BlackRock, Perusahaan Pengelola Aset Terbesar di Dunia

BlackRock (Perusahaan Investasi Dunia)

Frensia.id – BlackRock didirikan pada tahun 1988 oleh delapan orang, termasuk Larry Fink yang saat ini menjabat sebagai Chairman dan CEO. 

Perusahaan ini bermula sebagai departemen manajemen risiko di perusahaan investasi The Blackstone Group. Pada tahun 1992, BlackRock memisahkan diri menjadi perusahaan independen yang berspesialisasi dalam pengelolaan investasi dan manajemen risiko untuk institusi keuangan.

Pada awal tahun 1990-an, BlackRock mulai memperluas bisnisnya dengan meluncurkan produk-produk seperti reksa dana dan strategi investasi inovatif. 

Bacaan Lainnya

Pada tahun 1999, perusahaan melakukan penawaran saham perdana (IPO) dan terdaftar di Bursa Efek New York.

Setelah krisis keuangan global pada tahun 2008, BlackRock mengakuisisi Barclays Global Investors (BGI), yang merupakan manajer aset terbesar di dunia saat itu. 

Akuisisi ini menjadikan BlackRock sebagai perusahaan pengelola aset terbesar di dunia dengan aset kelolaan mencapai $3,6 triliun.

Saat ini, BlackRock telah berkembang menjadi perusahaan pengelola aset terkemuka di dunia dengan aset kelolaan lebih dari $9 triliun per akhir tahun 2021. 

Perusahaan ini memiliki lebih dari 16.000 karyawan di lebih dari 30 negara dan menawarkan berbagai produk investasi seperti reksa dana, dana lindung nilai, dan strategi investasi lainnya untuk nasabah institusi dan individu.

BlackRock dikenal sebagai salah satu perusahaan pengelola aset terbesar dan paling berpengaruh di dunia, dengan portofolio investasi yang mencakup hampir semua sektor industri dan pasar keuangan global.

Dikutip dari Claude Three Sonnet keunggulan BlackRock diantaranya:

  1. Diversifikasi Produk dan Layanan BlackRock menawarkan berbagai produk investasi seperti reksadana, dana lindung nilai, dana ekuitas swasta, dan produk investasi alternatif lainnya. Mereka juga menyediakan layanan penasehat investasi dan manajemen risiko kepada klien institusional dan individu. Diversifikasi ini memungkinkan BlackRock untuk menjangkau berbagai segmen pasar dan mengurangi risiko dengan tidak bergantung pada satu jenis produk atau layanan saja.
  2. Fokus pada Investasi Pasif dan Indeks BlackRock telah menjadi pemain utama dalam pasar investasi pasif dan indeks, terutama melalui produk seperti Exchange Traded Funds (ETF) iShares. Strategi ini memungkinkan BlackRock untuk menawarkan produk dengan biaya lebih rendah dan mengikuti kinerja indeks pasar yang mapan.
  3. Ekspansi Global BlackRock telah melakukan ekspansi global yang agresif, dengan membuka kantor di berbagai negara dan mengakuisisi perusahaan investasi lokal. Strategi ini memungkinkan BlackRock untuk menjangkau basis klien yang lebih luas dan memanfaatkan peluang investasi di seluruh dunia.
  4. Akuisisi dan Integrasi BlackRock telah melakukan sejumlah akuisisi strategis untuk memperluas jangkauan produk dan layanannya. Mereka berfokus pada mengintegrasikan perusahaan yang diakuisisi dengan baik ke dalam operasi BlackRock untuk memanfaatkan sinergi dan meningkatkan efisiensi.
  5. Teknologi dan Inovasi BlackRock telah berinvestasi besar dalam teknologi dan inovasi, seperti sistem manajemen risiko yang canggih, analisis data besar, dan platform investasi digital. Strategi ini memungkinkan BlackRock untuk meningkatkan efisiensi operasional, memberikan wawasan investasi yang lebih baik, dan menawarkan layanan yang lebih modern kepada klien.
  6. Fokus pada Keberlanjutan dan Investasi Bertanggung Jawab BlackRock juga telah meningkatkan fokusnya pada investasi bertanggung jawab dan keberlanjutan, dengan menawarkan produk dan strategi yang mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). Strategi ini menjadi semakin penting bagi banyak investor institusional dan individu.

Dengan strategi-strategi ini, BlackRock telah menjadi salah satu perusahaan investasi terkemuka di dunia dan terus berupaya untuk mempertahankan posisinya di pasar yang semakin kompetitif. (*)