Buku Keren! Menyikap Sudut Pandang Ekonomi Kebijakan Gus Dur Saat Jadi Presiden

Monday, 30 December 2024 - 13:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar Buku Keren! Menyikap Sudut Pandang Ekonomi Kebijakan Gus Dur Saat Jadi Presiden (Sumber: Frensia Grafis)

Gambar Buku Keren! Menyikap Sudut Pandang Ekonomi Kebijakan Gus Dur Saat Jadi Presiden (Sumber: Frensia Grafis)

Frensia.id – Buku ini, yang digagas oleh Anthony L. Smith, seorang cendekiawan dari Institut Studi Asia Tenggara di Singapura, menjadi penggalan penting dalam memahami kebijakan ekonomi Indonesia selama era Presiden Abdurrahman Wahid, atau Gus Dur.

Smith, yang juga memiliki rekam jejak sebagai dosen hubungan internasional dan pengamat resmi PBB pada Konsultasi Rakyat di Timor Timur, mengumpulkan beragam perspektif dari para pakar, praktisi, dan pejabat internasional yang berkompeten di bidangnya.

Sebagai antologi, buku ini menawarkan analisis mendalam mengenai tantangan ekonomi yang dihadapi Indonesia pada masa itu, serta bagaimana kebijakan Gus Dur mencoba menjawab persoalan-persoalan tersebut.

Tema besar seperti stabilitas politik dan ekonomi makro, restrukturisasi perbankan, desentralisasi, korupsi, hingga isu-isu sosial-ekonomi menjadi sorotan utama. Dalam setiap bab, pembaca diajak menyelami beragam sudut pandang dari para kontributor, mulai dari tokoh Indonesia terkemuka hingga perwakilan lembaga multilateral.

Di bagian awal, Anthony L. Smith membingkai diskusi dengan memaparkan agenda ekonomi Gus Dur, sekaligus mencatat tantangan yang dihadapi pemerintahannya dalam konteks transisi politik dan ekonomi pasca-Orde Baru.

Anwar Nasution dan Boediono memberikan ulasan tajam tentang keruntuhan ekonomi Indonesia, dampaknya, dan langkah-langkah mitigasi yang diambil. Bab-bab ini memberikan pijakan awal untuk memahami kompleksitas permasalahan yang harus dihadapi Gus Dur sebagai seorang pemimpin dengan visi pembaruan.

Baca Juga :  Menarik! Dialog Lintas Agama UIN KHAS Jember Rekomendasikan Pengembangan Listrik Tenaga Sampah

Bab tentang kebijakan moneter, inflasi, dan nilai tukar menyajikan sudut pandang Bambang Kusumanto, Anthony S. Chan, dan Joshua Felman. Mereka mengeksplorasi bagaimana pemerintah mencoba memacu pertumbuhan ekonomi di tengah fluktuasi nilai tukar dan tekanan inflasi.

Di sisi lain, Sri Mulyani Indrawati menyoroti isu fiskal dan desentralisasi, sebuah tema yang menyoroti visi Gus Dur untuk mendekatkan pembangunan pada masyarakat lokal melalui pelimpahan wewenang.

Howard Dick, Mark Baird, dan para penulis lainnya menggarisbawahi pentingnya tata kelola yang baik untuk menciptakan landasan yang kokoh bagi ekonomi Indonesia. Tidak ketinggalan, isu-isu sosial seperti ketenagakerjaan, kemiskinan, dan dampak krisis terhadap masyarakat juga mendapat tempat tersendiri.

Anggito Abimanyu dan Mohamad Ikhsan memberikan pemetaan mendalam atas dampak sosial-ekonomi dari krisis 1998, sementara Aris Ananta menawarkan strategi pembangunan berkelanjutan untuk masa depan.

Dari sisi mikroekonomi, Jusuf Kalla dan Laksamana Sukardi mengulas kebijakan industri, perdagangan, dan investasi, termasuk peran badan usaha milik negara.

