Frensia.id – Wakil Bupati Jember, Djoko Susanto, mengaku bingung dan kecewa setelah mendapati Bupati Jember, Muhammad Fawait, ternyata sedang melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat (AS). Pasalnya, hal demikian tanpa pemberitahuan resmi.
Padahal, sebagai pemimpin kedua di Pemkab Jember, seharusnya ia mendapat informasi terkait kepergian bupati. Terlebih, saat berhalangan tugas.
“Saya kaget karena sampai hari ini tidak ada pemberitahuan yang semestinya. Padahal, roda pemerintahan harus berjalan dan tidak boleh ada kekosongan kepemimpinan,” ujar Djoko Susanto saat dikonfirmasi awak media, Kamis (12/6/2025).
Kebingungan Wabup Djoko semakin bertambah ketika dirinya tidak bisa memastikan tujuan maupun dasar hukum kepergian Bupati Gus Fawait ke AS.
Bahkan, saat ia mencoba menghubungi Sekretaris Daerah (Sekda) Jember untuk meminta klarifikasi, Sekda juga tidak berada di kantor.
“Saya panggil Sekda, katanya sedang di luar kota. Jadi, saya benar-benar tidak mendapatkan informasi yang jelas,” ucapnya dengan nada kesal.
Dalam video singkat yang diunggah di akun Instagramnya, Wabup Djoko mempertanyakan legalitas kepergian Bupati yang akrab ataakrab disapa Gus Fawait,
“Kalau memang betul bupati hari ini di luar negeri, atas dasar apa? Atas perintah atau izin siapa?” tanyanya.
Ia menegaskan, setiap aktivitas dinas, apalagi ke luar negeri, harus melalui prosedur yang jelas dan melibatkan koordinasi dengan wakilnya.
“Hal yang menyedihkan lah, harusnya tidak terjadi, jadi kembali mari melaksanakan pemerintahan ini sebagaimana ketentuan undang-undang yang ada” tegas Djoko.
Djoko Susanto tidak ingin kejadian seperti ini terulang. Ia mengingatkan seluruh jajaran Pemkab Jember agar tidak bertindak semaunya sendiri dalam menjalankan pemerintahan.
“Ojo ngawe karepe dewe kabeh (jangan bertindak semau sendiri). Semua ini ada aturan mainnya,” tegasnya dengan bahasa Jawa yang khas.
Ia menekankan bahwa transparansi dan komunikasi antara bupati dan wabup adalah hal mutlak agar birokrasi berjalan lancar.
Tanpa itu, dikhawatirkan akan muncul persoalan serius, termasuk potensi kekosongan kebijakan saat pimpinan tertinggi tidak berada di tempat.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi resmi dari Bupati Gus Fawait maupun Sekda Jember terkait kunjungan tersebut. Namun, insiden ini telah memantik reaksi warganet, banyak yang mempertanyakan akuntabilitas pemimpin daerah.
Ke depan, Wabup Djoko berharap ada evaluasi internal agar komunikasi antarpejabat lebih tertata.