seniman Boston, dengan jargonnya “menuju kesunyian” sepertinya lebih banyak memberikan pengaruh terhadap pikirannya daripada pendidikan formalnya, tidak hanya sampai disitu sepertinya bahkan, sampai pada gaya hidup Gibran sendiri yang introvert dan soliter.   

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Mandi Pagi di Pantai: Kebiasaan Menyehatkan yang Didukung Ilmiah
Timbreng Ulu, 5 Pesona Daerah Perbatasan Pinggiran Kota Situbondo
Petualangan Don Quixote, Novel Besar yang Bercerita tentang Orang Gila
The Architecture of Love, Film Romance yang Menghadirkan Pertarungan Eksistensial Dalam Diri
Dag Solstad, Sastrawan Terbesar Norwegia Tutup Usia
AMRM Tuntut Perbaikan Layanan Mudik di Pelabuhan Jangkar
Jobin, Novel Terbaru Pidi Baiq di Awal Tahun 2025
Ekspedisi Alexander yang Agung, Berjumpa dengan Manusia-Kuda

Baca Lainnya

Rabu, 9 April 2025 - 08:42 WIB

Mandi Pagi di Pantai: Kebiasaan Menyehatkan yang Didukung Ilmiah

Rabu, 2 April 2025 - 16:15 WIB

Timbreng Ulu, 5 Pesona Daerah Perbatasan Pinggiran Kota Situbondo

Selasa, 1 April 2025 - 23:23 WIB

Petualangan Don Quixote, Novel Besar yang Bercerita tentang Orang Gila

Senin, 31 Maret 2025 - 19:20 WIB

The Architecture of Love, Film Romance yang Menghadirkan Pertarungan Eksistensial Dalam Diri

Senin, 17 Maret 2025 - 22:14 WIB

Dag Solstad, Sastrawan Terbesar Norwegia Tutup Usia

TERBARU

Opinia

Meluruskan Makna Kemanusiaan

Jumat, 18 Apr 2025 - 06:34 WIB

Kolomiah

Belajar dari Arsenal dan Real Madrid: Part II

Kamis, 17 Apr 2025 - 12:29 WIB