Free Sex No! Nikah Yes, Buku Bagindo Armaidi Tanjung, Asyik Jadi Bekal  Kuatkan Moralitas

Thursday, 24 October 2024 - 16:53 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar Free Sex No! Nikah Yes, Buku Bagindo Armaidi Tanjung, Asyik Jadi Bekal  Kuatkan Moralitas (Sumber: Canva/Frensia)

Gambar Free Sex No! Nikah Yes, Buku Bagindo Armaidi Tanjung, Asyik Jadi Bekal  Kuatkan Moralitas (Sumber: Canva/Frensia)

Frensia.id- Free Sex No! Nikah Yes, karya Bagindo Armaidi Tanjung adalah sebuah manifesto moral yang mengalir penuh kekuatan, menyentuh akar persoalan seks bebas yang semakin menggejala di kalangan anak muda.

Dalam buku ini, Tanjung tidak sekadar menyajikan argumen atau data, melainkan menghadirkan cermin besar untuk generasi yang tengah bergulat dengan arus kebebasan tanpa batas.

Melalui narasi yang jernih namun penuh energi, ia mengajak pembaca untuk merenungkan kembali makna kehormatan diri, komitmen, dan pentingnya pernikahan sebagai landasan kehidupan yang bermartabat.

Di bagian awal, penulis memotret bagaimana budaya seks bebas telah menyelinap dan mengakar dalam kehidupan sehari-hari, digerakkan oleh globalisasi dan derasnya informasi dari media.

Baginya, seks bebas bukanlah sekadar perilaku “modern” yang dianggap wajar oleh sebagian orang, melainkan sebuah ancaman nyata terhadap moralitas dan kesehatan fisik serta mental.

Ia mengungkapkan dampak-dampak yang sering terabaikan—penyakit menular seksual, kehancuran psikologis, hingga kehancuran nilai-nilai keluarga—yang mengintai di balik gemerlap kebebasan semu itu.

Baca Juga :  IPM 2025: Situbondo Salip Jember, Torehan Prestasi di Bawah Kepemimpinan Mas Rio

Namun, Tanjung tidak berhenti pada kritik semata. Ia menawarkan jalan keluar yang agung dan penuh makna: pernikahan. Dalam pandangannya, pernikahan adalah pilar kehidupan yang memberikan kedamaian, bukan sekadar untuk memenuhi kebutuhan biologis, tetapi juga kebutuhan emosional dan spiritual.

Pernikahan adalah ikatan suci yang dibangun atas dasar cinta, tanggung jawab, dan kehormatan—sesuatu yang jauh melampaui nafsu sesaat yang ditawarkan oleh seks bebas. Melalui pernikahan, dua insan bukan hanya menemukan kebahagiaan, tetapi juga membangun sebuah keluarga yang kuat dan harmonis.

Dengan gaya bahasa yang lugas namun penuh sentuhan sastra, penulis menekankan bahwa pernikahan bukanlah sekadar kewajiban agama atau budaya, melainkan langkah bijak dalam membentuk masa depan yang lebih baik. Pernikahan, menurut Tanjung, adalah wahana untuk menciptakan generasi yang lebih beradab, yang hidup dengan prinsip dan nilai yang luhur.

Bukan hanya soal “Nikah Yes,” tetapi bagaimana kita menumbuhkan kesadaran bahwa pernikahan adalah upaya kolektif untuk membangun peradaban yang lebih beretika dan bermoral.

Baca Juga :  Cita Rasa Khas Kopi Lereng Gunung Raung, Petani Jember Harap Perhatian Pemerintah

Buku ini juga memberikan panduan praktis bagi generasi muda yang ingin menghindari jerat seks bebas. Tanjung menekankan pentingnya pendidikan seks berbasis nilai, baik di rumah maupun di sekolah, agar pemahaman tentang hubungan antar manusia tidak hanya dilihat dari sisi fisik, tetapi juga moral dan spiritual.

Di sini, penulis memberikan teladan yang jelas tentang bagaimana mempersiapkan diri untuk pernikahan—kematangan emosional, finansial, dan spiritual adalah kunci untuk membangun keluarga yang kokoh.

Free Sex No, Nikah Yes bukan hanya sebuah ajakan, tetapi sebuah seruan moral yang ditulis dengan penuh ketulusan dan kesadaran akan pentingnya membangun generasi yang lebih bijak.

Buku ini mengajak pembaca untuk kembali pada akar nilai-nilai luhur, membangun kehidupan yang terhormat, serta menolak godaan kehidupan yang penuh kebebasan tanpa batas.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

IPM 2025: Situbondo Salip Jember, Torehan Prestasi di Bawah Kepemimpinan Mas Rio
Penjelasan Pertamina Soal Antrean Panjang Biosolar di SPBU Jember
Cita Rasa Khas Kopi Lereng Gunung Raung, Petani Jember Harap Perhatian Pemerintah
Menarik! Dialog Lintas Agama UIN KHAS Jember Rekomendasikan Pengembangan Listrik Tenaga Sampah
Bedah Buku Dibanjiri Ratusan Ummat Antar Agama, UIN KHAS Siapkan Rekomendasi Penguatan Moderasi Eco-Theology
Demi Mutu Tata Birokrasi Pesantren, Akademisi UIN KHAS Gelar Diskusi Di Nurul Wafa-Situbondo
Kuatkan Good Governance, UIN KHAS Jember Dorong ORMAWA Jadi Motor Budaya Akademik
Ribuan Mahasiswa Universitas Ibrahimy Resmi Diwisuda, Dua Mahasiswa dan Satu Dosen Raih Hadiah Umrah
Tag :

Baca Lainnya

Saturday, 8 November 2025 - 18:48 WIB

IPM 2025: Situbondo Salip Jember, Torehan Prestasi di Bawah Kepemimpinan Mas Rio

Friday, 7 November 2025 - 13:33 WIB

Cita Rasa Khas Kopi Lereng Gunung Raung, Petani Jember Harap Perhatian Pemerintah

Wednesday, 29 October 2025 - 17:21 WIB

Menarik! Dialog Lintas Agama UIN KHAS Jember Rekomendasikan Pengembangan Listrik Tenaga Sampah

Wednesday, 29 October 2025 - 12:13 WIB

Bedah Buku Dibanjiri Ratusan Ummat Antar Agama, UIN KHAS Siapkan Rekomendasi Penguatan Moderasi Eco-Theology

Saturday, 11 October 2025 - 19:55 WIB

Demi Mutu Tata Birokrasi Pesantren, Akademisi UIN KHAS Gelar Diskusi Di Nurul Wafa-Situbondo

TERBARU

Polisi saat mengamankan prean yang diduga buat onar. (Sumber foto: istimewa)

Criminalia

Polisi Jember Amankan Preman Gegara Buat Onar

Wednesday, 12 Nov 2025 - 14:59 WIB

Mohammad HarisTaufiqur Rahman, S.H., M.H.
(Akademisi Fakultas Hukum Universitas Bondowoso & Reviewers Jurnal Iqtishaduna UIN Alauddin Makasar)

Opinia

Menyemai Semangat Pahlawan di Tanah Tani Nusantara

Monday, 10 Nov 2025 - 14:38 WIB