Baca Juga :  Langkah Kolaborasi Indonesia Gandeng BRI Hidupkan Semangat Membaca di Maluku Tengah

Sementara itu, bab-bab terakhir membahas restrukturisasi perbankan dan utang korporat, yang diuraikan oleh tokoh-tokoh seperti Sri Adiningsih dan Jusuf Anwar. Topik-topik ini memberikan perspektif holistik tentang upaya pemerintah dalam menyehatkan sektor keuangan di tengah tekanan global.

Buku ini tidak hanya menggambarkan kompleksitas kebijakan ekonomi di era Gus Dur, tetapi juga menjadi jembatan pemahaman antara masa lalu dan masa depan ekonomi Indonesia. Dengan gaya penulisan yang padat namun informatif, setiap bab menawarkan refleksi yang kaya untuk para pembaca, baik akademisi, praktisi, maupun masyarakat umum yang tertarik memahami perjalanan bangsa.

Secara keseluruhan, buku ini adalah kombinasi sempurna antara analisis kritis dan wawasan praktis. Melalui kontribusi beragam penulis, pembaca dapat melihat bagaimana kebijakan Gus Dur dirancang dan diimplementasikan dalam menghadapi tantangan transisi yang penuh dinamika.

Buku ini, tanpa diragukan lagi, adalah bacaan wajib bagi siapa saja yang ingin memahami lebih jauh tentang sejarah ekonomi Indonesia di era reformasi.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Logo Hari Amal Bhakti Ke-80 Kemenag Keren! Ternyata Buatan Sivitas UIN KHAS Jember
Tiga Cara Membaca Banjir di Sumatra Menurut August Comte
Sapa Masyarakat, Legislator Edi Cahyo Purnomo Soroti Tingginya Angka Pengangguran di Jember
Penjelasan Kronologis Anggota DPRD Jember dari Sidak Hingga Melapor ke Polres
Disebut Maling Saat Sidak Irigasi, Anggota DPRD Jember Lapor ke Polres
Terkait Video Viral Gelontongan Kayu Di Banjir Sumatra! Dirjen Gakkumhut: Wamen Sudah Melakukan Operasi
Legislator DPRD Jatim Satib Berikan Bantuan Roda Tiga untuk Warga Sumbersari Jember
Diriset Sejumlah Akademisi! PCNU Jember Pernah Sukses Hentikan Tambang
Tag :

Baca Lainnya

Wednesday, 3 December 2025 - 22:43 WIB

Logo Hari Amal Bhakti Ke-80 Kemenag Keren! Ternyata Buatan Sivitas UIN KHAS Jember

Wednesday, 3 December 2025 - 12:12 WIB

Tiga Cara Membaca Banjir di Sumatra Menurut August Comte

Monday, 1 December 2025 - 13:30 WIB

Penjelasan Kronologis Anggota DPRD Jember dari Sidak Hingga Melapor ke Polres

Monday, 1 December 2025 - 12:25 WIB

Disebut Maling Saat Sidak Irigasi, Anggota DPRD Jember Lapor ke Polres

Sunday, 30 November 2025 - 15:12 WIB

Terkait Video Viral Gelontongan Kayu Di Banjir Sumatra! Dirjen Gakkumhut: Wamen Sudah Melakukan Operasi

TERBARU

(Foto: Tangkapan layar)

Regionalia

Viral di Medsos Sopir Mobil di Bawah Umur Alami Laka di Jember

Wednesday, 3 Dec 2025 - 12:22 WIB

Tiga Cara Membaca Banjir di Sumatra Menurut August Comte (Sumber:Prastyo)

Educatia

Tiga Cara Membaca Banjir di Sumatra Menurut August Comte

Wednesday, 3 Dec 2025 - 12:12 WIB

Ilustrasi Empati (Sumber: Prastyo)

Kolomiah

Empati Natural dan Empati Artificial

Tuesday, 2 Dec 2025 - 19:37 WIB