Bukan Hanya Muslim, Umat Hindu Juga Puasa Di 12 Maret 2024

Monday, 11 March 2024 - 10:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Photo by Rachel Claire on www.pexels.com

Photo by Rachel Claire on www.pexels.com

Frensia.id- Diputuskannya Awal Ramadhan pada tangga 12 Maret 2024 oleh Kementerian Agama, ternyata juga merupakan cuti bersama hari Nyepi bagi penganut Hindu. Sama dengan puasa, hari raya Nyepi juga sangat sakral dalam keyakinan Hindu.

Nyepi adalah perayaan penting bagi umat Hindu yang terjadi setiap kali memasuki tahun baru Saka. Saka merupakan sistem penanggalan yang digunakan oleh umat Hindu.

Saat memasuki Tahun Baru Saka, umat Hindu merayakannya dengan perayaan yang dikenal sebagai Hari Raya Nyepi. Perayaan ini diwarnai oleh berbagai rangkaian acara yang sarat makna.

Rangkaian acara Hari Raya Nyepi dimulai dengan persiapan spiritual dan ritual yang dilakukan oleh umat Hindu. Ini meliputi pembersihan diri, rumah, serta kuil-kuil untuk menyambut kehadiran Tahun Baru Saka.

Sama dengan bulan Ramadhan, pada waktu merayakan Nyepi umat Hindu menjalani puasa total dan menghindari segala aktivitas yang bersifat duniawi, seperti makan, minum, dan menggunakan listrik.

Hari Nyepi juga dikenal dengan istilah “Seclusion Day” atau “Hari Hening” di mana umat Hindu di Bali, Indonesia, menjaga keheningan dan kedamaian secara kolektif. Pada hari itu, tidak ada aktivitas yang terlihat di luar rumah, dan bahkan bandara dan jalan-jalan utama ditutup.

Baca Juga :  Cita Rasa Khas Kopi Lereng Gunung Raung, Petani Jember Harap Perhatian Pemerintah

Pada perhitungannya, puasa di hari Nyepi memiliki perbedaan pada ritualitas dan perhitungannya saja. Wajib puasa ummat Islam pada Bulan Ramadhan adalah sebulan. Sedangkan puasa Ummat Hindu pada hari Nyepi, adalah hari Nyepi itu sendiri.  

Puasa Ramadhan Ummat Muslim didasarkan pada hitungan hijriah. Beda dengan hari Nyepi. Puasanya dilakukan didasarkan pada perhitungan tahun Saka.

Kalender Saka merupakan sistem penanggalan yang digunakan oleh umat Hindu sebagai pedoman untuk melaksanakan ibadah dan merayakan peristiwa-peristiwa keagamaan. Mengutip penelitian dengan judul “Makna Hari Raya Nyepi Sebagai Peningkatan Spiritual” yang disusun oleh Ni Wayan Gateri, tahun ini Penggunaan tahun baru Saka diresmikan saat penobatan Raja Kaniska I di India.

Baca Juga :  Gus Udin Harap Kiai Sepuh NU Bersikap Soal Dugaan Skandal Haji

Kemudian, kalender demikian juga berkembang dan mencapai Indonesia. Sebelum pengaruh Hindu datang, masyarakat Nusantara hidup dalam suasana prasejarah dan mayoritas masih dalam keadaan buta huruf. Sehingga, kalender ini merupakan hal sangat maju kala itu.

Selain berbeda secara basis perhitungan kalendernya, juga berbeda dalam ritual-ritualnya. Tradisi yang melekat pada bulan puasa Ramadhan adalah sholawat tarawih, tadarrus, nuzulul Qur’an hingga idul fitri. Sedangkan hari raya Nyepi diisi dengan tradisi tertentu.

Sebagaimana yang dikutip oleh Kementerian Pariwisata dan ekonomi kreatif RI, hari Nyepi dirayakan dengan tiga tradisi. Ketiganya adalah upacara Melasti, Tawur Kesanga, dan Upacara Ngembak Geni.

Walaupun banyak perbedaan seperti di atas, saat ini hari Nyepi mereka berbarengan dengan awal puasa Ramadhan. Sebagaimana hasil sidang Isbat Kementerian Agama RI, Awal puasa jatuh pada tanggal 12 Maret 2024. Ternyata hari tersebut juga merupakan hari cuti bersama perayaan Nyepi.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Penjelasan Pertamina Soal Antrean Panjang Biosolar di SPBU Jember
Cita Rasa Khas Kopi Lereng Gunung Raung, Petani Jember Harap Perhatian Pemerintah
Menarik! Dialog Lintas Agama UIN KHAS Jember Rekomendasikan Pengembangan Listrik Tenaga Sampah
Bedah Buku Dibanjiri Ratusan Ummat Antar Agama, UIN KHAS Siapkan Rekomendasi Penguatan Moderasi Eco-Theology
Demi Mutu Tata Birokrasi Pesantren, Akademisi UIN KHAS Gelar Diskusi Di Nurul Wafa-Situbondo
Kuatkan Good Governance, UIN KHAS Jember Dorong ORMAWA Jadi Motor Budaya Akademik
Ribuan Mahasiswa Universitas Ibrahimy Resmi Diwisuda, Dua Mahasiswa dan Satu Dosen Raih Hadiah Umrah
Gus Udin Harap Kiai Sepuh NU Bersikap Soal Dugaan Skandal Haji

Baca Lainnya

Friday, 7 November 2025 - 15:16 WIB

Penjelasan Pertamina Soal Antrean Panjang Biosolar di SPBU Jember

Friday, 7 November 2025 - 13:33 WIB

Cita Rasa Khas Kopi Lereng Gunung Raung, Petani Jember Harap Perhatian Pemerintah

Wednesday, 29 October 2025 - 17:21 WIB

Menarik! Dialog Lintas Agama UIN KHAS Jember Rekomendasikan Pengembangan Listrik Tenaga Sampah

Wednesday, 29 October 2025 - 12:13 WIB

Bedah Buku Dibanjiri Ratusan Ummat Antar Agama, UIN KHAS Siapkan Rekomendasi Penguatan Moderasi Eco-Theology

Saturday, 11 October 2025 - 19:55 WIB

Demi Mutu Tata Birokrasi Pesantren, Akademisi UIN KHAS Gelar Diskusi Di Nurul Wafa-Situbondo

TERBARU