Ali Topan, Film yang Bercerita Tentang Manusia Bebas

cuplikan film ALi Topan (Sumber: hasil tangkapan layar)

Frensia.id- Ali Topan merupakan film bergenre drama romantis. Pertama kali tayang di bioskop pada tanggal 14 Februari 2024, bertepatan dengan hari kasih sayang dan hari kasih suara.

Film yang diadaptasi dari novel Ali Topan Anak Jalanan karya Teguh Elsha, sebelumnya pernah difilmkan dengan judul yang sama pada tahun 1977. Sampai kemudian direka dan ditayangkan ulang pada tahun 2024 dengan dibintangi oleh Jefri Nichol sebagai Ali Topan dan Luthesa sebagai Anna Karenina.

Cerita ini dimulai dari sosok pemuda bernama Ali Topan yang mempunyai kesadaran sebagai manusia bebas. Sehingga latar belakang orang tuanya yang berkecukupan tidak menjadikan alasan baginya untuk mengikuti tradisi kehidupan sebagai anak orang kaya.

Bacaan Lainnya

Ali memilih jalanan sebagai tempat tinggalnya dan meninggalkan kemewahan-kemewahan yang semestinya bisa ia nikmati, kecuali satu hal yang masih dirindukan yaitu harmoni keluarga.

Sekalipun sebagai anak orang kaya, ia merasa kurang mendapatkan kasih sayang. Ayahnya gemar selingkuh dan ibunya yang merasa dikhianati, mengalami frustasi sehingga banyak menenggak minuman keras.

Satu-satunya kasih sayang yang ia terima berasal dari pengasuhnya sejak kecil bernama Mbok Yen, lebih dari itu jalanan merupakan tempat ia meluapkan segala bentuk kebebasan yang ia kehendaki. Sebagaimana pendapatnya dalam suatu cuplikan.

jalanan adalah tempat gua menaklukan kekalahan-kekalahan yang nggak pernah mereka menangkan”.

Ali meninggalkan karpet merah yang dimiliki oleh keluarganya dan memilih untuk tinggal di jalanan. Ia menghabiskan waktunya di Blok M, disana terdapat sebuah warung yang memberikan kontribusi pada seni asuhan dari Opung Brotpang.

Di warung tersebut lah ia bertemu dengan seorang perempuan, bernama Anna Karenina. Lewat gadis, anak dari orang kaya pengusaha properti alur perjalanan film ini dimulai.

Dari awal perkenalan, relasi kedua remaja ini bergerak ke arah yang lebih romantis. Sampai kemudian konflik muncul dalam ketegangan hubungan mereka berdua.

Anna sebagai anak orang kaya, tidak mendapatkan restu menjalin hubungan dengan Ali Topan. Karena ia hendak dijodohkan dengan Boy, anak seorang menteri.

Pertikaian antara Boy dan Ali Topan semakin tampak saat, Anna mengajak Topan untuk mencari kakak kandungnya yang pergi dengan suaminya, dalam arti meninggalkan kedua orang tuanya karena terdapat perbedaan prinsip.

Dalam kehidupan yang nyata orang seperti Ali Topan banyak ditemukan dan bukan sesuatu yang langka. Oleh karena itu, penulis novel dalam hal ini tidak sedang berimajinasi dan mencita-citakan adanya sosok sebagaimana ceritanya, melainkan ia mengulang cerita dari kehidupan nyata yang sudah tidak dianggap aneh oleh kebanyakan orang.

Sekalipun seolah sedang menonton cerita yang biasa, tetap saja karakter Ali Topan sangat perlu diejawantahkan dan tampil secara konkrit. Sosok yang berani menentang establisment dan keluar dari zona nyaman mencari nilai yang ia yakini sendiri, merupakan sikap yang mencerminkan kemerdekaan.

Pesan terkandung yang hendak disampaikan penulis dan sutradara dalam film ini, barangkali akan kabur dan kalah fokus kepada sosok aktor, yaitu Jefri Nichol.

Beberapa penonton bisa saja menganggap film ini menarik bukan karena melihat alur dan isi cerita, tetapi karena lebih ingin menyaksikan akting memukau dari aktor pemeran Nathan dalam film “Dear Nathan” ini.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebenarnya pemilihan aktor dengan menempatkan Jefri sebagai Ali Topan memberikan peluang kepada pasar untuk menganggap bahwa film ini layak untuk ditonton.

Hanya saja perlu disayagkan apabila penonton mempunyai minat hanya ingin melihat akting dari pemeran utama tersebut tanpa memberikan penilaian secara khusus kepada karakternya.

Karena aspek yang menjadi ciri khas utama dari film Ali Topan adalah karakternya sebagai manusia yang mempunyai kesadaran bahwa dirinya benar-benar mendapatkan anugerah kebebasan sebagai manusia.