Keren! Gagas Tuhan Inspirasi Kebebasan, Fawaizul Umam Dikukuhkan Jadi Guru Besar di UIN KHAS

Kamis, 3 Juli 2025 - 17:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar Keren! Gagas Tuhan Inspirasi Kebebasan, Fawaizul Umam Dikukuhkan Jadi Guru Besar di UIN KHAS (Sumber: Istimewa)

Gambar Keren! Gagas Tuhan Inspirasi Kebebasan, Fawaizul Umam Dikukuhkan Jadi Guru Besar di UIN KHAS (Sumber: Istimewa)

Frensia.id — Fawaizul Umam resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar bidang Filsafat Agama Universitas Islam Negeri Kiai Haji Ahmad Shiddiq (UIN KHAS) Jember, Rabu (3/7).

Dalam pidato pengukuhannya yang bertajuk Tuhan sebagai Inspirasi Kebebasan, Fawaizul merumuskan paradigma teologi yang menegaskan agama sebagai sumber energi pembebasan dan transformasi sosial.

Dosen sekaligus Dekan Fakultas Dakwah UIN KHAS ini tercatat menjadi profesor filsafat agama pertama di kampus tersebut. Menurutnya, gagasan menempatkan agama sebagai sumber inspirasi transformasi bukanlah hal baru.

“Hadirin sekalian yang saya hormati, ini sesungguhnya bukan gagasan yang sama sekali baru,” ujarnya dalam pidato.

Ia menyebut tokoh-tokoh seperti Asghar Ali Engineer, Farid Esack, Ali Syari’ati, Hasan Hanafi, hingga Mansour Fakih telah meletakkan dasar-dasar teologi pembebasan di lingkungan Islam.

Meski demikian, Fawaizul menekankan adanya novelty atau kebaruan di dalam gagasannya.

“Maka karena itu saya masuk pada hal yang lebih substantif. Saya mencoba menghadirkan novelty di aspek epistemologis dan juga aspek ontologis,” tegasnya di hadapan hadirin.

Secara ontologis, Fawaizul menekankan pentingnya mempertahankan konsep teologi positif sebagai basis keyakinan keberadaan Tuhan, sekaligus memelihara teologi negatif (tasawuf) sebagai energi spiritual yang membangkitkan kesadaran manusia.

Menurutnya, “Apapun konsep teologi positif yang Anda gunakan, pastikan konsep teologis itu memang membuat Anda nyaman dalam beragama,” pungkasnya.

Baca Juga :  Potensi Wisata Jember Meningkat, Wisatawan Mancanegara Akan Datangi Beberapa Lokasi

Ia menambahkan bahwa positivisasi teologi tidak boleh mengekang kebebasan berpikir manusia dalam memaknai Tuhan.

“Positivisasi itu akan membuat Tuhan terus-menerus terpenjara,” tuturnya, seraya menegaskan kritiknya terhadap rigiditas konsep ketuhanan yang tertutup.

Sebaliknya, teologi negatif yang menegasikan berbagai konsep Tuhan justru harus dipahami bukan untuk meniadakan Tuhan, melainkan membuka ruang agar Tuhan hadir dalam batin manusia.

“Teologi negatif bukan berarti buruk, tetapi artinya menegasikan seluruh konsep agar membiarkan Tuhan tersapa melalui keindahan perasaan kita,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa lokus pembelaan teologi seharusnya bergeser dari membela Tuhan ke membela manusia.

“Yang menderita bukanlah Tuhan, yang menderita adalah manusia. Yang ternista di bumi ini bukan Tuhan, tetapi manusia. Karena itu yang harus dibela adalah manusia, bukan Tuhan,” ucapnya lantang, mengundang tepuk tangan audiens.

Di ranah epistemologi, Fawaizul menawarkan pendekatan integrasi-interkoneksi keilmuan (tarbutul ulum istiwajul ma’arif) yang memadukan analisis tekstual dengan kontekstual. Hal ini menjadi salah satu ciri pembeda utama dibanding pemikiran teologi pembebasan sebelumnya.

“Kita tidak boleh kedap terhadap munculnya khazanah ilmu di luar Islam, termasuk dari tradisi Barat. Karena itu skema integrasi interkoneksi menjadi niscaya,” paparnya.

