Periset UNISMA Sebut Tambang Berguna Bagi Masyarakat Lumajang, Namun Perlu Ketegasan Kepala Desa

Minggu, 5 Januari 2025 - 14:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar Ilustrasi Periset UNISMA Sebut Tambang Berguna Bagi Masyarakat Lumajang, Namun Perlu Ketegasan Kepala Desa (Sumber: Frensia Grafis/Mojo Canva)

Gambar Ilustrasi Periset UNISMA Sebut Tambang Berguna Bagi Masyarakat Lumajang, Namun Perlu Ketegasan Kepala Desa (Sumber: Frensia Grafis/Mojo Canva)

Frensia.id – Penambangan pasir di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, telah terbukti memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat, namun masih memerlukan perhatian lebih dari pemerintah desa.

Hal ini terungkap dalam hasil penelitian yang dilakukan oleh tiga periset dari Universitas Islam Malang (UNISMA), yakni Khoviva Nuronia, Khalikussabir, dan Ahmad Subhan Mahardani.

Penelitian mereka yang dipublikasikan dalam E-JRM: Elektronik Jurnal Riset Manajemen pada tahun 2024 ini mengungkapkan bahwa meski penambangan pasir mendatangkan manfaat ekonomi, penting bagi pengelola untuk memperhatikan dampak lingkungan dan sosial yang ditimbulkan.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak penambangan pasir terhadap kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Pronojiwo, khususnya dari perspektif ekonomi Islam. Ditemukan bahwa aktivitas penambangan pasir di kawasan ini mampu menstabilkan perekonomian masyarakat, membuka lapangan pekerjaan, dan meningkatkan pendapatan.

Baca Juga :  Menteri Agama Launching Kitab Tafsir Bercorak Teosofis, Diberi Judul Berdasarkan Nama Anak Ketiga

Namun, meski manfaatnya jelas, peneliti mengingatkan bahwa dampak negatifnya juga tak bisa diabaikan, seperti kerusakan lingkungan dan gangguan pada infrastruktur jalan akibat lalu lintas kendaraan tambang yang berat.

Menurut mereka, meskipun penambangan ini memberikan dampak positif, harus ada kesadaran tentang potensi dampak merugikan yang ditimbulkan. Salah satunya adalah kerusakan jalan yang semakin parah akibat intensitas kendaraan tambang yang melintasi area tersebut.

Sebagai solusi, peneliti menyarankan agar pemilik usaha penambangan pasir lebih mempertimbangkan dampak jangka panjang sebelum membuka usaha baru, serta meningkatkan upaya mitigasi terhadap kerusakan yang mungkin terjadi.

Dalam kajian hukum Islam, penambangan pasir ini dipandang sebagai kegiatan yang dibolehkan selama tidak menimbulkan kemudharatan atau kerusakan lingkungan yang besar. Dengan kata lain, selama kegiatan penambangan dilakukan dengan cara yang tidak merusak, kegiatan ini sesuai dengan prinsip ekonomi syariah yang mengutamakan manfaat bagi masyarakat.

Baca Juga :  Terlalu Tinggi! Nilai Kenaikan NJOP Banyuwangi Dipertanyakan Pansus DPRD

Oleh karena itu, penegakan sanksi dan pengawasan dari pemerintah desa sangat penting untuk memastikan bahwa penambangan tetap memberikan manfaat tanpa menimbulkan kerugian yang lebih besar.

Peneliti juga menegaskan perlunya ketegasan dari kepala desa dalam mengelola dan mengawasi aktivitas penambangan di wilayah tersebut.

Dengan pengelolaan yang lebih baik dan tindakan yang lebih tegas, diharapkan dampak negatif dari kegiatan penambangan dapat diminimalisir, sehingga kesejahteraan masyarakat tetap terjaga.

Secara keseluruhan, penelitian ini menyimpulkan bahwa meski penambangan pasir memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan, pemerintah desa harus lebih proaktif dalam menegakkan aturan untuk menjaga kesejahteraan dan keberlanjutan lingkungan di Pronojiwo.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Parodi Anak SD Manggul Ghulu’en: Cerita dan Asa Tembakau Madura
Kejari Jember Mulai Periksa Bidik Tersangka Kasus Sosperda
Harjabo 206: Jalanan Bondowoso Disulap Jadi Panggung Budaya Pelajar
Fraksi PPP DPRD Jember Sebut Reaktivasi Bandara Notohadinegoro Bisa Dongkrak Sektor Wisata-Ekonomi Lokal
Tanggapan Fraksi PKB DPRD Jember tentang Reaktivasi Bandara Notohadinegoro
Ribuan Maba UIN KHAS Jember Ikuti PBAK 2025, Usung Tema Ekoteologi
DPC PDI Perjuangan Banyuwangi Upacara Bendera HUT Ke 80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
PKB Jember Optimis Reaktivasi Bandara Notohadinegoro Bisa Dongkrak Ekonomi Daerah

Baca Lainnya

Rabu, 20 Agustus 2025 - 05:32 WIB

Parodi Anak SD Manggul Ghulu’en: Cerita dan Asa Tembakau Madura

Selasa, 19 Agustus 2025 - 21:33 WIB

Kejari Jember Mulai Periksa Bidik Tersangka Kasus Sosperda

Selasa, 19 Agustus 2025 - 15:20 WIB

Fraksi PPP DPRD Jember Sebut Reaktivasi Bandara Notohadinegoro Bisa Dongkrak Sektor Wisata-Ekonomi Lokal

Selasa, 19 Agustus 2025 - 13:52 WIB

Tanggapan Fraksi PKB DPRD Jember tentang Reaktivasi Bandara Notohadinegoro

Selasa, 19 Agustus 2025 - 10:24 WIB

Ribuan Maba UIN KHAS Jember Ikuti PBAK 2025, Usung Tema Ekoteologi

TERBARU

Ilustrasi Bulan Safar

Educatia

Rabo Wekasan: Antara Tradisi, Doa, dan Catatan Ilmiah

Rabu, 20 Agu 2025 - 06:14 WIB

(Sumber foto: Istimewa)

Regionalia

Kejari Jember Mulai Periksa Bidik Tersangka Kasus Sosperda

Selasa, 19 Agu 2025 - 21:33 WIB