Hypnotic Killer, Novel Tentang Seorang Penulis Cerpen Misterius

Selasa, 17 Desember 2024 - 17:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar Hypnotic Killer, Novel Tentang Seorang Penulis Cerpen Misterius (Sumber: Jibriel At For.rest)

Gambar Hypnotic Killer, Novel Tentang Seorang Penulis Cerpen Misterius (Sumber: Jibriel At For.rest)

Frensia.id – Tahun 2015 lalu, dunia sastra Indonesia dikejutkan oleh sebuah novel penuh teka-teki berjudul Hypnotic Killer.

Ditulis oleh Eko Hartono dan diterbitkan oleh PT Elex Media Komputindo, novel ini menghadirkan cerita yang bukan hanya menegangkan, tetapi juga memikat pembaca lewat alur misterius yang sulit ditebak.

Novel ini bukan sekadar karya fiksi biasa; ia mengajak pembaca menyelami kengerian yang terasa begitu nyata.

Di balik kisahnya, Hypnotic Killer memperkenalkan tokoh Wahyu, seorang pemuda yang mendadak menemukan “bakat terpendam” sebagai penulis cerpen misterius.

Semua bermula ketika Wahyu secara tidak sengaja membeli sebuah mesin ketik tua. Mesin tersebut, meskipun tampak usang, memiliki daya tarik yang tidak biasa—seakan menyimpan kekuatan yang sulit dijelaskan.

Konon, mesin ketik itu adalah peninggalan seorang penulis terkenal yang telah lama menghilang secara misterius. Tanpa disadari, Wahyu mulai menulis cerpen-cerpen yang aneh.

Baca Juga :  Sukses! Duta Griya Moderasi Beragama KUA Kaliwates Terbentuk, Rektor UIN KHAS Pimpin Baca Ikrar Trilogi

Kata-kata mengalir begitu saja, seolah mesin itu sendiri membimbing tangannya. Namun, apa yang ia tulis bukan sekadar cerita rekaan. Perlahan, cerpen-cerpen itu menjadi semacam ramalan kelam yang berakhir menjadi kenyataan.

Salah satu cerpen Wahyu menceritakan tentang Safira, seorang wanita muda yang tewas mengenaskan di rumah kontrakannya.

Pembaca akan merasakan merinding ketika Safira benar-benar ditemukan tak bernyawa di dunia nyata, persis seperti yang dituliskan Wahyu. Kemudian ada Wardoyo, pemilik kafe, yang kisahnya berakhir tragis dengan tubuh tertusuk pisau.

Begitu pula dengan Rahmad, seorang guru yang mati mengenaskan setelah dipatok ular berbisa—lagi-lagi persis seperti yang tergambar dalam cerpen Wahyu.

Yang membuat situasi semakin ganjil adalah fakta bahwa polisi tidak pernah menemukan petunjuk apa pun di tempat kejadian perkara (TKP).

Tak ada jejak, tak ada bukti, seolah-olah kematian-kematian itu terjadi begitu saja. Namun, satu hal yang selalu ada di setiap kasus adalah cerpen karya Wahyu.

Baca Juga :  Raih Penghargaan! KUA Kaliwates Terbaik Soal Engagement Media

Cerpen yang tak hanya menceritakan kematian, tetapi meramalkan peristiwa dengan detail mengerikan.

Pembaca pun mulai bertanya-tanya, apakah mesin ketik itu benar-benar memiliki kekuatan supranatural? Ataukah Wahyu sendiri yang tanpa sadar telah menjadi pelaku di balik setiap kematian?

Eko Hartono berhasil menyusun ketegangan demi ketegangan dengan cermat. Setiap bab menyisakan tanda tanya besar, mengundang pembaca untuk terus membuka lembar demi lembar dengan harapan menemukan jawaban.

Namun, seperti jaring laba-laba, alur cerita justru semakin kompleks dan menyesakkan.

Hypnotic Killer bukan hanya mengisahkan horor fisik, tetapi juga ketakutan psikis—ketakutan tentang seberapa jauh imajinasi seseorang bisa mempengaruhi realitas.

Dengan gaya penulisan yang tajam, Eko Hartono membawa pembaca masuk ke dalam dunia Wahyu, di mana batas antara fiksi dan kenyataan menjadi begitu tipis, nyaris tak kasat mata.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Rabo Wekasan: Antara Tradisi, Doa, dan Catatan Ilmiah
Tanpa Bambu, Bumi Akan Mati! Kata Peneliti Universitas Kolombia
Ribuan Maba UIN KHAS Jember Ikuti PBAK 2025, Usung Tema Ekoteologi
WASPADA! Peneliti Ungkap “Satu Benda” Paling Berbahaya Pemicu Kecelakaan Ojek Online di Jember
Raih Penghargaan! KUA Kaliwates Terbaik Soal Engagement Media
Direktur Politeknik Negeri Jember Dukung Penuh Reaktivasi Bandara Notohadinegoro
Kepala Dinsos P3AKB Bondowoso Tegaskan Perkawinan Anak Akar Kemiskinan Struktural
Rektor UIN KHAS Baca Trilogi Ikrar Moderasi Beragama, Begini Isinya!

Baca Lainnya

Rabu, 20 Agustus 2025 - 06:14 WIB

Rabo Wekasan: Antara Tradisi, Doa, dan Catatan Ilmiah

Selasa, 19 Agustus 2025 - 15:16 WIB

Tanpa Bambu, Bumi Akan Mati! Kata Peneliti Universitas Kolombia

Selasa, 19 Agustus 2025 - 10:24 WIB

Ribuan Maba UIN KHAS Jember Ikuti PBAK 2025, Usung Tema Ekoteologi

Senin, 18 Agustus 2025 - 16:49 WIB

WASPADA! Peneliti Ungkap “Satu Benda” Paling Berbahaya Pemicu Kecelakaan Ojek Online di Jember

Minggu, 17 Agustus 2025 - 12:18 WIB

Raih Penghargaan! KUA Kaliwates Terbaik Soal Engagement Media

TERBARU

Ilustrasi Bulan Safar

Educatia

Rabo Wekasan: Antara Tradisi, Doa, dan Catatan Ilmiah

Rabu, 20 Agu 2025 - 06:14 WIB

(Sumber foto: Istimewa)

Regionalia

Kejari Jember Mulai Periksa Bidik Tersangka Kasus Sosperda

Selasa, 19 Agu 2025 - 21:33 WIB