Frensia.Id- Anggota DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Rivqy Abdul Halim mendorong reaktivasi pengiriman BBM ke Jember melalui jalur kereta api. Dirinya menyampaikan, bahwa jalur distribusi kereta pernah digunakan dengan memanfaatkan depo pertamina di Jember.
“Jalur distribusi itu, sekarang sudah tidak difungsikan. Dan perlu dikaji ulang guna memastikan ketersediaan energi yang stabil,” katanya, Selasa (05/08/2025).
Selanjutnya kata dia, berdasarkan dengan pengalaman kelangkaan BBM yang terjadi di Jember beberapa waktu lalu. Pengiriman hanya dengan melalui truk tangki sangat rentan.
Maka dari itu, pihaknya meminta jalur kereta harus dihidupkan kembali untuk mendukung distribusi.
“Kita belajar dari kejadian kemarin. Selama empat hari masyarakat Jember kesusahan akibat kelangkaan BBM,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Gus Rivqy itu menambahkan, bahwa ada beberapa hal alternatif yang harus dikaji. Termasuk pengaktifan depo Pertamina di kota Jember serta pemanfaatan lahan di Rambipuji.
“Semua ini akan saya bawa ke Jakarta, untuk dibicarakan dengan Pertamina Holding, KAI dan Kementerian BUMN,” paparnya.
Kata Gus Rivqy, keterbatasan sebaran depo BBM di wilayah selatan Jawa, juga menjadi penyebab krisis pasokan di beberapa daerah. Maka dari itu, reaktivasi pengiriman BBM melalui jalur Kereta Api ke Jember, juga akan berdampak baik untuk daerah sekitarnya.
“Ini bukan hanya untuk Jember, tapi juga untuk daerah-daerah di sekitarnya. Jangan sampai, masyarakat menjadi korban, seperti krisis BBM kemarin,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Jember Muhammad Fawait menyebut bahwa inisiatif reaktivasi ini, merupakan hal yang luar biasa. Jika terealisasi, kata dia, kemungkinan kelangkaan BBM di Jember tidak akan terjadi lagi.
“Ini merupakan inisiatif yang sangat luar biasa. Saya harap, jika inisiatif ini bisa terealisasi, maka kemungkinan kelangkaan BBM di Jember tidak akan terjadi lagi,” ungkapnya.
Bupati Fawait berharap, agar ada kajian ulang agar depo di Jember bisa kembali di aktifkan. Pasalnya, jumlah masyarakat di Jember sangat besar.
“Saya ingin ada kajian ulang bagaimana depo ini bisa diaktifkan. Karena, masyarakat di Jember ini jumlahnya sangat besar,” tandasnya.