Nasi Karak! Kuliner Khas Situbondo Yang Menyimpan Nilai Filosofis dan Sosiologis Menarik

Sunday, 28 December 2025 - 21:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar Nasi Karak! Kuliner Khas Situbondo Yang Menyimpan Nilai Filosofis dan Sosiologis Menarik (Sumber: Mashur Imam)

Gambar Nasi Karak! Kuliner Khas Situbondo Yang Menyimpan Nilai Filosofis dan Sosiologis Menarik (Sumber: Mashur Imam)

FRENSIA.ID– Nasi Karak hadir sebagai salah satu identitas kuliner yang melekat kuat pada masyarakat Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Makanan ini dikenal luas karena kelezatannya yang otentik dan harganya yang sangat terjangkau. Sebagai hidangan tradisional, Nasi Karak menyajikan kombinasi rasa yang unik dari nasi putih bertabur kelapa parut dengan lauk ikan tongkol atau ikan cakalang.

Proses pengolahan nasi ini memiliki teknik tersendiri. Beras dimasak bersama sedikit garam sehingga menghasilkan nasi yang gurih dan teksturnya terurai atau tidak menggumpal. Kenikmatan tersebut semakin lengkap saat berpadu dengan ikan lauk utama yang dimasak menggunakan bumbu merah pedas. Para penikmat kuliner sering kali menyantapnya dengan tambahan lauk pelengkap seperti tahu goreng dan telur rebus, menjadikannya menu makan malam yang sempurna di Kota Santri ini.

Di balik popularitas dan kelezatannya, Nasi Karak menyimpan nilai historis yang mendalam di hati masyarakat Situbondo. Abdul Khalik, Sekretaris Desa (Sekdes) Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Situbondo, menceritakan bahwa makanan ini memiliki latar belakang filosofis dan sosiologis yang kuat. Asal-usul nama “Karak” sendiri berangkat dari kondisi sosial masa lalu.

Baca Juga :  Tahu Walik Gemoy! Jajanan Pinggir Jalan Jember Yang Tiap Malam Diserbu Pengunjung

“Istilah Karak di masyarakat Situbondo sebenarnya mengarah pada sisa nasi. Dulu saat era penjajahan. Tidak ada nasi yang dibuang oleh masyarakat. Makanya, ada istilah nasi karak. Sisa nasi yang bisa disajikan kembali,” ujarnya.

Secara sosiologis, keberadaan Nasi Karak memperlihatkan karakter masyarakat Situbondo yang sejak dulu memiliki prinsip kuat untuk tidak membuang sisa makanan. Hidangan ini lahir dari keterbatasan, namun diolah dengan kearifan lokal sehingga menjadi sajian yang nikmat.

“Nasi karak adalah hasil, tradisi dan strategi yang dilakukan masyarakat saat menghadapi krisis penjajahan,” tambahkanya.

Seiring berjalannya waktu, Nasi Karak terus eksis dan mengalami pengembangan tanpa meninggalkan jati dirinya. Ramlah, seorang Akademisi Universitas Islam Jember yang juga berasal dari Situbondo, menjelaskan bahwa kuliner ini tetap mempertahankan kekhasan daerahnya meskipun zaman telah berubah. Menurutnya, setiap elemen dalam sepiring Nasi Karak memiliki makna simbolis.

Baca Juga :  Tahu Walik Gemoy! Jajanan Pinggir Jalan Jember Yang Tiap Malam Diserbu Pengunjung

“Nasinya enak, karena diracik secara khusus. Kelapa melambangkan masyarakat situbondo berasal dari laut. Sedangkan ikan dan bumbunya, tetap berupaya menghadirkan historis dan sosiologis masyarakat situbondo,” katanya.

Bagi wisatawan atau warga lokal yang ingin menikmati sajian sarat makna ini, Nasi Karak sangat mudah ditemukan di tepian pinggiran kota kabupaten Situbondo.

Ramlah memberikan rekomendasi spesifik mengenai tempat favoritnya menikmati kuliner ini, yaitu Nasi Karak dari Warung Ibu Hose yang terletak di sebelah timur Masjid Al Amin, Desa Klatakan, Kendit, Situbondo.

“Di Masjid Klatakan itu enak. Harganya juga murah, 7000 perporsi,” ucapnya.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Tahu Walik Gemoy! Jajanan Pinggir Jalan Jember Yang Tiap Malam Diserbu Pengunjung
Camilan Viral! Kue Mancho, Ternyata Resepnya Sederhana
Kunjungan ke Bazar UMKM, Wabup Jember: Penggerak Ekonomi Bukan Hanya dari APBD
Istimewa! Warteg Gratis Alfamart Hadirkan 54.000 Paket Berbuka untuk Kaum Duafa di 36 Kota
Buka Puasa Gratis Sepanjang Ramadan 2025! Alfamart dan WINGS Group Gandeng Warteg UMKM di 36 Kota Bantu Kaum Duafa
Rekomendasi Wisata Kuliner di Jember, Rasakan Sensasi Makan Bak di Tepi Persawahan Bali hingga Naik Kereta di Atas Danau Buatan
Polemik Nasi Padang: 4 Fakta yang Bikin Publik Heboh
Strategi Marketing, Rumah Makan di Tulungagung Mempunyai Nama yang Gokil

Baca Lainnya

Sunday, 28 December 2025 - 21:46 WIB

Nasi Karak! Kuliner Khas Situbondo Yang Menyimpan Nilai Filosofis dan Sosiologis Menarik

Saturday, 29 November 2025 - 21:06 WIB

Tahu Walik Gemoy! Jajanan Pinggir Jalan Jember Yang Tiap Malam Diserbu Pengunjung

Wednesday, 16 April 2025 - 13:32 WIB

Camilan Viral! Kue Mancho, Ternyata Resepnya Sederhana

Sunday, 16 March 2025 - 09:00 WIB

Kunjungan ke Bazar UMKM, Wabup Jember: Penggerak Ekonomi Bukan Hanya dari APBD

Tuesday, 4 March 2025 - 18:21 WIB

Istimewa! Warteg Gratis Alfamart Hadirkan 54.000 Paket Berbuka untuk Kaum Duafa di 36 Kota

TERBARU

FKA saat di depan Mapolres Jember (Foto: Istimewa).

Regionalia

Diduga Ada Kriminalisasi Advokat, FKA Datangi Mapolres Jember

Friday, 26 Dec 2025 - 19:44 WIB

Surat Cinta Franz Kafka Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia (Sumber: Grafis Arif)

Destinia

Surat Cinta Franz Kafka Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia

Thursday, 25 Dec 2025 - 22:26 WIB

Gambar Akhirnya, Gus Yahya dan Rois Am Islah! Titik Damai Konflik NU (Sumber: NUonline)

Politia

Akhirnya, Gus Yahya dan Rois Am Islah! Titik Damai Konflik NU

Thursday, 25 Dec 2025 - 21:05 WIB