Batalyon Kavaleri 1 Kostrad, Barisan TNI AD Bersenjata Keren

Ilustrasi, Sumber Laman Resmi Kostrad

Frensia.id- Setiap tahunnya pada tanggal 9 Februari, bangsa Indonesia selalu memperingati Hari Kavaleri Indonesia. Di hari ini, sejarah barisan kelompok bersenjata TNI terbentuk. Hingga saat ini, kelompok tersebut masih ada dan tambah.

Salah satu yang paling menakut dari kelompok tersebut adalah Batalyon Kavaleri 1 Kostrad. Kelompok merupakan barisan bersenjata berat TNI AD. Lantas bagaimana sejarah terbentuknya kelompok terkeren marinir kita ini?

Sebagaimana yang ceritakan Kapten Inf Dony Rahmad Putra (2017), dalam laman Resmi Kostrad, bahwa sejarahnya diawali sejak perang kemerdekaan.  Saat perang kemerdekaan Indonesia, kendaraan lapis baja memainkan peran krusial sebagai senjata andalan bagi negara-negara seperti Belanda, Jepang, dan Inggris. Tentunya dalam  menguasai Indonesia.

Bacaan Lainnya

Meskipun kendaraan lapis baja pada waktu itu tidak secanggih yang ada sekarang. Salah satu jenis tank modern dan kelas berat yang dikenal sebagai Main Battle Tank (MBT) adalah Leopard, diproduksi oleh Jerman, dan banyak dimiliki oleh negara-negara seperti Denmark, Finlandia, Portugal, dan Singapura.

Mengingat luasnya wilayah Indonesia dengan medan yang berbukit, hutan, dan rawa, keberadaan kendaraan tempur (ranpur) yang tangguh dan handal begitu dibutuhkan. Karena itu, perlawanan yang dilakukan oleh pribumi adalah merebut terdahulu persenjataan mereka.

Sejarah lahirnya satuan lapis baja diawali pada masa pasca kemerdekaan Republik Indonesia. Dengan pengakuan secara defacto kedaulatan Indonesia, persenjataan miliki perlu dilegitimasi juga oleh negara.

Namun, selama masa transisi kekuasaan militer, terjadi ketidakpastian tentang status bekas tentara KNIL (Koninklijk Nederlandsch-Indisch Leger). Mereka tidak kunjung dilegitimasi untuk menjadi Tentang Indonesia, yang saat ini dikenal sebagai TNI.

Disebabkan tidak jelas legitimasi tersebut, kendaraan lapis baja bekas tentara KNIL, juga banyak yang dibiarkan atau dibawa pulang oleh personelnya. Akhirnya keputusan resmi dari TNI diambil.  

Bekas tentara KNIL melalui jasa para perwira senjata bantuan panser, membentuk satu kesatuan panser awal yang disebut Eskadron I. Eskadron I menjadi cikal bakal kesatuan Kavaleri TNI yang ada saat ini.

Perkembangan selanjutnya, pimpinan Angkatan Darat mengeluarkan Surat Keputusan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor: 5/KSAD/PNPT/50 pada tanggal 9 Februari 1950. Di dalamnya menetapkan pembentukan Satuan Berlapis Baja dan menjadikan tanggal tersebut sebagai Hari Jadi Kavaleri TNI-AD.

Eskadron 1 Lapis Baja akhirnya resmi dibentuk oleh Panglima Teritorium III/Siliwangi, dengan peresmian yang dilakukan pada tanggal 9 Februari 1950. Eskadron ini memiliki kekuatan 16 ranpur, termasuk Humber Panser, Tank Stuart, Body Car, dan Fordlynk.

Lambangnya adalah  Badak, yang ditetapkan sebagai lambang resmi satuan. Kala itu, Kapten Kav M. Manopo menjadi pemimpin satuan ini.

Pengembangan organisasi TNI AD terus berlanjut, dan pada tanggal 6 Maret 1961, terbentuklah “Korp Tentara Ke-1/Tjadangan Oemoem Angkatan Darat” (Korra I/Caduad), dengan tugas memenuhi kebutuhan personel dan persenjataan dari berbagai kesatuan, termasuk Kodam Siliwangi, Kodam Diponegoro, dan Kodam Brawijaya. Yonkav 1 dipilih sebagai organik Korra I Caduad pada tanggal 10 April 1961.

Sejak berdirinya Yonkav 1/Badak Ceta Cakti, satuan ini aktif dalam menangani berbagai gerakan separatis dan pemberontakan di dalam negeri yang berusaha memecah belah persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1961/1962, Yonkav 1 terlibat dalam operasi melawan pemberontakan DI/TII di Jawa Barat.

Pada tahun 1963, Detasemen Krida Cakti Yonkav 1 Caduad ikut beroperasi untuk membebaskan Irian Barat di bawah pimpinan Letkol Kav. Sukarto. Tahun 1965, Yonkav 1 turut serta dalam operasi melawan pemberontakan PKI, terutama di Jakarta dan Jawa Barat. Dan tentu masih prestasi lain yang tidak dapat dijelaskan dalam satu artikelnya, karena amat banyak.

Hal paling menakjubkan dari kelompok kostrad ini adalah kekuatan persenjataannya. Kavaleri yang umum dikenal dengan nama Tank MBT Leopard 2 A4. Senjata ini ditingkatkan menjadi Leopard 2 RI

Tank tersebut merupakan alat tempur utama yang dirancang untuk pertempuran dengan intensitas tinggi di medan terbuka. Setelah diupgrade, bahkan juga cocok untuk pertempuran kota dengan intensitas rendah.

Salah satu peningkatan utama adalah penggunaan paket baja komposit baru yang disebut Advanced Modular Armour Protection (AMAP). Paket berasal dari paduan modern bahan nano-keramik, titanium, dan baja.

Komposisi Armour memberikan tingkat perlindungan yang tinggi terhadap berbagai ancaman, termasuk serangan Anti Tank, ranjau, RPG (Rocket-Propelled Grenade), dan IED (Improvised Explosive Device/bom rakitan). Senjata utamanya menggunakan Kanon L44 kaliber 120 mm Smoothbore Rheinmetall. Daya tembaknya kuat dan akurat. Mesin yang digunakan adalah mesin diesel MTU MB-837 Ka 501 dengan tenaga sebesar 1500 Horse Power.  Melalui kombinasi tersebut, tank Leopard 2 RI menjadi platform tempur paling andal dan tangguh di berbagai situasi pertempuran.