Berdasarkan Pengalaman Masa Kecil, Akademisi Ini Termotivasi Meneliti Alam

Sabtu, 18 Januari 2025 - 13:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Akademikus Universitas Indonesia, Saras Dewi (Sumber: Media X)

Akademikus Universitas Indonesia, Saras Dewi (Sumber: Media X)

Frensia.id- Pengalaman masa kecil berlibur di pantai Sanur bersama kakek, memberikan kenangan dan kedekatan yang sangat erat dengan alam bagi Saras Dewi.

Secara pribadi, Saras juga sempat menceritakan sebuah pengalamannya dengan pohon ketapang besar di sekolahnya, yang sangat ia sayangi. Akan tetapi pada saat kenaikan kelas dengan suatu alasan pohon tersebut ditebang.

Senimana dan dosen tetap di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia ini merasa terpanggil setelah menyaksikan berbagai ketidakadilan dan ketimpangan dari relasi manusia dengan alam.

Atas nama kemewahan, pembangunan dan kemajuan alam dan makhluk hidup lainnya berangsur dihilangkan dan digantikan oleh proyek-proyek gedung yang menjulang tinggi.

“nurani saya terusik dan tekad merombak episteme antroposentrik menjadi misi studi saya. Saya yakin ruh dari filsafat adalah hati nurani dan argumen intelektual dibangun setelahnya”, ungkap perempuan kelahiran Denpasar, Bali ini di pengantar buku yang berjudul ‘Ekofenomenologi’.

Baca Juga :  Buku Keren! Mengkaji Filsafat Spiderman

Faham antroprosentrik yang telah bercokol dan tumbuh subur dan peradaban manusia hari-hari ini telah menampakkan sisi gelapnya, lebih-lebih ketika dihadapkan dengan alam.

Sejauh ini gerakan ekologi dan etika lingkungan sudah mampu membeberkan berbagai akibat yang ditimbulkan oleh cara pandang yang antroposentrik terhadap lingkungan, dari aktivitas-aktivitas manusia yang cenderung lebih mengutamakan kepentingannya sendiri tanpa mengambil pertimbangan terhadap alam dan sekitarnya.

Akan tetapi sejauh ini, ekologi dan etika lingkungan yang berkembang masih terjebak ke dalam dikotomi antara ekosentrisme dan antroposentrisme. Dimana dua kutub dari kepentingan tersebut masih sulit untuk dikonsolidasikan dalam hunungannya hidup bersama.

Baca Juga :  Dosen Universitas Al-Falah As-Sunniyah Temukan Teori Motivasi Profetik-Humanistik

Argumen-argumen yang dihimpun dan diungkap oleh Saras Dewi dalam penelitiannya ini, merupakan sebuah protes yang tertunda atas pengalamannya masa kecil dulu, termasuk bentuk penolakan dari pohon Ketapang kesayangannya yang ditebang tanpa adanya alasan memadai.

Argumen yang hendak digarap oleh Saras adalah bagaimana menyusun upaya pemecahan problem ketidakseimbangan relasi, antara kepentingan manusia dan alam itu sendiri. Sejauh ini, menurutnya kondisi yang tengah dialami adalah suatu ketidakharmonisan.

Oleh karena itu, berpangakal menggunakan sebuah perangkat filsafat yang dikenal fenomenologi dan bertumpu pada tiga aktor inteletual utamanya, yaitu Edmund Husserl, Merleau Ponty dan Martin Heidegger.

Lewat tiga pikiran tokoh fenomenolog tersebut, hendak meneliti hubungan ontologis manusia dengan alam secara lebih mendalam dan radikal.  

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Luluskan 12 Mahasiswa Disabilitas, Wujud Nyata Inklusivitas di Kampus UNIPAR Jember
Dosen Universitas Al-Falah As-Sunniyah Temukan Teori Motivasi Profetik-Humanistik
Prabowo Hadiri Sidang Istimewa Laporan Tahunan Mahkamah Agung: Baru Sadar Beban Berat Hakim
Tema Harlah ke-91 GP Ansor Resmi Diluncurkan, Kasatkornas Banser: Satu Komando dan Bisa Dibariskan
Industri Joki Karya Tulis Ilmiah adalah Pekerjaan yang Mulia di Akhir Zaman?
Peran Penting Asisten Penulisan dalam Meningkatkan Aksesibilitas Karya Ilmiah bagi Penulis Pemula
Tumbang! Inter Milan Tak Berkutik Lawan Juventus, Kalah 1-0
KKN 47 UIN KHAS Jember Sinergi Pemuda Gelar Lomba Keagamaan, Kades Sumberlesung: Akan Menjadi Program Tahunan

Baca Lainnya

Selasa, 25 Februari 2025 - 09:24 WIB

Luluskan 12 Mahasiswa Disabilitas, Wujud Nyata Inklusivitas di Kampus UNIPAR Jember

Jumat, 21 Februari 2025 - 01:07 WIB

Dosen Universitas Al-Falah As-Sunniyah Temukan Teori Motivasi Profetik-Humanistik

Rabu, 19 Februari 2025 - 19:07 WIB

Prabowo Hadiri Sidang Istimewa Laporan Tahunan Mahkamah Agung: Baru Sadar Beban Berat Hakim

Rabu, 19 Februari 2025 - 17:05 WIB

Tema Harlah ke-91 GP Ansor Resmi Diluncurkan, Kasatkornas Banser: Satu Komando dan Bisa Dibariskan

Selasa, 18 Februari 2025 - 06:17 WIB

Industri Joki Karya Tulis Ilmiah adalah Pekerjaan yang Mulia di Akhir Zaman?

TERBARU

Kolomiah

Ramadhan, Setan Dipasung, Kenapa Maksiat Masih Subur?

Rabu, 12 Mar 2025 - 08:30 WIB

Kolomiah

Ramadhan dan Negeri yang Gemar Menunda

Selasa, 11 Mar 2025 - 12:23 WIB

Religia

Tiga Tingkatan Puasa: Syariat, Thoriqoh, Hakikat

Selasa, 11 Mar 2025 - 10:05 WIB