Religia

Menghamba Pada Cinta, Melupakan Tuhan

Frensia.id- Satu-satunya jatuh yang nikmat adalah jatuh cinta, apalagi jatuh cinta pada orang yang tepat. Begitu ungkapan orang yang sedang kasmaran, cinta kerapkali dianggap sebagai segalanya. Tak ayal ucapan berlebihan muncul begitu saja, “Aku tak bisa bisa hidup tanpa mu”, salah satu yang dari sekian banyak ungkapan sedang menaruh cinta.

Religia

Ngerasani Tuhan

Frensia.id – Mengeluh atas derita hidup, itu manusiawi. Tapi, jangan sampai kelewatan batas sampai menyalahkan, apalagi mengeluhkannya kepada manusia. Syekh Mutawalli As-Sya’rawi pernah menyampaikan dalam suatu majelis ilmu mengenai larangan tersebut. Ia megatakan bahwa Allah tidak suka hamba yang menggerutu kepada manusia.

Religia

Tuhan, Ayah dan Ibuku Seorang Petani

Frensia.id – Tuhan, setiap kali saya duduk di meja makan, selalu teringat pada ayah dan ibu. Mereka adalah Petani, memeras keringat di bawah teriknya matahari yang panas, di ladang yang tak kenal lelah. Orang tua ku sebagai petani, sebagaimana petani pada umumnya, mereka tidak hanya memberi makan aku anaknya, saudaraku, tentangaku, mereka juga memberi makan rakyat di negeri ini. Jika bukan karena kerja keras mereka, rasanya tidak mungkin bangsa ini bisa makan.

Religia

Fiqh Anti Femisida : Menegakkan Keadilan Untuk Perempuan

Frensia.id- September ini, Indonesia mencatat lembar hitam yang menyayat hati, deretan nyawa perempuan hilang dalam sunyi. Di Palembang, seorang siswi berinisial AA harus menemui ajalnya oleh empat anak lelaki. Begitu juga yang menimpa NKS, gadis berusia 18 tahu penjual gorengan, ditemukan terkubur tanpa busana. Di Bandung, SO berkahir tragis di tangan pasangannya sendiri.

Religia

Nabi Sebagai Kepala Negara

Frensia.id- Saat Nabi Muhammad saw hijrah ke Madinah, dimulailah fase baru dalam sejarah Islam. Di Madinah Islam berkembang menjadi kekuatan politik yang mengatur tatanan masyarakat, berbeda saat seperi di Mekkah yang lebih dipandang sebagai risalah menentang kekuasaan oligarki Quraisy. Di Madinah inilah, Nabi memilki peran sebagai pemimpin agama, sekaligus kepala negara.

Opinia, Religia

Nabi Sebagai Pembela Hak Perempuan

Frensia.id- Dalam bentangan sejarah umat manusia, tidak ada sosok yang lebih gigih mengadvokasi dan membela hak perempuan selain Nabi Muhammad saw. Di tengah masyarakat Arab yang kental dengan norma-norma yang mendiskriminasi perempuan, Nabi hadir sebagai pembaharu membawa pesan keadilan membela kaum perempuan.

Religia

Nabi sebagai Penggerak Sosial

Frensia.id – Di tengah gersangnya keadilan di masyarakat Arab, Nabi Muhammad saw hadir bak oase membawa kesejukan. Seperti lentera dalam gelap, kehadiran Nabi memberi penerang dengan membawa pesan keadilan dan transformasi besar dalam tatanan sosial di jazirah Arab. Nabi tidak sekedar utusan dan pemimpin agama, beliau adalah penggerak sosial yang kekeh memperjuangkan keadilan. Membela kaum miskin anak yatim, perempuan, dan mereka yang tertindas oleh kekuasaan.

Religia

Nabi Sebagai Teladan Kesabaran

Frensia.id – Kesabaran, sebuah kata yang sering kali hanya nempel di bibir dan jadi bahan pembicaraan, namun begitu lekat dalam diri Nabi Muhammad saw. Sehingga obrolan tentang Nabi tidak mungkin terlepas dari kesabaran. Nabi di kenal dengan teladan yang sabar, meski berbagai ujian berat menghampiri setiap fase hidupnya. Ujian yang tidak biasa dan mungkin sangat sulit dijalani oleh kebanyakan manusia. Sifat mulia inilah yang menjadikan Nabi sebagai sosok teladan agung bagi umat Islam dan seluruh manusia.

Religia

Masjid Istiqlal : Rumah Ibadah dan Ruang Kemanusiaan

Masjid Istiqlal, siapa tidak tahu tempat ibadah megah yang berdiri di jantung kota Jakarta dan menjadi masjid terbesar se Asia Tenggara. Bangunan tempat ibadah yang menyimpang kebanggaan di kancah internasional. Bukan hanya bangunannya, tapi spirit kemanusiaan yang membuat dunia takjub dengan masjid yang dibangun Soekarno ini.

Religia

Doa Kemerdekaan : Cukup Allah Yang Menjajah Indonesia, Bukan Nafsu dan Kedengkian

Doa kemerdekaan yang dipanjatkan pada HUT RI ke 79 tidak hanya diaminkan menjadi seruan moral, mengajak semua orang khususnya para pemimpin, untuk lebih sadar akan tanggungjawab terhadap bangsa. Menjauhi nafsu, kedengkian dan menyadari kehambaanya sehingga semua permintaan pada akhirnya benar-benar terwujud. Tidak hanya menjadi teks ‘mati’ yang indah dibaca, namun juga menginspirasi tindakan nyata untuk nusantara baru Indonesia baru.