Baca Juga :  Aksi Sosial Peringati Bulan Bung Karno, DPC PDI Perjuangan Banyuwangi Gelar Donor Darah

Ia juga menegaskan perlunya hermeneutika pembebasan sebagai instrumen untuk menghidupkan tafsir agama yang berpihak kepada kemanusiaan.

“Hermenutika pembebasan tentu saja bukan hanya menafsirkan apa yang ada, tetapi juga mengubahnya menjadi lebih baik,” kata Fawaizul menegaskan di akhir pidatonya.

Dalam skema dialektika teologis yang ia tawarkan, Fawaizul merumuskan tiga tahap: teologi positif (tesis), teologi negatif (antitesis), dan teologi transformatif (sintesis). Tiga tahap ini, menurutnya,

“satu kesatuan dialektik” yang saling melengkapi. Ia mengingatkan, “Orang yang alim, orang yang baik itu tidak cukup. Tapi setiap muslim tidak hanya baik, tetapi harus mampu memperbaiki keadaan,” pungkasnya.

Sebagai penegasan akhir, Fawaizul mengutip ungkapan Gus Dur bahwa agama adalah inspirasi bukan aspirasi, sebuah prinsip yang menjadi landasan gagasan besarnya.

“Agama itu inspirasi spiritual, bukan aspirasi kekuasaan,” serunya, menegaskan bahwa agama harus menjadi motor pembebasan, bukan sekadar alat legitimasi politik atau dominasi sosial.

Pengukuhan Fawaizul Umam sebagai Guru Besar ini dinilai sebagai capaian monumental, mengingat keunikannya dalam merumuskan perspektif filsafat agama berbasis transformasi kemanusiaan.

Selain memberi kontribusi akademik, pemikiran tersebut diharapkan mampu memperluas horizon pemikiran Islam kontemporer agar lebih reflektif, humanis, dan transformatif di tengah tantangan zaman.

Penulis : Imam

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Prestasi Akademik menjadi Penilaian Utama, Ketua DPRD Jember Apresiasi Pelaksanaan SPMB SMA-SMKN 2025/2026
Perkuat Integritas ASN, OJK Jatim dan Pemkab Jember Gelar Talkshow “Ayo Ngopi”
Sering Macet, Komisi C Berencana Lakukan Penutupan Simpang Empat Argopuro
Komisi C DPRD Jember Desak Kajian Ulang Penutupan Jalan Gumitir
Sah! Perubahan APBD Banyuwangi Tahun Anggaran 2025 Diteken, DPRD Berharap Penguatan Ekonomi Jadi Prioritas
Menteri Agama Launching Kitab Tafsir Bercorak Teosofis, Diberi Judul Berdasarkan Nama Anak Ketiga
Menyambut Tahun Baru Hijriyah Ribuan Warga Desa Mundurejo Mengikuti Pawai Obor, Kasatkoryon Umbulsari: Aman Terkendali
Menghadiri Kegiatan Jambore Keris 2025, Menteri Kebudayaan Berharap Terdapat Empu Perempuan

Baca Lainnya

Kamis, 3 Juli 2025 - 17:07 WIB

Keren! Gagas Tuhan Inspirasi Kebebasan, Fawaizul Umam Dikukuhkan Jadi Guru Besar di UIN KHAS

Kamis, 3 Juli 2025 - 08:00 WIB

Prestasi Akademik menjadi Penilaian Utama, Ketua DPRD Jember Apresiasi Pelaksanaan SPMB SMA-SMKN 2025/2026

Rabu, 2 Juli 2025 - 23:09 WIB

Perkuat Integritas ASN, OJK Jatim dan Pemkab Jember Gelar Talkshow “Ayo Ngopi”

Rabu, 2 Juli 2025 - 14:48 WIB

Sering Macet, Komisi C Berencana Lakukan Penutupan Simpang Empat Argopuro

Senin, 30 Juni 2025 - 23:10 WIB

Sah! Perubahan APBD Banyuwangi Tahun Anggaran 2025 Diteken, DPRD Berharap Penguatan Ekonomi Jadi Prioritas

TERBARU