Frensia.id – Presiden ke-8 Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menghadiri pembukaan Kongres XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) yang digelar di JX International Convention Exhibition, Surabaya, pada Senin (10/2). Dalam sambutannya, Prabowo menyoroti peran besar kaum ibu dalam membangun dan menjaga masa depan bangsa.
“Kekuatan dan kehebatan suatu bangsa dibayar oleh darah para putra bangsa dan air mata ibu-ibu,” ujar Prabowo. Ia mengamini pernyataan Rais A’am PBNU yang menegaskan bahwa “emak-emak yang menentukan masa depan bangsa ini.”
Menurutnya, peran ibu sangat fundamental dalam kehidupan, mulai dari mengandung selama sembilan bulan, melahirkan dengan mempertaruhkan nyawa, hingga membesarkan anak-anak dengan penuh pengorbanan. “Bukan hanya sembilan bulan, tetapi bertahun-tahun mereka membesarkan anak, mengurus, memasak, memastikan anaknya bisa sekolah dan kembali dengan selamat,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga mengenang ibunya dan menyampaikan penghormatan kepada NU yang telah membesarkan Muslimat NU. “Saya sangat hormat kepada NU yang luar biasa. Dalam setiap krisis bangsa, NU selalu muncul untuk menyelamatkan bangsa. Dan memang tepat, NU lahir dan besar di Jawa Timur, tempat kemerdekaan kita diuji,” tambahnya.
Lebih lanjut, Prabowo mengungkapkan kekagumannya terhadap program-program Muslimat NU, seperti Mustika Darling, yang berkomitmen menjaga kebersihan dan lingkungan, serta Mustika Mesem, yang berfokus pada pengentasan kemiskinan ekstrem.
“Ini tujuan yang sangat mulia. Program ini juga saya ambil sebagai panggilan perjuangan saya sebagai Presiden Republik Indonesia,” tegasnya.
Pembukaan Kongres XVIII Muslimat NU ini juga dihadiri oleh para ulama, tokoh perempuan, serta perwakilan dari berbagai organisasi masyarakat. Mengusung tema “Merawat Tradisi, Menguatkan Kemandirian, dan Meneduhkan Peradaban” acara akbar muslimat ini dihadiri oleh banyak peserta dari seluruh Indonesia.
Banyak doa dan harapan agar kogres dapat merumuskan langkah-langkah strategis untuk memperkuat peran Muslimat NU dalam kehidupan sosial, keagamaan, dan kebangsaan.