Frensia.Id – Laga pemilu khususnya pilpres 2024 tidak sampai satu bulan akan digelar. Pada pilpres kali ini tokoh dari kalangan Nahdlatul Ulama terbagi pada semua calon presiden dan wakil presiden.
Termasuk yang tegas mendukung pasangan AMIN (Anis-Muhaimin) dari kalangan tokoh Nahdlatul Ulama adalah Prof. Dr. KH. Said aqil Siraj. Dukungan tersebut terlihat dari penyampaiannya saat Ia memberikan ceramah pada acara haul ke 45 KH.
Bisri Syamsuri yang merupakan salah satu muassis Nahdlatul Ulama yang digelar di Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif Denanyar, Jombang, Jawa Timur. Bahwa meskipun dirinya tidak menduduki posisi nomer satu di NU maupun di Partai namun dirinya mantap 100 persen berada diposisi Gus Imin.
Pengakuan tersebut tidaklah satu-satunya, sebelumnya kyai Said juga menyebut Gus Imin sebagai calon wakil presiden 2024 yang yang insyallah terpilih dan menjadi wakil presiden Republik Indonesia 2024.
Sebagaimana pidatonya dalam acara Haul ke 85 Munawwir Krapyak Jogjakarta. “Yang saya muliakan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Wakil Ketua DPR RI dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa dan cawapres 2024 yang insyaallah jadi. Gus Dr. dulu tetangga saya waktu sama sama masih susah,” tutur Said Aqil.
Pengakuan yang mantap secara tegas 100 persen mendukung cak Imin ia sampaikan sat memberikan ceramah di haul kakek dari Gus Imin tersebut.
“Mantan tetangga saya, akhil aziz, Dr Abdul Muhaimin Iskandar yang insyaallah akan berhasil dengan mudah menjadi Wakil Presiden RI. Ini mantan tetangga saya, dulunya kayanya dulu saya, saya mobilnya sudah Kijang bagus, beliau masih bodolan mobilnya itu tahun 1996, sekarang ia luar biasa. Saya dukung 100 persen.” Tegas ulama kharismatik yang pernah menjadi ketua PBNU selama dua periode itu sambil disambut tepuk tangan dari jamaah haul.
Karena saat ini ia tidak menjabat posisi sentral di NU namun ia ingin menunjukkan posisi dukungan di Pilpres 2024. Ia mengibaratkan tiupan semut saat ingin memadamkan api yang membakar Nabi Ibrohim.
“Tapi saya ini apa wong Ketua NU bukan, ketua partai ya bukan. Ketika Nabi Ibrahim dibakar Raja Namrud. Binatang-binatang besar seperti macan, gajah berupaya meniup api, memadamkan api. Termasuk semut. Oleh gajah, oleh macan diketawain. ‘Semut, semut, kamu itu nggak efektif, apa gunanya kamu, tiupanmu nggak ada gunanya, nggak ada pengaruhnya apa-apa. Jawabe semut, ‘Saya tahu saya sadar tiupan saya nggak ada apa-apa dibanding tiupanmu yang besar-besar. Tapi ini merupakan simbol, tanda bahwa saya berada di pihak Ibrahim, bukan di pihak Namrud. Walaupun (posisi saya) nggak ono gunane wes, seperti semut lah nggak ada gunanya lah. Hanya ketahuilah bahwa saya ada di pihak 01,” pungkasnya
Dari penuturan itu kyai said menegaskan kemantapannya mendukung dan memilih AMIN sebagai pilihan pilres 2024. Dukungan kyai said ini tentu tentu mempunyai alasan, setidak-tidaknya alasan yang melekat karena ia dengan AMIN memiliki napas sejarah yang sama.
Dimana Gus Imin sebagai calon wakil presiden merupakan ketua umum DPP PKB, selain juga karena Gus Imin merupakan cucu dari organisasi yang pernah di nahkodainya.
Kyai Said dalam beberapa kesempatan sebagaimana dilansir banyak sumber menegaskan bahwa PKB dilahirkan oleh PBNU. Fakta sejarah ini menurut kyai Said merupakan sejarah yang tidak bisa hindari.
PKB kelahirannya dibidani oleh PBNU sebagai wadah politik untuk memperjuangkan aspira warga NU. Bahkan Kyai Said merupakan salah satu tim lima yang dibentuk saat mendirikan PKB.
Sedangkan Gus Imin merupakan tim sembilan yang membantu Tim lima tersebut. Jadi sejak kelahirannya kyai said dan Gus Imin sudah terlibat dalam kelahiran partai yang dideklarasikan Gus Dur ini.