Frensia.Id-Ada beberapa tulisan sejarawan Portugis yang dulu pernah menulis tentang budaya dan tindakan masyarakat Jawa (wong Jowo). Ada yang positif dan negatif dalam pandangan mereka. Apapun pandangan tampaknya hal ini benar-benar terpatri hingga saat ini.
Ada tiga sejarawan Portugis yang menulis banyak tentang wong Jowo. Ketiganya adalah Tom Pires, Duarte Barbossa dan Emanuel Godhino de Eredia. Adapun intinya, mereka menjelaskan ciri wong Jowo sebagai berikut ini;
- Wong Jowo Halus budi dan Bahasanya Serta Saling Manyayangi
Penilain tentu higga saat ini terus ada. Wong Jowo terampil dalam berbahasa dan pandai menghargai sesama manusia. Penilaian dua serajawah terdahulu seperti tetap menjadi persepsi umum di Eropa hingga saat ini. “Mereka memiliki senjata yang baik dan kalau bertempur tanpa takut”, tulis Barbossa sebagaimana dikutip dalam “Mitos Pribumi Malas”.
- Wong Jowo Pekerja Keras dan Pemberani
Penilain ini tentu dapat mengahapus imej yang menganggap bangsa Indonesia yang hanya bisa jadi konsumen. Wong Jowo sebagai suku terbesar di Indonesia sebenarnya tidak memiliki karekter pengkonsumsi saja. Mereka pekerja keras bahkan dalam melakukan sesuatu mereka oleh orang Eropa dulu dianggap pemberani.
- Wong Jowo senang musik
Nah, untuk yang satu hingga saat ini masih terasa. Ada kebudayaan musik yang mungkin dapat bersaing dengan kebudayaan di negari Cina. Wong Jowo hingga saat ini memiliki tradisi musik yang sangat harmonis bahkan memiliki tangga nada sendiri. Ini menunjukkan kebudayaan musik sejak dulu, memang luar biasa.
- Wong Jowo memiliki dada bidang dan muka lebar
Karekter fisik wong Jowo banyak dikagumi oleh orang-orang Eropa. Bentuk dadanya yang bidang, tentu terlihat karena wong Jowo terdulu jajarang memakai baju. Sedangkan muka lebar yang dimaksud tentu adalah bentuk agak oval bundar. Yang paling unik, pujian Tom Pires pada perempuan Jawa. Baginya perempuan jarang terlihat dan sangat dilindung. Mereka (perempuan jawa) cantik.
- Wong Jowo cerdik dan pandai membuat prabot rumah hingga senjata
Pendangan ini yang cukup mengagumkan. Wong Jowo oleh Eropa dianggap kreatif dalam membuat prabot rumahan. Bahkan juga dikatakan, merekalah yang sebenarnya membantu pembuatan senjata. Barbossa menjelaskan bahwa penutup bedil atau senjata merupakan buah tangan mereka. Bahkan menurutnya, yang sangat menggumkan, mereka telah dapat membuat kapal laut dengan sangat baik
- Wong Jowo Sembrono dan tak ada kaum intelektual
Penilaian yang terakhir ini datang dari tokoh yang bernama Emanuel Godhino de Eredia. Ia memandang agak negatif Wong Jowo. Dimatanya, wong jowo nakal, sembrona dan tak memiliki pertimbangan pengetahuan. Mereka hanya senang-senang setelah bekerja. Tidak ahli kimia, matematika dan berbintangan di kalangan mereka.
Apapun penilaian tokoh-tokoh Eropa terdahulu, sebanarnya hanya dapat diambil sebagai pedoman untuk mengenang hal terbaik yang pernah ada di peradaban Jawa. Hal baik itu yang semesetinya tetap dirawat hingga saat ini.