Frensia.id – Sejak Senin (1/4) masyarakat muslim di Indonesia telah sampai pada 10 hari terakhir Ramadhan. Hal ini berdasarkan hitungan hari dari ketetapan pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) yang menetapkan awal Ramadhan pada Selasa 12 Maret 2024.
Ketika sudah sampai pada 10 hari terakhir Ramadhan ini, banyak nasihat-nasihat dari tokoh-tokoh agama untuk lebih memaksimalkan ibadah, utamanya pada malam hari untuk mencari lailatul qadar yang disebutkan akan turun pada malam-malam ganjil.
Dilansir Frensia.id dari kitab Hasyiyah I’natuth Thalibin karya Sayyid Abu Bakar Utsman bin Muhammad Syatho Ad-Dimyathi Asy-Syafi’i atau yang lebih dikenal dengan Sayyid Abu Bakar Syatho menyebutkan sedikitnya tiga hal utama yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan pada 10 hari terakhir Ramadhan, diantaranya yaitu: memperbanyak sedekah, memperbanyak membaca Al-Quran, dan serta memperbanyak Ibadah terutama I’tikaf.
Memperbanyak Sedekah
Ada tiga bentuk dalam memperbanyak sedekah pada 10 hari terakhir Ramadhan, menurut Abu Bakar Syatho :
- Memberi kelonggaran pada keluarga (tausi’ah ‘alal I’yal). Sebagai contoh, dianjurkan ketika memasuki 10 hari terakhir Ramadhan, seorang suami hendaknya menambahkan uang belanja kepada keluarganya. Terlebih tahun ini awal 10 hari terakhir Ramadhan bertepatan dengan awal bulan, bagi orang kebanyakan merupakan tanggal gajian.
- Berbuat karib kepada karib kerabat dan tetangga. Salah satu bentuk amalan ini sudah sering dilakukan oleh masyarakat Indonesia, bahkan kalangan non muslim juga melaksanakannya, yakni memberikan parcel kepada kerabat, tetangga, rekan kerja, guru dan sebagainya.
- Memberikan makanan buka puasa untuk orang-orang yang berpuasa. Dalam melaksanakan amalan ini dapat hanya dengan memberikan takjil-takjil ringan kepada tetangga atau orang-orang di jalan. Namun, lebih utama jika dengan makanan dan minuman sebagaimana dirinya berbuka puasa.
Memperbanyak Membaca Al-Qur’an
Membaca Al-Qur’an dengan bertadarus sangat dianjurkan pada 10 hari terakhir Ramadhan, yakni saling menyimak.
Demikian juga disunnahkan membaca al-Qur’an dimanapun semampunya, kecuali pada tempat-tempat yang diharamkan. Seperti kamar mandi.
Waktu untuk membaca al-Qur’an jika sampai hari-hari tersebut juga dianjurkan dalam sholat, karena disebutkan memperlama berdiri dengan membaca Al-Qur’an lebih baik daripada memperlama sujud.
Selain itu, waktu paling utama untuk membaca Al-Qur’an ialah pada malam hari, waktu diantara Maghrib dan Isya’, serta setelah shubuh.
Memperbanyak Ibadah, Terutama I’tikaf
Disunnahkan memulai I’tikaf sejak malam ke-21 Ramadhan dan mengakhirinya sebelum sholat Idul Fitri.
Demikian juga, disunnahkan memperbanyak amalan-amalan yang telah disebutkan pada 10 hari terakhir untuk menggapai keberkahan lailatul qadar.