Frensia.id– UIN KHAS Jember menjadi saksi peringatan Hari Lahir PMII ke-65 yang berlangsung meriah dalam balutan Silaturrahim dan Halal Bihalal, Jumat. 25/04/2025. Acara yang diselenggarakan oleh Yayasan Sahabat Ulul Albab ini berlangsung di Aula Lama UIN KHAS Jember dan dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari alumni, tokoh pergerakan, hingga civitas akademika.
Dalam suasana yang hangat dan penuh refleksi, Rektor UIN KHAS Jember, Prof. Hepni, menyampaikan sambutan yang menggugah kesadaran sejarah warga PMII, khususnya tentang kontribusi penting UIN KHAS Jember dalam perumusan Nilai Dasar Pergerakan (NDP).
Prof. Hepni menyebut bahwa salah satu perumus Nilai Dasar Pergerakan (NDP) PMII berasal dari UIN KHAS Jember, yakni almarhum KH. Yusuf Muhammad Darus Sholah, yang dikenal merumuskan lima poin utama yang menjadi dasar watak peradaban kader PMII.
” Termasuk yang merumuskan NDP atau nilai dasar pergerakan itu dari UIN KHAS Jember, almarhum almarfurlah K.H. Yusuf Muhammad, Darus Sholah. Beliau yang merumuskan tentang poin-poin NDP, mulai dari tauhid, humanisme, liberalisme atau kebebasan, intinya ada lima poin yang dirumuskan beliau yang menjadi titik tekan awal untuk menjadi watak peradaban dari sahabat-sahabat,” ujarnya.
Ia melanjutkan alasan pemilihan istilah “sahabat-sahabati” dalam tubuh PMII. Menurutnya, istilah ini dipilih karena mencerminkan watak dasar berupa cinta kasih antaranggota, sebagaimana kasih sayang antar saudara kandung.
“Termasuk juga rasionalisasi kenapa kita pilih nama sahabat/sahabati, kenapa tidak memilih rekan/rekanita, kenapa tidak memilih saudara/saudari, kenapa tidak memilih memanggil ikhwan/akhwat. Itu ternyata watak dasar sahabat-sahabati itu adalah cinta kasih, jadi mereka mencintai satu sama lain sebagaimana saudara kandungnya sendiri,” lanjutnya.
Tidak hanya itu, Ia menekankan bahwa watak peradaban sahabat dalam PMII dibangun atas dasar saling percaya. Sikap ini diwujudkan melalui saling menyayangi, menguatkan, mendukung, dan tumbuh bersama.
“Oleh karena itu watak peradaban sahabat itu adalah pertama punya trust masing-masing, saling mempercayai satu sama lain, saling menyayangi, saling menguatkan, mendukung dan saling maju bersama.” Imbuhnya
Prof. Hepni memaparkan bahwa watak sahabat dalam PMII terinspirasi dari karakter empat sahabat Nabi: Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali. Masing-masing membawa nilai bijaksana, tegas, dermawan, hingga intelektual, yang kemudian disatukan sebagai dasar pembentukan pribadi kader yang utuh.
“Watak sahabat itu dari sahabat-sahabat awal : Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali. Jadi perdebatan baik di MAPABA maupun di PKD. Tentang watak Abu Bakar yang dikenal sebagai sosok yang bijaksana, kebapak-an dan memberikan kesejukan. Sisi lain Umar dikenal sebagai sosok yang tegas, disiplin dan punya kepemimpinan kuat, sementara Utsman sebagai sosok yang dermawan dan penuh kasih, dan Ali sosok ilmuwan, intelektual dengan nalar yang argumentatif. Kesemuanya ini digabung menjadi satu, sehingga menjadi pribadi yang lengkap.” Tegasnya
Ia menambahkan, watak sahabat yang terakhir harus seperi lebah.
“Terakhir, watak peradaban sahabat itu seperti lebah.” Tambahnya
Ia memungkasi sambutannya bahwa sahabat Ulul Albab dikenal dengan tiga tanda utama: kebeningan hati, kecerdasan berpikir, dan memberi manfaat kepada orang lain.
“Sahabat Ulul Albab itu tandanya ada tiga: Dzikir, fikir dan amal sholeh. Yang pertama, sahabat itu orang yang memiliki kebeningan hati yang ditandai dengan berdzikir dalam setiap keadaan. Kemudian sosok yang selalu berfikir dan terakhir harus memberi manfaat kepada semuanya sebagaimana lebah.” Pungkasnya