Frensia.Id- Pemuda berinisial AK (18) warga Dusun Jadugan, Desa Mojosari, Puger, Jember, penggal kepala ayahnya sendiri, Jaenuri (61) hingga tewas.
Peristiwa ini menggegarkan warga. Pasalnya pelaku terkenal pendiam bahkan terlihat harmonis dengan sang ayah. Buktinya, sebelum kejadian, mereka sempat tanam sengan bareng.
Kemudian coba bunuh diri dengan dengan menggorok lehernya sendiri.
Kasatreskrim Polres Jember AKP Angga Riatma, menyatakan bahwa hingga saat ini, AK masih dirawat dan belum bisa untuk dimintai keterangan.
“Pelaku mengalami luka dan saat ini dirawat. Ia belum bisa dimintai keterangan,” ungkapnya.
“Pelaku mengalami luka dan saat ini dirawat dan belum bisa untuk dimintai keterangan,” katanya, Senin (27/01/2025).
Diketahui dari internal keluarga yang meminta namanya untuk tidak ditulis, saat ini kondisi AK masih dirawat di Rumah Sakit (RS) Soebandi Jember dan pelan-pelan keadaannya mulai membaik.
Lebih lanjut katanya, hari Rabu (29/01) besok, AK akan menjalani operasi leher akibat luka saat dirinya mencoba untuk bunuh diri.
Perlu diketahui, berdasarkan keterangan internal keluarganya itu, pelaku dikenal baik dan pendiam.
Bahkan pagi hari sebelum terjadinya insiden tersebut, AK dan korban tanam sengon.
“Akbar itu anaknya sangat pendiam, kegiatan sehari-harinya bermain game online. Bahkan sebelum kejadian, paginya si AK bersama ayahnya menanam pohon sengon,” ujarnya.
Menurutnya, pelaku dan korban sangat akrab. Memang pelaku sempat meminta motor, namun sudah dibelikan oleh korban.
“Ak dan ayahnya itu memang sangat akrab. AK memang sempat meminta motor dan sudah dibelikan,” ucapnya.
Saat ditanya mengenai pelaku yang sering teriak-teriak di kamarnya, ia menjawab bahwa si AK memang sering teriak.
Namun kata dia, hal itu bukan disebabkan oleh depresi. Melainkan karena sering bermain game.
“Pelaku saya kira bukan depresi. Namun karena sering bermain game, itulah yang membuat si AK teriak-teriak,” paparnya.
“Mungkin pada saat malam tersebut, ia kan bermain game dan ketika capek. Saat si AK melihat ayahnya mungkin dikira musuh, hal itu akhirnya terjadi,” tambahnya.
Katanya, setelah pelaku membunuh ayahnya, ia langsung ingin bunuh diri. Pasalnya, si AK sudah tersadar.
“Setelah membunuh ayahnya, pelaku itu kan hendak bunuh diri. Mungkin dirinya sudah tersadar,” tandasnya.
Sebelumnya telah diberitakan bahwa peristiwa itu terjadi pada Senin (27/01).
Si AK tiba-tiba keluar rumah sambil membawa golok dan menantang ayahnya.
Saat sang ayah menghampiri untuk menenangkan sang anak, ia malah diserang.
“Ayahnya memang ditantang oleh anaknya. Sang anak keluar rumah sambil berlari. Saat sang ayah mengejar, pelaku berbalik menyerang korban,” kata Edi.