Frensia.Id- Bulan Ramadhan memang berbeda dengan bulan-bulan biasanya. Pasalnya, bulan ini membuat banyak aktivitas keseharian umat muslim berubah.
Ada yang biasanya pasca sahur tidur hingga siang-sore, agar jangka waktu menahan lapar tak begitu lama. Ada juga yang memilih untuk memperbanyak ibadahnya.
Adzan Maghrib yang hanya dianggap biasa saja, akan menjadi adzan yang sangat ditunggu-tunggu dibulan suci Ramadhan. Memang, bulan ini merubah banyak hal, termasuk kebiasaan umat muslim.
Namun terkadang ada yang sedikit mengganjal, umat muslim hanya makan ketika sahur dan berbuka. Ketika siang hari, perempuan tidak nyemil. Laki-laki pun tidak merokok dan ngopi ketika belum berbuka.
Secara nalar, harusnya ketika bulan puasa, keuangan akan menjadi lebih irit. Namun, kenyataannya di bulan Ramadhan pengeluaran kebanyakan orang malah membengkak.
Biasanya, saat Ramadhan dan menjelang lebaran akan ada banyak jenis acara, sehingga sebagian orang menjadi lebih sering berbelanja atau makan.
Jika kebiasaan ini tidak dikendalikan dengan baik, maka kondisi keuangan juga akan terganggu nantinya. Apalagi, harga-harga barang pangan terus melambung saat Ramadhan dan semakin tinggi menjelang lebaran.
Untuk menyikapi hal ini, berikut tips hemat saat Ramadhan yang bisa diterapkan:
Jangan Ragu Untuk Menolak Ajakan Buka Bersama
Ajakan untuk berbuka bersama, memang sangat sulit ditolak. Apalagi acara tersebut merupakan acara reuni teman-teman lama semasa sekolah.
Akan sangat banyak ajakan bukber, sudah pasti jika semua ajakan diterima, maka banyak uang yang lebih dikeluarkan.
Jika kondisi keuangan memang sedang tidak memungkinkan, jangan ragu untuk menolak ajakan buka bersama secara halus dan dengan kata-kata yang sopan.
Kurangi Belanja Takjil Yang Berlebihan
Apapun yang berlebihan memang tidak baik. Termasuk ketika membeli takjil terlalu berlebihan.
Selain makanan utama, takjil biasanya jadi hidangan lain yang paling banyak dijual saat Ramadhan. Aneka jajanan dan camilan akan banyak ditemui saat Ramadhan.
Tak jarang, orang-orang tergiur dan membeli takjil berlebihan. Nah, hal inilah yang membuat keuangan tidak aman.
Maka dari itu, belilah takjil dengan jumlah yang sebelumnya sudah direncanakan. Jadi bukan tidak membeli/membuat takjil sama sekali, melainkan batasi jumlahnya. Cukup siapkan yang dibutuhkan, bukan yang semua diinginkan.