Home / Tak Berkategori

Asam Urat Tidak Stabil? Bersyukurlah Bulan Puasa Sudah Dekat

Selasa, 5 Maret 2024 - 19:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi, Sumber;Pixels @MART PRODUCTION

Ilustrasi, Sumber;Pixels @MART PRODUCTION

Frensia.id- Bulan Puasa telah tiba. Ummat Muslim yang asam uratnya, tidak perlu bingung, cukup berpuasa, untuk mengontrolnya. Sebab ibadah puasa terbukti dapat menstabilkan asam urat.

Hal demikian sebagaimana dijelaskan dalam riset yang berjudul “Perbedaan Kadar Asam Urat Darah Puasa Dan Tidak Puasa Pada Mahasiswa/Iprogram Prodi Div. Analis Kesehatan”. Riset ini diterbitkan dalam Repository Universitas Katolik Musi Charitas pada tahun 2019.

Penelitian yang disusunnya ini, berupaya melakukan membahas perdebatan seputar perlunya puasa dalam hal pengaruhnya pada kadar asam urat. Dasar masalah adalah saran dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2013 yang mendorong pengukuran dilakukan 10-12 jam setelah puasa.

Meskipun banyak laboratorium kesehatan tidak mensyaratkan puasa, beberapa penelitian melaporkan perbedaan hasil tes antara pasien yang puasa dan tidak puasa. Umumnya ada kemungkinan kadar asam urat lebih tinggi pada yang tidak puasa.

Riset berupaya melakukan pembuktian. Mereka mengevaluasi 34 peserta yang berasal dari  mahasiswa. Mereka dibagi menjadi dua kelompok, yakni berpuasa selama 10-12 jam sebelum pengambilan darah dan kelompok yang tidak berpuasa.

Setelah melakukan sejumlah test, disimpulkan bahwa rata-rata kadar asam urat pada kelompok yang berpuasa adalah 5,4 mg/dL. Angka ini lebih rendah dibanding kelompok yang tidak berpuasa, yakni 7,1 mg/dL.

Hasil analisis statistik menggunakan uji Paired t-test menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok, dengan tingkat signifikansi yang rendah (p-value = 0,000).

Berdasarkan hasil analisisnya, ia menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan kadar asam urat yang signifikan antara kelompok yang berpuasa dan yang tidak berpuasa. Artinya, puasa memilik dampak pada tingkat asam urat pelakunya.

Dengan demikian, ia memberikan rekomendasi pada pasien yang akan mengukur kadar asam urat untuk melakukan puasa selama 10-12 jam. Alasannya puasa dapat membantu menetralisir kandungan purin dari makanan. Sehingga, kadar asam urat dalam tubuh dapat diukur secara akurat dan tentu akan dapat dikontrol.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Maling Jeruk di Jember Berhasil Ditangkap, Mobil Pelaku Dibakar Hangus
Pandangan Plato Mengenai Swasembada
Penemuan Bayi di Jenggawah, Kasun Darungan Yakin Pelaku Bukan Warganya
Tentang Protes RUU TNI, Komentar Deddy Corbuzier Dianggap Keliru
Komik Keren! Diteliti dan Urai Keburukan Militerisme di Indonesia
Safari Ramadhan Bupati Jember, Ketua PC GP Ansor Kencong: Insyaallah Kami Siap Membersamai
Wakil Rakyat Dan Negara Suka-suka
Karpet Merah untuk TNI, Kuburan bagi Reformasi

Baca Lainnya

Selasa, 25 Maret 2025 - 11:03 WIB

Maling Jeruk di Jember Berhasil Ditangkap, Mobil Pelaku Dibakar Hangus

Senin, 24 Maret 2025 - 20:45 WIB

Pandangan Plato Mengenai Swasembada

Senin, 24 Maret 2025 - 00:27 WIB

Penemuan Bayi di Jenggawah, Kasun Darungan Yakin Pelaku Bukan Warganya

Minggu, 23 Maret 2025 - 19:15 WIB

Tentang Protes RUU TNI, Komentar Deddy Corbuzier Dianggap Keliru

Minggu, 23 Maret 2025 - 17:50 WIB

Komik Keren! Diteliti dan Urai Keburukan Militerisme di Indonesia

TERBARU

pandangan Plato mengenai swasembada

Educatia

Pandangan Plato Mengenai Swasembada

Senin, 24 Mar 2025 - 20:45 WIB